Minggu, 04 September 2016

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA MELALUI PEMBELAJARAN MODEL JIGSAW

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA MELALUI PEMBELAJARAN MODEL JIGSAW

Oleh : Siti Purwani
SMP Negeri 2 Balerejo Kabupaten Madiun


ABSTRAK
Kata Kunci : Prestasi Belajar, Model pembelajaran jigsaw
Upaya meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan model  pembelajaran jigsaw di dalam pembelajarannya, belum begitu banyak di terapkan guru.Umumnya guru di kelas masih cenderung menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional, sehingga pembelajaran dirasakan sangat monoton. Secara psikologis, upaya untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa akan lebih berhasil jika siswa di ajak terlibat langsung dengan kenyataan yang ada di sekitarnya.  Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan pembelajaran model jigsaw. Dengan pembelajaran model jigsaw, siswa di ajak aktif dalam proses pembelajaran sesuai dengan materi yang akan di pelajari. Dengan demikian mereka akan lebih mudah untuk merekam dan mengingatnya kembali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar siswa pada materi sistem gerak melalui pembelajaran model jigsaw pada siswa kelas VIII D SMPN 2 Balerejo kabupaten Madiun tahun pelajaran 2012/2013.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa pada awal siklus masih sangat memprihatinkan yaitu 67,35, karena tidak sesuai dengan KKM yang ditetapkan yaitu 68. Demikian juga dengan prosentase ketuntasan hanya mencapai 35% untuk siswa yang memperoleh nilai lebih dari 68. Namun setelah adanya proses dengan menggunakan model jigsaw prestasi yang diperoleh meningkat dengan ketuntasan belajar mencapai 85% dan rata-rata nilai yang diperoleh siswa 70,8.
Dari hasil penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa siswa sulit memahami suatu proses tanpa adanya bantuan media, baik berupa model ataupun gambar. Oleh sebab itulah dengan melakukan pembelajaran dengan menggunakan model jigsaw pada materi-materi yang berisi tentang proses-proses yang terjadi dalam kehidupan kita siswa akan lebih mudah memahami dan mengingat. Hal ini dikarenakan siswa diajak terlibat langsung dengan mengamati maupun mempraktekkannya.




PENDAHULUAN
Pembelajaran yang selama ini dilakukan di sekolah masih banyak didominasi oleh guru. Guru sebagai sumber utama dalam belajar sehingga tidak menutup kemungkinan kegiatan pembelajaran terkesan monoton, karena siswa lebih banyak menjadi pendengar dan tidak aktif. Hasil yang diperoleh siswa dengan pembelajaran seperti itu kurang memuaskan. Hal ini bisa terlihat dari hasil ulangan yang diberikan pada siswa menunjukkan nilai yang kurang baik. Ada beberapa anak yang nilainya baik, yang memang anaknya benar-benar tekun belajar dan selalu memperhatikan penjelasan dari guru. Tetapi bagi mereka yang tidak memperhatikan dan tidak tekun belajar nilainya pasti jauh di bawah KKM.
 Dengan kenyataan seperti itu guru mengubah teknik pembelajaran dengan berdiskusi. Ketika siswa diajak belajar dengan berdiskusi banyak kendala yang ditemui,  terutama di kelas VIIID. Siswa sulit membentuk kelompok, tidak mau ikut aktif dalam menyelesaikan tugas yang diberikan dan penyelesaian tugas hanya dibebankan pada satu atau dua anak saja dalam kelompok tersebut. Pada saat presentasi anak juga tidak mau presentasi jika tidak ditunjuk oleh guru. Kenyataan yang ada di kelas-kelas lain juga hampir sama kecuali pada kelas unggulan kondisinya lebih baik.
Hasil belajar yang mengkhusus pada prestasi belajar sangat dipengaruhi oleh strategi dan perencanaan yang dilakukan oleh guru sebagai pelaksana pendidikan terdepan. Strategi dan perencanaan yang dimaksud adalah suatu kegiatan yang mengacu kepada cara guru mengatur keseluruhan proses belajar mengajar, meliputi : mengatur waktu, pemilihan metode, pemilihan pendekatan, dan sebagainya. Guru harus memikirkan strategi, sekaligus metode dan pendekatannya dalam upaya mencapai hasil belajar yang sesuai dengan program yang direncanakan. 
            Dalam upaya mengaktifkan seluruh peserta didik demi meningkatkan prestasi belajar, guru perlu memperkenalkan model pembelajaran yang dapat menjadikan suasana belajar siswa yang menyenangkan dan lebih efektif, dengan harapan kondisi kegiatan belajar siswa akan lebih enak sesuai dengan keinginan belajar siswa. Dengan memperkenalkan model pembelajaran yang dapat melibatkan semua siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar, pencapaian tujuan pembelajaran akan lebih efektif dan hasil kegiatan pembelajaran akan lebih nyata hasilnya.
            Menurut Hamalik (2001) guru dituntut untuk memiliki kemampuan mendesain programnya dan sekaligus menentukan strategi instruksional yang harus ditempuh. Para guru harus memiliki ketrampilan memilih dan menggunakan metode mengajar untuk diterapkan dalam system pembelajaran yang efektif.
Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti akan melakukan suatu kegiatan penelitian tindakan kelas berkaitan dengan penggunaan model pembelajaran dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIIID semester 1 SMPN 2 Balerejo kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun dalam kegiatan belajar mengajar biologi materi sistem gerak pada manusia.
Penelitian tindakan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah model pembelajaran jigsaw yang diterapkan dalam belajar mata pelajaran biologi materi system gerak pada manusia dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Mengapa harus model jigsaw? Karena dengan model jigsaw seluruh siswa seluruh siswa diminta untuk membahas satu permasalahan untuk kemudian menjelaskan pada anggota kelompok lain, sehingga seluruh siswa bisa aktif melakukan pembelajaran.
            Berdasarkan pada latar belakang masalah penelitian tindakan kelas dengan judul “Meningkatkan Prestasi Belajar  Siswa Pada Materi Sistem Gerak  Melalui Pembelajaran Model Jigsaw  Pada Siswa kelas VIIID SMPN 2 Balerejo Kabupaten Madiun tahun Pelajaran 2012/2013”, dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut : “Apakah model pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar biologi siswa kelas VIIID SMPN 2 Balerejo tahun ajaran 2012/2013?
            Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar siswa pada materi sistem gerak melalui pembelajaran model jigsaw pada siswa kelas VIIID SMPN 2 Balerejo kabupaten Madiun tahun pelajaran 2012/2013.
Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Siswa, hasil penelitian ini bermanfaat sebagi masukan untuk:
a.     memotivasi siswa dalam mengubah perilaku mereka untuk lebih aktif, kreatif, inovatif dan komunikatif di dalam belajar mata pelajaran Biologi.
b.    meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Guru
a.     meningkatkan kemampuan mereka dalam merencanakan kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan minat dan aktivitas siswa;
b.    Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam  prestasi belajar siswa.
3. Peneliti lain
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam melakukan penelitian dengan model yang sama pada kelas atau sekolah yang berbeda dan pada materi yang sama atau materi yang berbeda.
4. Bagi Sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan acuan untuk membuat kebijakan tentang peningkatan kualitas sekolah dengan melakukan perubahan atau inovasi penyelenggaraan proses pem­belaja­r­an dengan cara yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah
Adapun subyek dalam penelitian ini adalah guru Biologi yang mengajar di SMP Negeri 2 Balerejo Kabupaten Madiun. Sedang sasaran dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII D di SMP Negeri 2 Balerejo Kabupaten Madiun dengan jumlah 20 siswa. Waktu yang digunakan kurang lebih 2 bulan yang dimulai dari bulan Oktober sampai bulan Nopember tahun pelajaran 2012/2013.
Faktor yang diteliti dalam penelitian:
a.    Faktor siswa:
Untuk melihat kemampuan siswa kelas VIIID SMPN 2 Balerejo dalam memahami konsep ”  Sistem Gerak Pada Manusia”
b.    Faktor Guru:
Melihat cara guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran di kelas, apakah perangkat pembelajarannya (RPP) sesuai dengan pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw, sesuai dengan kompetensi dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, serta aktivitas guru, apakah sesuai dengan silabus dan RPP yang telah dirancang.

Metode Pengumpulan Data
Model pembelajaran yang digunakan adalah menerapkan model jigsaw dengan charta / model rangka tubuh manusia yang telah disiapkan oleh guru sebelumnya. Adapun prosedur penelitian tiap siklus meliputi: Perencanaan (planning), Pelaksanaan tindakan (acting), Pengamatan (observing), Refleksi (Reflecting).
Untuk memperoleh informasi yang valid dan akurat dari pelaksanaan tindakan perlu adanya identifikasi jenis data yang dibutuhkan, alat pengumpul data dan cara pengumpulan data yang meliputi:
a.     Post Test yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa.
b.    Lembar observasi guru untuk melihat kelebihan atau kelemahan yang ada pada guru sehingga bisa digunakan sebagai  tindakan selanjutnya.
c.     Lembar observasi siswa yang digunakan untuk mengetahui keaktifan, kreatif, dan berani dalam mengemukakan pendapatnya.
d.    Kuesioner siswa untuk mengukur tentang minat belajar siswa.

Metode Analisis Data
Data hasil observasi dianalisis bersama dengan mitra kolaborasi untuk kemudian dilakukan refleksi yang merupakan dasar untuk menentukan langkah perencanaan pada siklus berikutnya.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksana­kan dalam 2 siklus, kegiatan yang dilaksanakan disesuaikan dengan indikator yang diharapkan. Pembagian siklus berdasarkan peningkatan motivasi dan keaktifan siswa serta kendala-kendala yang terjadi pada setiap siklus.

SIKLUS 1
a.    Perencanaan
Persiapan yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan ini adalah :
1)    Menyusun rencana pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw
2)    Menyusun petunjuk kegiatan siswa
3)    Menyiapkan alat bantu mengajar yang berupa LKS tentang Rangka Tubuh Pada Manusia.
4)    Menyusun alat evaluasi untuk mengukur penguasaan siswa terhadap konsep sistem gerak pada manusia.
5)    Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru

b.    Pelaksanaan Tindakan
1)    Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, masing- masing kelompok terdiri dari 4 siswa secara heterogen
2)    Masing-masing anak dalam kelompok mendapat lembar observasi yang isinya berbeda- beda  dengan anak lain dalam kelompok itu.Ada 4 anak dalam 1 kelompok, 1 anak mendapatkan soal nomor 1, 1 anak mendapatkan soal nomor 2, 1 anak mendapatkan soal nomor 3, dan 1 anak mendapatkan soal nomor 4.
3)    Tiap anak berkelompok lagi dengan anak dari kelompok lain yang mendapatkan nomor yang sama atau disebut kelompok ahli dan mendiskusikan soal/materi yang diberikan.
4)    Setelah berdiskusi dengan kelompok ahli, kembali lagi ke kelompok asal dan tiap anak menjelaskan pada kelompok asalnya tentang jawaban yang diperoleh dari diskusi dengan kelompok ahli.
5)    Guru dalam kegiatan pembelajaran ini berperan sebagai penguat konsep dan memberi kesimpulan.
6)    Pada akhir pertemuan dilaksanakan post test tentang sistem gerak  pada manusia
c.     Observasi
Kolaborator mengamati aktivitas siswa saat proses pembelajaran berlangsung, aktivitas guru dan pelaksanaan post test.
d.    Refleksi.
Guru bersama kolaborator melakukan analisis hasil   pelaksanaan pembelajaran dengan model jigsaw. Hasil refleksi akan digunakan sebagi dasar untuk menyusun perencanaan pembelajaran pada siklus berikutnya.

SIKLUS 2
a. Perencanaan
Yang dilakukan pada siklus 2 sebelum pelaksanaan tindakan adalah :
1)    Menyusun rencana pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw
2)    Menyusun petunjuk kegiatan siswa
3)    Menyiapkan alat bantu mengajar yang berupa LKS tentang Rangka Tubuh Pada Manusia.
4)    Menyusun alat evaluasi untuk mengukur penguasaan siswa terhadap konsep sistem gerak pada manusia.
5)    Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada siklus 2 ini guru dan siswa melaksanakan kegiatan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.    Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, masing- masing kelompok terdiri  dari 4 siswa secara heterogen
2.    Masing-masing anak dalam kelompok mendapat lembar observasi yang isinya berbeda- beda  dengan anak lain dalam kelompok itu. Ada 4 anak dalam 1 kelompok, 1 anak mendapatkan soal nomor 1, 1 anak mendapatkan soal nomor 2, 1 anak mendapatkan soal nomor 3, dan 1 anak mendapatkan soal nomor 4.
3.    Tiap anak berkelompok lagi dengan anak dari kelompok lain yang mendapatkan nomor yang sama atau disebut kelompok ahli dan mendiskusikan soal/materi yang diberikan.
4.    Setelah berdiskusi dengan kelompok ahli, kembali lagi ke kelompok asal dan tiap anak menjelaskan pada kelompok asalnya tentang jawaban yang diperoleh dari diskusi dengan kelompok ahli.
5.    Guru dalam kegiatan pembelajaran ini berperan sebagai penguat konsep dan memberi kesimpulan.
6.    Pada akhir pertemuan dilaksanakan post test tentang sistem gerak pada manusia
c.     Observasi
Kolaborator mengamati aktivitas siswa saat proses pembelajaran berlangsung, aktivitas guru dan pelaknanaan post test serta hasil angket siswa untuk melihat perubahan minat belajar siswa.
d.    Refleksi
Guru bersama kolaborator melaku­kan analisis hasil pelaksanaan pembelajaran dengan model jigsaw. Setelah siklus kedua akan didapatkan data berupa :
a.     Hasil post test dari siklus 1 dan 2
b.    Hasil observasi kegiatan siswa dan guru yang memperlihatkan keaktifan siswa dan kegiatan guru sesuai rencana pembelajaran yang dirancang.
c.     Hasil kuesioner siswa tentang minat belajar
Hasil post test siklus I  menunjukkan nilai rata-rata 67,35 dan ketuntasan 35%, siklus I belum tercapai seperti yang diharapkan.

1.    Hasil Observasi  Guru
Tabel 4.2 : Hasil Observasi Guru Siklus I
No
Aspek Yang Diamati
Hasil
1.
Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dengan memberikan penjelasan tentang mekanis­me pembelajaran yang akan dilaksanakan

78

2.
Memotivasi siswa untuk memper­hati­kan pelajaran yang sedang dilaksana­kan

72

3.
Mengelola kelas agar kegiatan diskusi / lebih aktif
66

4.
Memotivasi siswa untuk me­ngemu­ka­kan pemikiran­nya atau menanggapi pemikir­an temannya pada diskusi dalam kelompok asal setelah melakukan diskusi dengan kelompok ahli

70

5.
Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya
73

6.
Memberi kesempatan pada siswa untuk menjawab pertanyaan
75

7.
Memberikan penguatan pada jawaban yang diberikan oleh siswa
70

8.
Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan
72

9
Mengkonfirmasi kesimpulan yang telah  disusun siswa
73


Jumlah
649

Rata- rata
72,1

Rentang Nilai dan Kualifikasi :
1.    10 – 50   : Kurang
2.    51 – 70   : Cukup
3.    71 – 85   : Baik
4.    86 – 100 :  Baik sekali

SIKLUS I
Pada Siklus 1 guru kurang dalam hal :
a.     Mengelola kelas agar kegiatan diskusi/ observasi lebih aktif
b.    Memotivasi siswa untuk mengemukakan pemikirannya atau menanggapi pemikiran temannya pada diskusi kelas setelah kegiatan observasi selesai dilaksanakan
c.     Memberikan penguatan pada jawaban yang diberikan oleh siswa
d.    Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan

Hasil Observasi Siswa
Tabel 4.3 : Hasil Observasi Siswa
No
Kegiatan Siswa yang diamati
Hasil
Æ©
%
1.
Memperhatikan pengarahan dari guru sebelum melakukan diskusi
10
50
2.
Aktif melakukan diskusi dengan kelompok ahli
12
60
3.
Mendiskusikan hasil diskusi dari kelompok ahli ke kelompok asal
8
40
4.
Menjawab pertanyaan yang diajukan guru
4
20
5.
Membuat kesimpulan dengan bimbingan dari guru
7
35
6.
Mencatat hasil kesimpulan materi yang dipelajari
10
50
7.
Mengerjakan sendiri post test yang diberikan
12
60

Kuesioner Untuk Siswa
Kuesioner ini diberikan pada awal sebelum pelaksanaan pembelajaran dan setelah selesai siklus ke- 1.
Tabel 4.4 : Hasil Kuesioner Siswa
No
Minat Belajar Siswa
Pembelajaran
Sebelum
Setelah
1.
Sangat Tinggi
2
4
2.
Tinggi
4
6
3.
Kurang
12
8
4.
Sangat Kurang
2
2

Dengan melihat tabel hasil kuesioner siswa maka dapat disimpulkan terjadi perubahan yang belum begitu menunjukkan hasil, yaitu yang semula sebelum pelaksanaan pembelajaran siswa yang minat belajarnya tinggi ada 4 siswa, tetapi setelah mengalami pembelajaran dengan metode jigsaw hanya mengalami peningkatan menjadi 10 siswa. Demikian juga halnya dengan siswa yang minat belajarnya kurang, yang semula 8 siswa sebelum pembelajaran hanya berkurang menjadi 8 siswa setelah pembelajaran.

Hasil Penelitian Pada Siklus I1
Dari hasil observasi yang peneliti lakukan pada siklus 2, sudah mulai menunjukkan adanya perubahan yang meningkat dari penelitian pada silkus 1.

Hasil Post Test.
Dari hasil post test yang dilakukan pada siklus II diperoleh hasil sebagai berikut : Nilai Rata-rata 70,8 dan Ketuntasan 85%. Sesuai dengan indikator dalam siklus II sudah  tercapai ketuntasan belajar.

Hasil Observasi  Guru
Tabel 4.2 : Hasil Observasi Guru
No
Aspek Yang Diamati
Siklus II
1.
Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dengan memberikan penjelasan tentang mekanisme pembelajar­an yang akan dilaksanakan
82
2.
Memotivasi / membangkitkan mi­nat siswa untuk memperhati­kan pelajaran yang sedang dilaksana­kan
76
3.
Mengelola kelas agar kegiatan diskusi /  lebih aktif
72
4.
Memotivasi siswa untuk mengemuka­kan pemikirannya atau menanggapi pemikiran temannya pada diskusi dalam kelompok asal setelah melakukan diskusi dengan kelompok ahli
76
5.
Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya
75
6.
Memberi kesempatan pada siswa untuk menjawab pertanyaan
75
7.
Memberikan penguatan pada jawaban yang diberikan oleh siswa
78
8.
Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan
76
9
Mengkonfirmasi kesimpulan yang telah  disusun siswa
78

Jumlah
688

Rata- rata
76,4

      Rentang Nilai dan Kualifikasi :
      1. 10 – 50   : Kurang
      2. 51 – 70   : Cukup
      3.71 – 85   : Baik
      4. 86 – 100 :  Baik sekali
Berdasarkan rentang nilai dan kualifikasi  hasil observasi guru adalah sebagai berikut :

Siklus II
Pada siklus yang kedua kekurangan yang dilakukan oleh guru adalah:  Mengelola kelas agar kegiatan diskusi/observasi lebih aktif

Hasil Observasi Siswa
Tabel 4.3 : Hasil Observasi Siswa
No
Kegiatan Siswa yang diamati
Hasil
Æ©
%
1.
Memperhatikan pengarahan dari guru sebelum melaku­kan diskusi
14
70
2.
Aktif melakukan diskusi dengan kelompok ahli
16
80
3.
Mendiskusikan hasil diskusi dari kelompok ahli ke kelompok asal
12
60
4.
Menjawab pertanyaan yang diajukan guru
10
50
5.
Membuat kesimpulan dengan bimbingan dari guru
18
90
6.
Mencatat hasil kesimpulan materi yang dipelajari
20
100
7.
Mengerjakan sendiri post test yang diberikan
20
100

Kuesioner Untuk Siswa
Kuesioner ini diberikan pada awal sebelum pelaksanaan pembelajaran dan setelah selesai siklus ke- 2. Hasilnya adalah:
Tabel 4.4 : Hasil Kuesioner Siswa
NO
Minat Belajar Siswa
Siklus
I
II
1.
Sangat Tinggi
4
4
2.
Tinggi
6
10
3.
Kurang
8
4
4.
Sangat Kurang
2
2

Dengan melihat tabel hasil kuesioner siswa maka dapat disimpulkan terjadi perubahan yang sangat berarti, yaitu yang semula sebelum pelaksanaan pembelajaran siswa yang minat belajarnya tinggi ada 5 siswa, tetapi setelah mengalami pembelajaran dengan metode jigsaw meningkat tajam menjadi 10 siswa. Demikian juga halnya dengan siswa yang minat belajarnya kurang, yang semula 10 siswa sebelum pembelajaran akhirnya berkurang menjadi 4 siswa setelah pembelajaran.

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata- rata yang dicapai oleh siswa pada awal siklus masih sangat memprihatinkan yaitu 75,63, karena tidak sesuai dengan KKM yang ditetapkan yaitu 68. Demikian juga dengan prosentase ketuntasan hanya mencapai 34,37% untuk siswa yang memperoleh nilai lebih dari 68.
Dari hasil penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa siswa sulit memahami suatu proses tanpa adanya model pembelajaran yang menarik dan melibatkan seluruh siswa untuk aktif mengikuti pembelajaran. Oleh sebab itulah dengan melakukan pembelajaran dengan menggunakan model jigsaw pada materi- materi yang berisi tentang proses- proses yang terjadi dalam kehidupan kita siswa akan aktif untuk belajar sehingga lebih mudah memahami dan mengingat pelajaran yang dipelajari. Hal ini dikarenakan siswa diajak terlibat langsung dengan mengamati maupun mendiskusikan materi yang dipelajari.
Dampak positif penggunaan model jigsaw diantaranya ; (a) siswa lebih termotivasi dalam belajar, (b) siswa lebih aktif dan kreatif dalam kegiatan belajar, (c) siswa lebih berani mengemukakan dan menjawab pertanyaan, (4) siswa lebih bertanggung jawab, (5) prestasi belajar lebih meningkat.
 Dampak negatifnya adalah siswa yang tidak memiliki kreativitas dan kemampuannya rendah akan selalu tertinggal dalam proses belajarnya.
Demikian juga dengan faktor yang ada pada guru juga mempunyai kontribusi terhadap perolehan nilai siswa. Pada siklus pertama banyak kegiatan guru yang kurang mendukung perolehan prestasi siswa. Motivasi guru pada siswa yang kurang akan mempengaruhi minat siswa utnuk belajar. Siswa yang menjawab pertanyaan dengan benar apabila tidak memperoleh penguatan dari guru berupa pujian atau gesture akan menyurutkan semangat siswa. Kadang guru juga kurang memberi kesempatan bertanya pada siswa karena kendala waktu yang terbatas sehingga pemahaman siswa juga kurang tuntas. Juga dalam hal tanggapan guru yang kurang pada saat ada siswa yang memberi jawaban saat ada pertanyaan yang diajukan.
Semua kekurangan pada siklus pertama telah diperbaiki pada pelaksanaan siklus berkutnya. Hal tersebut menunjukkan hasil adanya peningkatan baik pada hasil post test, aktivitas gurudan siswa yang semakin baik.
Hasil kuesioner menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat menyolok pada siswa yang mempunyai minat tinggi dalambelajar biologi. Siswa yang semula merasa bosan dan tidak menyenangi pelajaran biologi pada saat awal pembelajaran berubah menjadi sangat tertarik untuk mempelajari biologi setelah pembelajaran menggunakan model jigsaw.

A. Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.    Ada pengaruh pembelajaran dengan menggunakan model jigsaw terhadap peningkatan prestasi belajar siswa.
2.    Adanya kemauan dari siswa untuk memecahkan permasalahan.
3.    Adanya keberanian dari siswa untuk menjelaskan materi pelajaran pada temannya.
4.    Siswa semakin tertarik untuk belajar Biologi

B.   Saran- saran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang telah dipaparkan di atas dapat dikemukakan  saran- saran sebagai berikut agar dalam menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model jigsaw dapat mencapai hasil yang memuaskan.
1.    Memaksimalkan persiapan penyusunan langkah- langkah pembelajaran, terutama skenario pembelajaran.
2.    Meningkatkan frekuensi dan kualitas kolaborasi antar teman sejawat, sehingga masukan / input dari para kolaborator bisa lebih meningkatkan kinerja.
3.    Memperdalam pengetahuan yang berkaitan dengan pembelajaran menggunakan model jigsaw.
4.    Selalu mengembangkan pengetahuan dan wawasan tentang proses pembelajaran, sehingga guru menjadi sangat variatif dalam perannya sebagai agen pembelajaran.




DAFTAR PUSTAKA
Siswono, Tatag Y.E, (2008), “ Mengajar dan Meneliti”Panduan Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru Dan Calon Guru, Surabaya, Unesa University Press
Brown, H. Douglas. 1994. Principles of Language Learning and Teaching. Engelwood Cliffs, NJ.: Prentice Hall Regents.

Brown, James D. 1995. The Elements of Language Curriculum: A Systematic Approach to Program Development. Boston: Heinle and Heinle Publishers.
Hamalik, O. 2001.  Proses Belajar Mengajar, Jakarta:PT Bumi Aksara 

Hamalik, O. 2002. Perencanaan pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta:PT Bumi Aksara

Groundlund, Morman E. 1985. Measurement and Evaluation in Teaching. New York: MacMillen.
Marshall, C. and Gretchen B.R. 1995. Designing Qualitative Research. London: Sage Publication.
Miles, Matthew B., and A. Michael Huberman. 1984. Qualitative Data Analysis. Beverly Hills: Sage Publicatio
________,. H. B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif : Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Badan Standar Nasional Pendidikan, Depdiknas, 2007, Model Pembelajaran Terpadu IPA, Jakarta : Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional
Rahmini, Sri (2007), IPA Terpadu Untuk SMP/MTs Kelas VIII, Semarang : Aneka Ilmu
Nurhadi, & Senduk, G., A., 2003, Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK Malang: Universitas Negeri Malang












Tidak ada komentar:

Posting Komentar