MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS
SURAT PEMBACA TENTANG LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES SISWA KELAS IX-F SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SMP NEGERI 1 DOLOPO KABUPATEN
MADIUN
Oleh : Dra. AMINAH
SMP
NEGERI 1 DOLOPO KABUPATEN MADIUN
ABSTRAK
Kata
Kunci : Menulis, Examples Non Examples
Kemampuan
siswa dalam menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah perlu dikembangkan
sejak dini. Menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah sebagai bagian
materi ajar yang harus dikuasai siswa SMP kelas IX. Dengan demikian diharapkan
siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama memiliki kemampuan tinggi dalam menulis
surat pembaca tentang lingkungan sekolah. Namun pada kenyataannya sampai saat
ini pengajaran menulis dirasakan masih kurang optimal. Hal ini dapat diketahui
dengan adanya keluhan-keluhan dari siswa yang merasa belum mampu menulis surat
pembaca tentang lingkungan sekolah secara baik yang didukung dengan nilai siswa
kelas IXG SMP Negeri 1 Dolopo Kabupaten Madiun pada ulangan harian yang masih
rendah dengan rerata 54, dan siswa yang dinyatakan tidak dapat memenuhi
ketuntasan minimal 77,4% dari KKM yang telah ditetapkan 65.
Hal tersebut ditengarai disebabkan
oleh : (1) Guru menggunakan metode yang kurang bervariasi (2) Guru tidak
menggunakan media yang tepat (3) Materi pembelajaran tidak kontektual. Masalah
ini perlu segera dipecahkan sebab jika
akan membawa akibat yang fatal diantaranya : (1) Siswa tidak tanggap terhadap
peristiwa yang terjadi di sekelilingnya
(2) Kemampuan menulis puisi rendah (3) Nilai Bahasa Indonesia rendah (4)
Prestasi belajar secara umum rendah (5) Siswa tidak naik kelas.
Untuk memecahkan masalah di atas
peneliti menawarkan penerapan model pembelajaran Examples Non Examples
dalam meningkatkan kemampuan siswa untuk mengungkapkan surat pembaca tentang
lingkungan sekolah dalam bentuk tulisan. Model Examples Non Examples
sangat dimungkinkan disukai siswa karena menampilkan beberapa contoh gambar /
foto sehingga menarik perhatian siswa. Diharapkan degan penggunaan media gambar
ini kemampuan membuat surat pembaca tentang lingkungan sekolah pada siswa kelas IX-F SMP Negeri 1 Dolopo
Kabupaten Madiun meningkat minimal berkategori baik dengan nilai rerata 75
keatas. Sedangkan siswa yang dapat mencapai KKM yang ditetapkan meningkat
menjadi 80% ke atas.
Tujuan yang ingin dicapai dalam
pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah meningkatkan kemampuan menulis
surat pembaca tentang lingkungan sekolah melalui model pembelajaran Examples
Non Examples pada kelas IX-F Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 SMP
Negeri 1 Dolopo Kabupaten Madiun
Berdasarkan hasil penelitian telah
terbukti bahwa model pembelajaran Examples Non Examples dapat digunakan
untuk meningkatkan kemampuan menulis khususnya dalam menulis khususnya menulis
surat pembaca tentang lingkungan sekolah. Hal ini didukung adanya data tentang
peningkatan rerata kelas dalam setiap siklusnya, yakni siklus I mencapai 50,84,
siklus II sebesar 75,63, dan siklus III meningkat menjadi 80,47, di samping itu
juga diikuti adanya peningkatan peosentase ketuntasan belajar yang selalu
meningkat dalam setiap dsiklusnya yaitu siklus I sebesar 9,38%, siklus II
sebesar 81,25% dan siklus III yang merupakan siklus terakhir mencapai 93,75%.
PENDAHULUAN
Pembelajaran
Bahasa Indonesia bertujuan mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bentuk
lisan dan tulis (Depdiknas,2004;3) yang menyangkut empat keterampilan berbahasa
yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Kemampuan menulis dalam
rangka menulis surat pmbaca tentang lingkungan sekolah dengan menggunakan ragam
bahasa tulis secara akurat, lancar, dan diterima untuk berinteraksi dengan
lingkungan terdekat merupakan salah satu kompetensi dasar yang wajib dikuasai
kelas IX. Dengan demikian bagi siswa
Sekolah Menengah Pertama wajib dibelajarkan sejak dini. Menulis surat
pembaca tentang lingkungan sekolah sebagai salah satu materi ajar kelas IX
diharapkan telah dikuasai siswa kelas IX-F
Menulis
surat pembaca tentang lingkungan sekolah merupakan salah satu hasil karya yang
memperkaya inspirasi kreatifitas wajib dilestarikan bahkan dikembangkan. Karena
dengan menulis si penulis dapat menuangkan ide atau gagasannya kepada orang
lain dengan menggunakan bahasa yang baik. Oleh karenanya pembelajaran menulis
sebaiknya tidak hanya diajarkan secara sepintas saja. Memang kegiatan menulis
merupakan hal yang kurang menyenangkan, sebaiknya bagi siswa yang kurang
menyukai kegiatan menulis akan menganggap menulis sebagai kegiatan yang berat
dan menyulitkan, sebab dalam kegiatan menulis memang memerlukan waktu, tenaga,
dan pikiran yang banyak. Guru hendaknya menyadari bahwa menulis bagi siswa
merupakan suatu langkah dalam mengembangkan daya nalar dan daya imajinasi
siswa. Untuk itu seharusnya pembelajaran menulis diselenggarakan dalam iklim
yanga kondusif sehingga siswa kelas IX-F diharapkan memiliki kemampuan tinggi
dalam hal menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah.
Kenyataan
yang terjadi di kelas IX-F semester genap tahun pelajaran 2014/2015 SMP Negeri
1 Dolopo Kabupaten Madiun sampai saat ini pengajaran menulis dalam Bahasa
Indonesia dirasakan masih kurang optimal. Hal ini dapat diketahui dengan adanya
keluhan-keluhan dari siswa yang merasa belum mampu menulis secara baik yang
didukung dengan nilai ulangan harian yang masih rendah dengan rerata 54, dan siswa yang dinyatakan tidak dapat memenuhi standar
ketuntasan minimal sebanyak 24 siswa atau 77,42%, dengan KKM yang ditetapkan 75.
Hal
tersebut ditengarai disebabkan oleh (1) guru menggunakan metode yang kurang
bervariasi (2) Guru tidak menggunakan metode yang tepat (3) Materi pembelajaran
tidak kontekstual. Masalah ini perlu segera dipecahkan sebab jika tidak akan
membawa akibat yang fatal diantaranya (1) Siswa memiliki kemampuan rendah
dibidang sastra (2) Nilai Bahasa Indonesia rendah (3) Prestasi belajar secara
umum rendah (4) Siswa tidak naik atau tidak
lulus.
Untuk
memecahkan masalah di atas peneliti menawarkan penerapan model pembelajaran Examples non Examples dalam meningkatkan
kemampuan menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah. Penerapan model pembelajaran
Examples non Examples sangat
dimungkinkan adanya diskusi siswa karena menggunakan gambar-gambar yang
bervariasi, sehingga menarik perhatian siswa. Diharapkan dengan penggunaan
model pembelajaran Examples non Examples
ini kemampuan menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah pada siswa kelas
IX-F semester genap tahun pelajaran 2014/2015 SMP Negeri 1 Dolopo Kabupaten
Madiun meningkat minimal berkategori baik dengan nilai terendah KKM dapat
tercapai.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
Apakah model
pembelajaran Examples non examples
dapat meningkatkan kemampuan menulis surat pembaca tentang lingkungan
sekolah siswa di kelas IX-F semester genap Tahun Pelajaran
2014/2015 SMP Negeri 1 Dolopo Kabupaten Madiun.
Tujuan
Penelitian
Tujuan yang
ingin dicapai dalam pelaksanaan Penelitian Tidakan Kelas ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah melalui penerapan model pembelajaran Examples non Examples siswa kelas IX-F
semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015 SMP Negeri 1 Dolopo Kabupaten Madiun
Hipotesis
Tindakan
Hipotesis
tindakan dirumuskan sebagai berikut : “Jika dalam mengajar Bahasa Indonesia
menerapkan model pembelajaran Examples
non Examples maka kemampuan menulis
surat pembaca tentang lingkungan sekolah siswa di kelas IX-F semester
genap Tahun Pelajaran 2014/2015 SMP Negeri 1 Dolopo Kabupaten Madiun akan
meningkat.”
Manfaat
Penelitian
1.
Bagi Siswa
a.
Meningkatkan minat dan aktivitas belajar siswa pada pelajaran
Bahasa Indonesia melalui kerjasama kelompok.
b.
Melatih ketrampilan sosial siswa melalui kerjasama kelompok
c.
Melatih siswa untuk mengemukakan pendapat dengan mengajukan
pertanyaan atau permasalahan.
d.
Membantu ketrampilan berfikir siswa secara aktif melalui pengjuan
masalah.
2.
Bagi Peneliti. Sebagai wahana untuk mengembangkan profesionalisme
dan wawasan keilmuan khususnya tentang strategi pembelajaran Bahasa Indonesia.
3.
Bagi Guru. Dapat menjadi salah satu model pembelajaran untuk
diterapkan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia.
4.
Bagi Lembaga Pendidikan dan Sekolah Terkait
Diharapkan
dapat memberikan sumbangan pemikiran demi peningkatan mutu pendidikan khususnya
pembelajaran dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
KAJIAN PUSTAKA
Hakikat Kemampuan Menulis
1.
Pengertian
Kemampuan adalah kesiapan mental dan
intelektual baik terwujud kematangan sikap dan pengetahuan maupun keterampilan
yang digunakan untuk menemukan kebutuhan (Tanuwijaya etal. 1996:8).
2.
Ragam Tulisan
Menurut Marwoto (1987:152) tulisan secara umum
dapat dikembangkan dalam 4 bentuk yaitu :
a.
Narasi, merupakan bentuk tulisan yang bertujuan
menyampaikan atau menceritakan
rangkaian peristiwa atau pengalaman dari waktu ke waktu. Tulisan narasi sering
disebut sebagai cerita yang bersifat menceritakan suatu peristiwa yang disusun
sedemikian rupa dan runtut sehingga menimbulkan pengertian-pengertian yang
merefleksikan interpretasi penulis.
b.
Eksposisi, adalah
tulisan yang bertujuan menjelaskan atau memberikan informasi tentang sesuatu. Karangan ekspresi berwujud gagasan yang
memberikan, mengupas, atau menguraikan susuatu penyuluhan tanpa disertai
desakan atau paksaan kepada pembacanya agar yang dipaparkan sebagai sesuatu
yang benar.
c.
Diskripsi, tulisan yang membangkitkan kesan atau impresi
seseorang melalui uraian atau lukisan tertentu. Sehingga tulisan ini terutama
digunakan untuk membangkitkan kesan atau impresi tentang seseorang, tempat,
suatu pemandangan yang semacam itu.
d.
Argumentasi, adalah tulisan yangn isinya terdiri dari
paparan, alasan atau penyitesisan pendapat untuk membangun sesuatu kesimpulan.
3.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peningkatan
Kemampuan Menulis
Belajar sebagai
suatu proses berhubungan erat dengan perubahan, maka belajar itu sangat
bersifat individual. Disamping faktor pribadi (intern) terdapat pada faktor
yang berasal luar pribadi siswa yang dikenal sebagai proses belajar. Secara
terperinci faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar itu adalah :
a.
Sifat pribadi
siswa, meliputi :
1)
Kemuan atau
kehendak
2)
Kemampuan
3)
Kesempatan
b.
Keadaan bahan
yang dipelajari
c.
Faktor-faktor
yang berhubungan dengan proses belajar
d.
Proses belajar
dan ingatan
e.
Hubungan antara
proses belajar dan kematangan
4.
Penilaian Kemampuan Menulis
Menurut Noehi Nasution (1999:126) menyatakan :
pelaksanaan penilaian dapat dilaksanakan secara lisan, tertulis, dan dengan
perbuatan atau melakukan sendiri. Teknik yang akan digunakan tergantung dari
berbagai faktor antara lain waktu, dana,
peralatan yang diujikan.
Model Pembelajaran Examples non Examples
Menurut Suyatno. Diposing 46.40.00. Komentar
2008 Model Pembelajaran Examples non Examples salah satu model
pembelajaran yang sintaksnya :
1.
Guru
mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
2.
Guru
menempelkan gambar di papan tulis atau ditayangkan melalui LCD
3.
Guru memberi
petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan / menganalisa
gambar.
4.
Melalui diskusi
kelompok 2 – 3 orang siswa, hasil diskusi analisa gambar tersebut dicatat pada
kertas.
5.
Tiap kelompok
diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
6.
Mulai dari
komentar / hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan
yang ingin dicapai.
7.
Kesimpulan.
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
1.
Lokasi Penelitian
Penelitian
Tindakan Kelas yang berjudul “Meningkatkan
Kemampuan Menulis Surat Pembaca Tentang Lingkungan Sekolah dengan Pembelajaran Examples Non Examples
Siswa Kelas IX-F Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 SMP Negeri 1 Dolopo Kabupaten Madiun” ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Dolopo
Kabupaten Madiun yang terletak di jalan Adil Makmur no. 95 Kelurahan Bangunsari Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun Provinsi
Jawa Timur.
2.
Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IX-F
pada semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015
SMP Negeri 1 Dolopo Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun sejumlah 32 siswa, yang terdiri dari 16 siswa laki-laki
dan 16 siswa perempuan.
Rancangan Penelitian
1.
Perencanaan
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini
direncanakan dalam 3 siklus, tiap siklus terdiri dari 2 pertemuan, tiap
pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran (2 X 40 menit), namun apabila pada
siklus II telah terjadi peningkatan secara baik maka tidak dilajutkan pada
siklus III. Setiap siklus dalam penelitian ini mencakup 4 tahap yaitu (1)
perencanaan (2) tindakan (3) observasi (4) refleksi.
Bahwa kemampuan awal siswa dalam menanggapi
informasi secara tulisan masih rendah terbukti nilai rerata yang dicapai hanya
48 dan siswa yang memiliki nilai di atas KKM
31,25% yang berarti 68,75% siswa
masih di bawah KKM, dengan KKM yang telah ditentukan 75. Hal tersebut juga didukung adanya hasil
angket siswa yang menyatakan bahwa para siswa mengeluh sulitnya menulis untuk
membuat surat pembaca tentang lingkungan sekolah. Dari hasil angket tersebut
dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam menanggapi informasi dalam bentuk
tulisan yang bertujuan menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah masih
rendah.
Mengacu refleksi awal peneliti menyiapkan
kegiatan pembelajaran sebagai berikut :
a.
Menyusun
rencana pembelajaran sesuai dengan kebutuhan penelitian tindakan kelas
b.
Menyusun
rancangan pelaksanan dalam bentuk rencana pembelajaran.
c.
Menyiapkan alat
peraga pendidikan yang diperlukan dalam proses kegiatan belajar mengajar berupa
gambar.
d.
Menyusun
pedoman pengamatan, wawancara dan jurnal.
e.
Menyusun
rancangan program evaluasi.
2.
Tindakan
a.
Guru menyiapkan
gambar-gambar sesuai tujuan pembelajaran
b.
Guru
menempelkan gambar-gambar di papan tulis atau ditayangkan melalui LCD.
c.
Guru memberi
petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan / menganalisa
gambar.
d.
Melalui diskusi
kelompok 2-3 orang siswa menganalisa gambar, hasil diskusi dari analisa gambar
tersebut dicatat pada kertas.
e.
Tiap kelompok
diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
f.
Mulai dari
komentar / hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai
g.
Kesimpulan
3.
Observasi
Pengamat meliputi aspek-aspek :
a.
Posisi badan
siswa saat menulis
b.
Kejelasan
terhadap informasi yeng diterima dari model Examples
Non Examples.
c.
Tanggapan siswa
terhadap tugas yang dibebankan.
d.
Kelengkapan
peralatan tulis menulis siswa.
e.
Situasi dan
kondisi kelas sebagai ruang belajar.
4.
Refleksi
a.
Pengungkapan
hasil pengamatan oleh peneliti. Pengungkapan perlakuan-perlakuan yang telah
dilakukan siswa selama proses kegiatan belajar mengajar.
b.
Pengungkapan
perlakuan-perlakuan yang telah dilakukan guru selama mengajar.
c.
Pengungkapan
iklim pembelajaran menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah dengan
model Examples Non Examples. Sesudah
mengadakan refleksi pada siklus pertama maka guru melakukan tindakan remidial
rencana kegiatan berikutnya.
Teknik Pengumpilan Data
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini
adalah :
1.
Data tentang
kemampuan menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah.yang diperoleh dari
tes.
2.
Data tentang
aktivitas siswa dan guru diperoleh dari observasi.
3.
Data tentang
minat siswa diperoleh dari angket dan catatan lapangan.
Instrumen Penelitian
1.
Tes, digunakan untuk mengukur kemampuan menulis
surat pembaca tentang lingkungan sekolah. Jenis tes yang digunakan adalah tes
tertulis. Adapun kriterianya meliputi :
a.
Tata Bahasa
b.
Kemampuan
Bahasa
c.
Format
d.
Penampilan
fisik tulisan
e.
Imajinasi
2.
Non tes, digunakan
berbentuk observasi, angket dan catatan lapangan seperti berikut :
a.
Pedoman
observasi
Aspek – aspek yang diamati dalam observasi ini
:
1)
Sikap positif
siswa saat menulis
2)
Sikap negatif
siswa saat menulis
3)
Respon positif
siswa saat menulis
4)
Respon
negatif siswa saat menulis
b.
Angket, digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan pribadinya, atau hal-hal yang diketahui.
c.
Catataan
Lapangan
Peneliti
membuat catatan lapangan, guru sebagai “self reflection” yang mengungkap
beberapa aspek diantaranya :
1)
Sikap positif
siswa saat menulis
2)
Sikap negatif
siswa saat menulis
3)
Respon negatif
siswa saat menulis
4)
Respon positif
siswa saat menulis
Siswa juga membuat jurnal setiap kali
selesai pembelajaran, membuat kalimat tanya, catatan siswa ini mengungkapkan
aspek-aspek :
·
Penyebab
kesulitan menulis
·
Penyebab
keberhasilan menulis
·
Sikap siswa
saat menulis
·
Kesan siswa
terhadap guru pada waktu mengajarkan menulis
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Siklus I
a.
Perencanaan
1)
Menyusun rencana
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan penelitian tindakan kelas.
2)
Menyusun
rancangan perlakuan dalam bentuk rencana pembelajaran.
3)
Menyiapkan alat
peraga pendidikan yang diperlukan dalam proses kegiatan belajar mengajar.
4)
Menyusun
pedoman pengamatan, wawancara dan jurnal.
5)
Menyusun
rancangan program evaluasi.
b.
Tindakan
1)
Guru memberi
penjelasan tentang cara menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah yang
benar.
2)
Para siswa
diharap memusatkan perhatiannya pada guru sebagai nara sumber belajar dan media
gambar khususnya serta menyiapkan alat tulis menulis yang dibutuhkan.
3)
Kemudian guru
memberi contoh sederhana dan memaparkan kriteria penilaian menulis surat
pembaca tentang lingkungan sekolah.
4)
Guru memberi
tugas kepada siswa untuk menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah
sesuai gambar yang dilihat di kelas dengan alokasi waktu 40 menit.
c.
Observasi
1)
Posisi badan
siswa saat menulis
2)
Kejelasan
terhadap informasi gambar yang dilihatnya
3)
Tanggapan siswa
terhadap tugas yang dibebankan
4)
Kelengkapan
peralatan tulis menulis siswa
5)
Situasi dan
kondisi kelas sebagai ruang belajar
d.
Refleksi
1)
Terlihat masih
terdapat siswa yang menulis sambil menyandarkan kepala di meja, ada pula yang
menulis dengan posisi jarak mata dengan buku terlalu dekat. Adapun media yang
disajikan sebagai sumber informasi menulis cukup jelas, terbuti tidak ada
satupun siswa yang mananyakan kejelasan informasi dari gambar. Siswa juga
terlihat tanggap terhadap tugas yang diberikan, siswa mulai merasakan adanya
kesulitan dalam menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah, sehingga
timbul pertanyaan-pertanyaan dari siswa sehingga suasana kelas menjadi gaduh.
2)
Siswa tampak
mengikuti kegiatan belajar mengajar secara aktif, meskipun ada bebarapa siswa
yang kurang tertarik terhadap pelajaran menulis surat pembaca tentang
lingkungan sekolah. Dengan adanya kesulitan yang dihadapi sewaktu melaksanakan
tugas siswa berusaha untuk bertanya kepada guru, sehingga terjadi diskusi kelas
yang merangsang siswa untuk berimajinasi.
3)
Guru memberi
penjelasan tentang cara menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah,
bahkan guru selalu melayani bimbingan individu secara efektif, supaya siswa
dapat menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah.
e.
Temuan utama
1)
Siswa menjadi
lebih serius dan konsentrasi, minatnya menjadi meningkat terhadap kegiatan
belajar yang disajikan dengan metode Examples
Non Examples.
2)
Walaupun
nilainya tidak begitu tinggi, siswa berhasil mengalami peninngkatan kemampuan
menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah bebas atau paling tidak telah
menunjukkan kemampuan yang lebih baik setelah mengikuti proses kegiatan belajar
mengajar.
Hasil tes
meningkat disbanding tes sebelumnya, yaitu : Nilai tertinggi 80, nilai terendah
24, Rerata nilai 50,84, Jumlah siswa
tuntas belajar 3 (9,38 %), Jumlah siswa tidak tuntas belajar 29 (90,62
%)
f.
Temuan Sampingan
1)
Siswa belum
dapat menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah dengan baik, tanpa
bimbingan guru.
2)
Siswa belum
dapat menangkap cara menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah.
3)
Siswa cenderung
lebih suka menulis dengan menggunakan pokok-pokok pikiran yang telah ditentukan
guru daripada menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah.
4)
Siswa masih
kurang dapat menggunakan waktu yang tersedia secara efisien untuk menulis surat
pembaca tentang lingkungan sekolah.
Siklus II
a.
Perncanaan
1)
Menyusun
remedial rencana pembelajaran sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan
kelas
2)
Menyusun
perbaikan rencana pembelajaran
3)
Menyusun
perbaikan pedoman observasi, wawancara dan jurnal
4)
Menyusun
perbaikan rancangan evaluasi program
b.
Tindakan
1) remedial kegiatan yang dilakukan pada siklus I.
Media gambar yang digunakan pada kegiatan belajar mengajar ini berupa gambar lingkungan.
2) Guru mengingatkan aturan-aturan tentang cara
menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah yang benar, dan kriteria
penilaian menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah.
3) Siswa diharap duduk di tempat yang nyaman, dan
menyediakan alat peraga pendidikan yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas
menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah dalam waktu 30 menit.
c.
Observasi
Pemantauan
dilakukan secara rinci atas semua perlakuan kegiatan ini diikuti dengan
pencatatan, sehingga memungkinkan peneliti mendapatkan temuan perlakuan..
d.
Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian, dilaksanakan
refleksi yang mencakup :
1)
Terlihat bahwa
minat siswa untuk menulis sudah meningkat, terbukti posisi menulis siswa sudah
sempurna dan mereka asyik menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah,
meskipun secara sepintas tulisan siswa belum sempurna, baik dalam hal teknis
penulisan, ejaan, penggunaan tanda baca maupun penguasaan kosa kata, sehingga
banyak kata yang diulang dan masih terdapat banyak kalimat rancu dalam tulisan
siswa.
2)
Selama
mengikuti proses pembelajaran siswa kelihatan aktif, mereka tak segan untuk
bertanya tentang penjelasan guru maupun hal-hal yang masih dirasa sulit dalam
menulis narasi. Siswa dengan tekun mengerjakan tugas menulis surat pembaca
tentang lingkungan sekolah. Hanya beberapa siswa yang kelihatan belum paham
tentang tugas yang harus dikerjakan. Siswa dengan asyiknya mencermati gambar
sebagai acuan menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah.
3)
Pengungkapan
tindakan-tindakan yang dilakukan guru selama mengajar.
e.
Temuan Utama
1)
Siswa mengikuti
proses pembelajaran dengan penuh antusias dan konsentrasi. Tatkala guru memberi
kesempatan untuk mencermati gambar tak ada satu orangpun yang bicara sendiri.
Perhatian mereka terpusat pada media gambar yang dilihatnya.
2)
Perolehan hasil
menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah, siswa mengalami peningkatan,
berarti secara nyata siswa mampu meningkatkan kemampuannya setelah mengikuti
proses kegiatan belajar mengajar.
3)
Media gambar yang
bervariasi mampu menarik perhatian siswa untuk dapat menulis surat pembaca
tentang lingkungan sekolah yang sekaligus mengembangkan daya imajinasi maupun
ide-ide yang selama ini masih terpendam.. Semua siswa terkesan dengan gambar
yang disajikan guru.
Ada kenaikan
nilai siswa : Nilai tertinggi 91, Nilai
terendah 62, Rerata nilai 75,63, Jumlah siswa tuntas belajar 26 (81,25%),
Jumlah siswa tidak tuntas belajar 6 (18,75%)
f.
Temuan
Sampingan
a)
Siswa kurang
dapat memanfaatkan situasi lingkungan guna memperkaya ide untuk dituangkan
dalam tulisan.
b)
Siswa masih
mempunyai sifat ketergantungan terhadap media yang digunakan dalam proses
kegiatan belajar mengajar.
Siklus III
a.
Perencanaan
1)
Menyusun
perbaikan rencana pembelajaran sesuai dengan paradikma penelitian tindakan
kelas.
2)
Menyusun
perbaikan rancangan perlakuan dalam bentuk rencana pembelajaran
3)
Menyusun
perbaikan pedoman wawancara
4)
Menyusun
perbaikan rancanan program evaluasi
5)
Menyiapkan
semua peralatan yang dibutuhkan dalam proses kegiatan belajar menajar
b.
Tindakan
1)
Perbaikan
kegiatan yang telah dilakukan pada siklus II.
2)
Siswa yang
belum memiliki kemampuan menulis dan memang siswa yang belum dapat menulis
surat pembaca tentang lingkungan sekolah diberi kesempatan lagi.
3)
Guru memberi
tugas menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah dengan alokasi waktu 30
menit.
c.
Observasi
Observasi ini
dibarengi dengan pencatatan atas semua tindakan yang terjadi, yang memungkinkan
peneliti menemukan temuan-temuan tindakan.
d.
Refleksi
1)
Minat siswa
untuk menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah semakin besar. Hal ini
terlihat ketika guru memasang gambar di depan kelas, siswa bersorak gembira dan
meminta guru agar memberi tugas menulis surat pembaca tentang lingkungan
sekolah berdasarkan gambar yang dilihat di depan kelas. Guru memberi keterangan
ulang teknik menulis surat pembaca tentang linkungan sekolah dengan benar
termasuk mengingatkan ketelitian siswa dalam menulis kalimat, penggunaan huruf
besar maupun ejaan, serta memberi kesempatan siswa untuk bertanya, khususnya
bagi siswa yang belum dapat menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah
secara benar. Siswa telah mengambil tempat duduk dengan nyaman dan posisi yang
benar. Suasana kelas kelihatan menyenangkan, bahkan ketika waktu menulis telah
selesai siswa berteriak kecewa.
2)
Selama
mengikuti kegiatan belajar mengajar, kamauan menulis siswa menunjukkan adannya
suatu peningkatan, terbukti ketika guru masuk kelas siswa meminta tugas untuk
menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah. Siswa berebut ke depan kelas
memasang gambar. Sebagian besar siswa dapat memahami penjelasan guru, bahkan
ada siswa yang mampu memberi penjelasan kepada siswa yang lain meskipun secara
sederhana sekali.
3)
Pengungkapan
tindakan-tindakan yang dilakukan guru selama proses kegiatan belajar mengajar.
e. Temuan Utama
a)
Semangat siswa
melonjak saat guru memasang gambar dalam ukuran besar sebagai media
pembelajaran.
b)
Adanya
tanggapan yang positif terhadap kegiatan belajar mengajar menulis surat pembaca
tentang lingkungan sekolah, berdampak adanya peningkatan prestasi belajar.
c)
Siswa
beranggapan menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah, bukan lagi
merupakan suatu yang dianggap sulit dan membosankan, tetapi justru sebaliknya
merupakan suatu yang menyenangkan.
Ada peningkatan
hasil belajar : Nilai tertinggi 94, Nilai terendah 62, Rerata Nilai 80,47,
Jumlah siswa tuntas belajar 30 (93,75%), Jumlah siswa tidak tuntas belajar 2
(6,25%)
f. Temuan Sampingan
Semua siswa
telah menunjukkan kemandiriannya dalam belajarnya dan mulai mampu memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber aspirasi dalam mengembangkan ide-idenya. Kreativitas
siswa mulai nampak, dan dengan sendirinya siswa menjadi lebih percaya diri
dalam melaksanakan tugas.
Pembahasan
Hasil Penelitian
Data Penelitian
Tabel
4 : Rekapitulasi Data Hasil Penelitian
Variabel Penelitian
|
Siklus I
|
Siklus II
|
Siklus III
|
Rentang Skor
|
20
- 100
|
20
- 100
|
20
- 100
|
Skor Tertinggi
|
75
|
91
|
94
|
Skor Terendah
|
24
|
62
|
62
|
Rerata
|
50,84
|
75,63
|
80,47
|
Tabel
5 : Rekapitulasi ketuntasan Belajar
Siklus
|
Tuntas ( % )
|
Tidak Tuntas ( % )
|
I
|
9,38
|
90,62
|
II
|
81,25
|
18,75
|
III
|
93,75
|
6,25
|
Data hasil penelitian kemampuan siswa untuk
menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah pada siklus I menunjukkan
bahwa siswa tergolong pada kategori rendah, sebagian siswa masih berkemampuan
rendah dalam menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah.
Hasil penelitian pada siklus II menunjukkan
bahwa siswa termasuk kategori
cukup. Sebagian besar siswa memiliki
kamampuan cukup dalam menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah.
Peningkatan kemampuan pada siswa ini karena media yang digunakan guru selalu
bervariasi sehingga dapat menarik pethatian siswa, serta adanya keseriusan dan
ketekunan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis surat pembaca tentang
lingkungan sekolah.
Pada siklus III diperoleh hasil yang
menunjukkan kemampuan siswa dalam menulis surat pembaca tentang lingkungan
sekolah tinggi. Tingginya peningkatan kemampuan siswa dalam menulis ini
disebabkan siswa telah memiliki tanggapan yang positif terhadap menulis surat
pembaca tentang lingkungan sekolah yang ditunjang adanya rincian kegiatan
pembelajaran yang menyenangkan disertai model pembelajaran Examples Non Examples yang bervariasi.
Penerapan strategi pembelajaran yang menekankan
pada kreatifitas siswa dapat meningkatkan tanggapan siswa dalam mengikuti
proses belajar mengajar. Adapun tanggapan yang positif dari siswa terhadap
pembelajaran merupakan modal utama dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa.
Adanya peningkatan perolehan hasil belajar
menulis dapat dijadikan petunjuk bahwa kemampuan siswa meningkat. Perlu
dipahami adanya banyak faktor yang mempengaruhi peningkatan menulis surat
pembaca tentang lingkungan sekolah, salah satu faktornya adalah media
pembelajaran, dalam hal ini peneliti menggunakan media gambar secara
bervariasi. Pemanfaatan model Examples
Non Examples yang bervariasi dan didukung iklim belajar mengajar yang
kondusif mampu menarik perhatian siswa untuk belajar lebih banyak. Adanya
latihan yang terus menerus dan berkesinambungan sangat bagus dalam menanamkan
memori pada siswa yang akhirnya dapat dimanfaatkan sebagai sumber inspirasi
untuk melahirkan ide-ide baru yang dapat dikembangkan melalui tulisan. Dengan
demikian secara otomatis daya imajinasi dan daya nalar siswa dapat berkembang
seiring dengan berkembangnya kreativitas siswa dalam merealisasikan ide-idenya
Respon positif terhadap pembelajaran dan adanya
peningkatan kemampuan siswa dapat dimanfaatkan sebagai motivasi bagi siswa
untuk selalu berkarya nyata secara mandiri, dalam suasana lingkungan pendidikan
yang harmonis.
Peranan model Examples Non Examples dalam meningkatkan kemampuan menulis surat
pembaca tentang lingkungan sekolah ini ditandai dengan adanya peningkatan nilai
rerata mulai dari siklus pertama sampai siklus terakhir yaitu siklus I 50,84; siklus II 75,63 ; dan siklus III 80,47,
dan peningkatan prosentasi ketuntasan belajar dari siklus pertama hingga
siklus terakhir, yaitu pada siklus I
9,38 %, siklus II 81,25% dan
siklus III 93,75 %.
Berdasarkan hasil analisis data, dapat ditarik
kesimpulan bahwa kemampuan menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah
siswa kelas IX-F SMP Negeri 1 Dolopo Semester genap tahun pelajaran 2014/2015
dapat ditingkatkan melalui penggunaan model pembelajaran Examples Non Examples.
PENUTUP
Simpulan
1.
Dengan
penggunaan model Examples Non Examples
menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas IX-F semester genap tahun pelajaran
2014/2015 SMP negeri 1 Dolopo Kabupaten
Madiun dalam menulis surat pembaca
tentang lingkungan sekolah mengalami peningkatan yang positif.
2.
Tingkat
ketuntasan belajar kelas IX-F semester
genap tahun pelajaran 2014/2015 SMP negeri 1 Dolopo Kabupaten Madiun dalam menulis surat pembaca
tentang lingkungan sekolah meningkat.
Saran
Atas dasar simpulan, hasil pengamatan, dan
temuan terhadap implementasi tindakan penelitian yang telah dilakukan, maka
berikut ini disampaikan beberapa saran terutama ditujukan kepada :
1.
Guru
Hendaknya guru
bersedia mencoba menggunakan media pembelajaran khususnya Examples Non Examples secara bervariasi dalam proses pembelajaran
menulis surat pembaca tentang lingkungan sekolah, maka disarankan agar berusaha
mengembangkan sendiri bentuk model pembelajaran Examples Non Examples karena lebih sesuai dengan situasi dan
kondisi kelas yang dibinanya.
2.
Kepala Sekolah
Kepala sekolah
hendaknya lebih mendorong agar guru yang dipimpinnya melakukan Penelitian
Tindakan Kelas dengan berupaya melakukan perubahan-perubahan terhadap strategi
pembelajarn, pengembangan materi pembelajaran dan media yanng digunakan, sebab
hanya dengan jalan inilah nantinya para guru dapat meningkatkan mutu
pembelajaran yang pada akhirnya bermuara pada meningkatnya kemampuan belajar
siswa.
3.
Peneliti Lanjutan
Para peneliti
lanjutan yang tertarik untuk menggunakan Penelitian Tindakan Kelas ini,
disarankan agar memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a.
Perlu
menyesuaikan keluasan, kedalaman materi, dan media pembelajaran dengan tingkat
kematangan siswa, dan alokasi waktu yang tersedia.
b.
Skenario atau
Rencana Pembelajaran yang akan digunakan sebagai pedoman pelaksanaan tindakan.
c.
Pemantauan dan
pengukuran terhadap fokus penelitian hendaknya dipersiapkan secara matang
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Lukman dkk,1966, KBBI, Jakarta; Balai Pustaka
Depdiknas, 2004, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Menengah
Pertama dan Madrasah Tsanawiyah, Jakarta. Dirjen Dikdasmen
Noechi Nasution, Burhan, 1999. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa,
Yogyakarat, BPFE
Parera, J. D. 1984, Menulis Tertib dan Sistematis, Jakarta ; Erlangga
Purwanto, M. Ngalim, 1991 Psikologi Pendidikan, Bandung : Rosdakarya
Sardiman, A. M. 1994, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : Raja Grafindo
Persada
Semi, M. Atar, 1990, Menulis Efektif, Padang ; Angkasa Raya.
Tarigan, H. G. 1986. Menulis Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa, Bandung ; Angkasa
Widyamartaya, 1993, Seni Menciptakan Makna : Bagaimana Mengapresiasi Daya Pikir Secara
Kreatif, Yogyakarta ; Kanisius
Tidak ada komentar:
Posting Komentar