PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF “PEER
TUTORIAL WITH QUESTION” UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR TENTANG
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA SISWA KELAS
IX-D SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN
2014/2015 SMP NEGERI 1 DOLOPO KABUPATEN MADIUN
Oleh : Drs. MA’MUN FAUZI
SMP NEGERI 1 DOLOPO
KABUPATEN MADIUN
ABSTRAK
Kata Kunci: Prestasi
Belajar, Model Kooperatif, Peer Tutorial
With Question
Penelitian ini dilatar
belakangi oleh rendahnya minat belajar IPS di Kelas IX_D SMPN 1 Dolopo
Kabupaten Madiun. Rendahnya minat belajar berpengaruh pada
prestasi belajar.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan Peer
tutorial with questions dalam proses pembelajaran akan meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam belajar IPS.
Metode dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan Peer tutorial with questions pada
mata pelajaran IPS di Kelas IX-D SMPN 1 Dolopo Kabupaten Madiun. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi siswa, angket, dan tes.
Sedangkan teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dan
kualitatif.
Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan Peer
tutorial with questions dapat meningkatkan minat dan aktivitas belajar
siswa yang ditunjukkan meningkatnya kualitas belajar, antusias siswa dalam
mengikuti setiap kegiatan dalam proses pembelajaran, keberanian siswa dalam
berdiskusi, ketepatan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Minat dan
aktivitas belajar yang meningkat berpengaruh pada meningkatnya prestasi / hasil
belajar. Keberhasilan itu ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai rata-rata
kelas, yaitu 77,5 pada putaran pertama, 82,19
pada putaran kedua dan peningkatan ketunyasan belajarnya adalah 59,38%
pada putaran pertama menjadi 87,50% pada putaran kedua.
Dengan penerapan model pembelajaran
Kooperatif “Peer Tutorial With Question”
dapat meningkatkan minat dan aktivitas belajar yang berpengaruh pada
meningkatnya prestasi belajar siswa di Kelas IX-D
PENDAHULUAN
Sebagai
seorang profesional, seorang guru harus mempunyai pengetahuan dan persediaan
strategi-strategi pembelajaran. Tidak semua strategi yang diketahuinya harus
dan bisa diterapkan dalam kenyataan sehari-hari di ruang kelas. Namun guru yang
baik tidak akan terpaku pada satu strategi saja. Guru yang ingin maju dan
berkembang perlu mempunyai persediaan strategi dan teknik-teknik pembelajaran
yang pasti akan selalu bermanfaat dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Salah
satu strategi tersebut adalah model kooperatif dengan peer tutorial with
question mampu menciptakan atmosfer menggembirakan dan membebaskan kecerdasan
penuh dan tidak terhalang dapat memberi banyak sumbangan, misalnya
menyingkirkan keseriusan yang menghambat, menghilangkan stres, mengajak siswa
terlibat penuh, dan meingkatkan proses belajar.
Berdasarkan
hasil pengamatan dan kenyataan di lapangan,
peneliti menjumpai berbagai fenomena yang berkaitan dengan proses
pembelajaran dan hasilnya, antara lain pada saat berlangsungnya proses pembelajaran
khususnya pada mata pelajaran IPS
dijumpai siswa yang kurang aktif bahkan tidak aktif. Kemudian apabila
diberi tugas masih belum dapat menyelesaikan dengan baik, kondisi yang demikian
berpengaruh pada prestasi hasil belajar.
Bagi
siswa di SMPN 1 Dolopo Kabupaten Madiun mata pelajaran IPS dianggap sebagai mata pelajaran hafalan yang
tidak bermakna, sehingga sering terabaikan bahkan tidak mendapat perhatian sama
sekali. Hal ini dapat dimaklumi karena materi IPS begitu padat, alokasi waktu yang tidak
seimbang dengan jumlah materi yang disajikan, penyajian pembelajaran yang
monoton, serta banyaknya tugas yang diberikan, sehingga beban siswa menjadi
berat, akibatnya siswa menjadi pasif dan prestasi yang dihasilkan rata-rata
masih rendah.
Untuk
memperbaiki kualitas pembelajaran IPS di
SMPN 1 Dolopo Kabupaten Madiun guru-guru IPS
mengupayakannya berbagai model pembelajaran di antaranya dengan
menerapkan model pembelajaran peer tutorial with
questions .
Dengan model pembelajaran peer tutorial with questions ini tidak membosankan, mandiri, percaya diri,
memiliki keberanian mengemukakan ide-idenya, aktif dan kreatif sehingga dapat
meningkatkan kemampuan akademisnya atau prestasi hasil belajarnya.
Penelitian
tindakan kelas ini berjudul “Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif “Peer Tutorial With Question” untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Tentang Perubahan Sosial Budaya Siswa Kelas IX-D Semester Gasal Tahun Pelajaran 2014/2015 SMP Negeri 1 Dolopo
Kabupaten Madiun”
.
METODOLOGI
PENELITIAN
Kegiatan yang dilakukan pada tahap rencana
adalah sebagai berikut:
1. Refleksi Awal Peneliti bersama dengan teman
sejawat mata pelajaran IPS
mengidentifikasi masalah yang berkaitan prestasi belajar IPS siswa kelas IX-D SMPN 1 Dolopo Kabupaten Madiun
Tahun pelajaran 2014/2015
semester gasal dan
mendiskusikan cara yang efektif untuk meningkatkan prestasi belajar.
2. Peneliti dan guru mata pelajaran IPS merumuskan permasalahan, secara operasional
dan relevan dengan rumusan masalah penelitian.
3. Merumuskan hipotesis tindakan yang lebih
menitikberatkan pada model pembelajaran kooperatif dengan peer tutorial with
question yang dirumuskan berdasarkan kondisi siswa dan proses pembelajaran yang
mungkin mengalami perubahan sesuai dengan kondisi di lapangan. Menetapkan dan
merumuskan rancangan tindakan yang meliputi:
a. Menetapkan
indikator-indikator desain/strategi pembelajaran yang berupa model pembelajaran
kooperatif.
b. Memilih media dari
buku-buku referensi, menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan berupa LCD , puzle, menyiapkan
gambar-gambar, sebagai sarana pendukung dalam proses pembelajaran.
c. Menyusun model pembelajaran dan alat perekam data yang
berupa tes, catatan lapangan, pedoman analisis, dokumen dan jurnal harian.
d. Menyusun pengolahan data
yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
Prosedur penelitian
tindakan kelas di SMPN 1 Dolopo Kabupaten Madiun didasarkan pada permasalahan
yang muncul dalam pembelajaran IPS
Dilaksanakan dalam dua putaran, tiap-tiap putaran dilaksanakan sesuai
dengan pembahasan yang ingin dicapai seperti
yang sudah didisain dalam faktor-faktor yang diselidiki.
Secara rinci prosedur penelitian ini dapat
dijabarkan dalam uraian berikut ini :
1. Perencanaan
Pada
tahap perencanaan ini langkah-langkah yang dilaksanakan oleh peneliti adalah
sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi masalah yang ada pada proses
pembelajaran IPS di kelas
b. Menganalisis masalah dan
menentukan faktor-faktor yang diduga sebagai penyebab.
c. Memilih tindakan pemecahan masalah.
d. Merancang model tindakan kelas.
e. Mengatur langkah-langkah
yang akan dilakukan.
f. Menyusun jadwal kegiatan
yang akan dilakukan sebagai berikut:
2. Persiapan Tindakan
Langkah-langkah
persiapan tindakan yang akan dilaksanakan meliputi :
a. Menyusun Silabus Mata
Pelajaran IPS .
b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang menarik, sesuai dengan rencana
tindakan yang akan dilakukan.
c. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung seperti alat-alat untuk menunjang
pembelajaran kooperatif, gambar-gambar, dan media yang dibutuhkan
d. Mempersiapkan instrumen penelitian yang
diperlukan seperti format pengamatan, angket, tes.
3. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan
tindakan dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah yang tertuang dalam
skenario pembelajaran yang telah disusun. Sedangkan observasi adalah upaya untuk
merekam atau memantau semua peristiwa dan kegiatan yang terjadi dalam proses
pembelajaran.
4. Refleksi
Data-data
yang berhasil dikumpulkan melalui observasi pada tahap ini dianalisis.
Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti dapat merefleksikan tentang
proses pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan demikian peneliti akan
mengetahui efektifitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
Metode
Pengumpulan Data
Penelitian
ini, disamping menggunakan metode yang tepat, juga memerlukan teknik dan alat
atau instrumen pengumpul data yang relevan. Penggunaan alat dan teknik
pengumpulan data yang tepat memungkinkan diperolehnya data yang obyektif.
Beberapa jenis instrumen yang digunakan untuk mendukung penelitian ini, antara
lain :
1. Lembar Observasi Siswa, yaitu pencatatan data dengan menggunakan sebuah daftar yang memuat nama
observer, dan jenis gejala yang diamati. Gejala yang diamati meliputi keaktifan
siswa dalam berpendapat, mengemukakan pendapat, disiplin, keberanian bertanya,
dapat bekerjasama dalam kelompok, rajin mengerjakan tugas dan sebagainya pada
saat pelaksanaan pembelajaran dengan peer
tutorial with questions.
2. Angket, digunakan untuk mengukur minat siswa
terhadap mata pelajaran IPS yang menggunakan model pembelajaran kooperatif
3. Tes, digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh siswa. Tes yang dilaksanakan pada
penelitian ini tes tertulis bentuk uraian.
Analisis data dilakukan secara deskriptif
kualitatif berdasarkan hasil pengamatan terhadap prestasi belajar dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Melakukan reduksi data, yaitu mengecek dan
mencatat kembali data-data yang telah dikumpulkan.
2. Melakukan interpretasi data, yaitu menafsirkan
data yang diwujudkan dalam bentuk pemyataan.
3. Melakukan iferensi, yaitu menyimpulkan data
apakah dalam proses pembelajaran ini terjadi peningkatan hasil belajar atau
tidak.
4. Tahap tindak lanjut, yaitu merumuskan langkah-langkah
perbaikan untuk siklus berikutnya atau dalam pelaksanaan di lapangan setelah
siklus berakhir berdasarkan inferensi yang telah ditetapkan.
5. Penarikan kesimpulan,
verifikasi, dan refleksi. Data yang diperoleh dicari pola, hubungan atau
hal-hal yang sering timbul dari data tersebut kemudian dihasilkan simpulan
sementara yang disebut dengan temuan peneliti. Penarikan simpulan dilakukan
terhadap temuan peneliti yang berupa indikator-indikator yang selanjutnya
dilakukan refleksi sehingga memperoleh simpulan akhir.
Sebagai standar ketuntasan
belajar digunakan patokan yang ditetapkan yaitu sebesar 75% secara individual dan
ketuntasan secara klasikal sebesar 85%.
Kriteria penilaian dalam menganalisis
pelaksanaan proses pembelajaran dengan indikator sebagai berikut :
1. Tes hasil belajar dengan indicator :
a) Nilai tes
b) Nilai aktivitas belajar
c) Nilai hasil tugas
2. Aktivitas belajar siswa
dengan indicator :
a) Aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
b) Aktivitas keberanian siswa dalam diskusi,
kreativitas dalam proses pembelajaran,
dan mengkomunikasikan hasil pekerjaannya kepada temannya.
3. Sifat kritis, terbuka siswa selama proses
pembelajaran:
a) Usaha mencari informasi melalui sumber belajar
dan diskusi.
b) Kesungguhan mengikuti kegiatan pembelajaran.
c) Kesungguhan mengerjakan tugas.
d) Ketepatan menyelesaikan tugas (tepat waktu)
Klasifikasi penilaian aktivitas belajar dan
prestasi hasil belajar adalah sebagai berikut
91 – 100
: Sangat Baik
75 – 90 :
Baik
60 – 74 :
Cukup
40 – 59 :
Kurang
> 40
: Kurang Sekali
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan data pengamatan setelah diberi tindakan I
pada siklus I peneliti dapat mengungkapkan perubahan yang terjadi pada siswa.
Perubahan tersebut di antaranya :
a. Pada siklus yang pertama,
proses pembelajaran dikondisikan dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif dengan peer tutorial with
question
b. Pada awal proses
pembelajaran ini siswa tampak masih kurang serius, karena terkesan hanya
bermain.
c. Dengan diberlakukannya
model pembelajaran kooperatif dengan peer tutorial with question dalam kelompok,
dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran tersebut
mengharuskan siswa berperan secara aktif, sebagian besar masih /terlihat enggan
dalam mencari informasi untuk menjawab permasalahan yang menjadi bagiannya,
siswa kurang serius dan menganggap proses pembelajaran yang tengah berlangsung
terkesan main- main.
d. Pada saat menjawab
pertanyaan, sebagian besar siswa enggan untuk menjawab pertanyaan, kualitas
jawaban masih rendah.
Secara keseluruhan proses pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif dengan peer tutorial with question di kelas IX-D SMPN 1
Dolopo Kabupaten Madiun tahun pelajaran 2014/2015 semester gasal
mata pelajaran IPS dapat
dipaparkan sebagai berikut:
Tabel 1 : Daftar Nilai Aktivitas Belajar Siswa Siklus I
Sumber: Data Primer (2010)
Untuk nilai hasil belajar
pada siklus pertama nilai yang berhasil dicapai oleh siswa kelas IX-D SMPN 1
Dolopo Kabupaten Madiun dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini :
Tabel 2 : Daftar Rangkuman
Nilai Tes Siklus I
Kritria
|
Nilai
|
Jumlah Skor Maksimal
|
2480
|
Jumlah Skor Tertinggi
|
3200
|
Skor Tertinggi
|
90
|
Skor Terendah
|
60
|
Rata-Rata Skor
|
77.50
|
Jumlah Siswa Tuntas
|
19
|
Jumlah Siswa Tidak Tuntas
|
3
|
Prosentase Ketuntasan
|
59.38
|
Sumber: Data primer (2010)
Dari hasil pengamatan pada
aktivitas belajar siswa dapat peneliti sajikan sebagai berikut:
Tabel 3 Daftar Nilai Aktivitas Belajar Siswa Siklus II
Sumber: Data Primer (2010)
Untuk nilai hasil belajar pada siklus kedua ini nilai
yang berhasil dicapai oleh siswa kelas IX-D SMPN 1 Dolopo Kabupaten Madiun I
dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini :
Tabel 4 : Daftar Nilai Tes Siklus II
Kriteria
|
Nilai
|
Jumlah Skor Maksimal
|
2630
|
Jumlah Skor Tertinggi
|
3200
|
Skor Tertinggi
|
90
|
Skor Terendah
|
70
|
Rata-Rata Skor
|
82.19
|
Jumlah Siswa Tuntas
|
28
|
Jumlah Siswa Tidak Tuntas
|
4
|
Prosentase Ketuntasan
|
87.50
|
Sumber: Data Primer (2010)
Kesungguhan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan
guru dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai tugas yang menunjukkan bahwa
25 siswa (78.13%) tidak
mengerjakan tugas dengan baik yang dibuktikan pada perolehan nilai 5-6,
sedangkan 7 siswa (21.87%) memperoleh nilai 7. Nilai rata-rata yang diperoleh
pada putaran pertama 6.00. Pada putaran
yang kedua diperoleh hasil yang cukup memuaskan, yang ditunjukkan dengan tidak
adanya siswa yang memperoleh nilai 6
sedangkan siswa memperoleh nilai
7 hanya 4 siswa atau 1,25%.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini :
Tabel 5 : Daftar Nilai
Tugas Siswa Kelas IX-D Siklus I dan II
Kriteria
|
Nilai
|
Rerata
Nilai
|
|
Siklus I
|
Siklus II
|
||
Jumlah
|
192
|
262
|
227
|
Nilai
Tertinggi
|
8
|
10
|
9
|
Nilai Terendah
|
5
|
7
|
6
|
Nilai
rata-rata
|
6.00
|
8.19
|
7.09
|
Sumber: Data Primer (2010)
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif dengan peer tutorial with question terhadap 32 siswa kelas IX-D SMPN 1 Dolopo Kabupaten
Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran
IPS dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
”Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan
peer tutorial with question dapat
meningkatkan prestasi belajar IPS siswa
kelas IX-D SMPN 1 Dolopo Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015 Semester Gasal ”
DAFTAR PUSTAKA
Basrowi, Sukidin, Suranto. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan Cendekia.
Depdiknas. 2007. Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan Mata pelajaran IPS
SMP. Jakarta: Depdiknas.
Gunawan, Adi W. 2003. Genius
Learning Strategy. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi
Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Karli, Hilda. (2003). Head
Hand Heart 3H dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Bina Media
Informasi.
Meier, Dave. 2005. The
Accelerated Learning. Bandung: Kaifa.
Mulyasa, Enco. 2002. Kurikulum
Berbasis Kompetensi. Bandung: Rosdakarya.
Mulyati. 2005. Psikologi
Belajar. Yogyakarta: Audi Offset.
Nur, Muhamad. 2000. Pengajaran
Berpusat Pada Siswa dan Pendekatan Konstruktivis Dalam pengajaran.
Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Nurhadi.2002. Pendekatan
Kontekstual. Jakarta: Depdiknas.
Puskur. 2002. Kurikulum
Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial. Jakarta: Balitbang
Depdiknas.
Sudjana, Nana. 2002. Penilaian
Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.
Sanjaya Wina. 2007. Strategi
Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
Prenada Media.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar