MODEL
BELAJAR STAD SEBAGAI ALTERNATIF MENINGKATKAN PRESTASI
BELAJAR SISWA KELAS VIII.D
SEMESTER II PADA
MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SMP NEGERI 4 SARADAN KABUPATEN MADIUN TAHUN PELAJARAN
2014/2015
Oleh : Nanik Wahyuni, S.Pd
SMP Negeri
4 Saradan Kabupaten Madiun
ABSTRAK
Kata Kunci : Model belajar
STAD,Peningkatan prestasi belajar
Sebagai upaya guru mata pelajaran dalam meningkatkan prestasi
belajar anak didik,
khususnya dalam mata pelajaran bahasa Inggris sangat dipengaruhi oleh
tersedianya metode belajar dan kemampuan guru mengetrapkannya.
Metode atau cara belajar di sini
secara garis besar dikelompokkan menjadi dua yaitu cara belajar individual dan
cara belajar kelompok. Kedua cara belajar itu sama pentingnya bagi siswa. Belajar
individual di samping memungkinkan setiap siswa dapat menguasai seluruh bahan
pelajaran secara penuh. Sedangkan cara belajar kelompok memungkinkan setiap
siswa dapat aktif dalam belajar mencapai
prestasi belajar yang optimal. Dalam model STAD (Student Teams Achievement Devision), tim-tim heterogen saling membantu satu sama
lain belajar dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran kooperatif dan
prosedur kuis.
Tujuan penelitian ini adalah Ingin mengetahui ada tidaknya minat
belajar dan keaktifan siswa setelah diterapkannya model belajas STAD dalam pembelajaran bahasa Inggris
di kelas VIII D SMP Negeri 4 Saradan Kabupaten Madiun.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP
Negeri 4 Saradan Kabupaten Madiun. Sebagai obyek penelitian diambil siswa kelas
VIII D dengan jumlah siswa 32 siswa, dengan tingkat kemampuan siswa heterogen.
Di sekolah ini guru peneliti mengajar mata pelajaran bahasa Inggris di SMP
Negeri 4 Saradan Kabupaten Madiun, penelitian ini dilaksanakan dari bulan
Pebruari sampai dengan bulan Maret tahun 2015.
Dari hasil siklus 1 menunjukan
hasil meningkatnya pengelolaan pembelajaran dengan
menggunakan model STAD. Hal ini berdasarkan hasil data observasi kelas terhadap
peningkatan nilai rata-rata sebelum penelitian adalah : 62,0 (rendah), pada
siklus 1 adalah : 74,0 dan di akhir siklus 2 adalah : 86,0 (baik).
PENDAHULUAN
Secara
psikologis, belajar dapat diartikan sebagai suatu proses memperoleh perubahan
tingkah
laku untuk mendapatkan pola-pola respons yang diperlukan dalam interaksi
lingkungan secara efisien. Dalam kegiatan belajar mengajar sebagian guru kurang
atau atau tidak memperhatikan cara belajar yang efektif, sehingga prestasi yang
diperoleh siswa kurang memuaskan. Dengan keadaan tersebut perlu adanya
bimbingan dari guru bagaimana cara belajar yang efektif, dengan pendekatan
individual atau pendekatan kelompok. Belajar yang efektif sangat penting bagi
siswa, terutama dalam penggunaan fasilitras belajar, penggunaan metode belajar
yang tepat, efesiensi waktu dan lainnya.
Metode
atau cara belajar di sini secara garis besar dikelompokkan menjadi dua yaitu
cara belajar individual dan cara belajar kelompok. Kedua cara belajar itu sama
pentingnya bagi siswa. Belajar individual di samping memungkinkan setiap siswa
dapat dapat menguasai seluruh bahan pelajaran secara penuh. Sedangkan cara
belajar kelompok memungkinkan setiap siswa dapat aktif dalam belajar mencapai
prestasi belajar yang optimal.
Dari
beberapa pokok latar belakang diatas maka penulis mengadakan penelitian yang
misalnya disajikan dalam bentuk penulisan penelitian tindakan kelas dengan
judul : “Model
Belajar STAD Sebagai Alternatif Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII.D Semester II
Pada Mata
Pelajaran Bahasa
Inggris
SMP Negeri 4 Saradan Kabupaten Madiun Tahun
Pelajaran 2014/2015”
Rumusan
Masalah :
Berdasarkan
latar belakang tersebut, dirumuskan masalah sebagai berikut : “Apakah siswa dapat
meningkatkan kemampuan berbahasa dan mengekspresikan pengalaman pribadi di
kelas VIII D dalam pembelajaran bahasa Inggris melalui model STAD SMP Negeri 4
Saradan Kabupaten Madiun tahun pelajaran 2014/2015.
Tujuan
Penelitian :
1. Meningkatkan
prestasi belajar siswa setelah diterapkannya model belajar STAD.
2.
Ingin
mengetahui ada tidaknya minat belajar dan keaktifan siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris
setelah diterapkan model belajar STAD. Hasil
penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh
pihak-pihak yang berkompetensi dalam usaha untuk
membantu siswa dalam hal sebagai
berikut :
·
Upaya
memotivasi belajarnya agar lebih berprestasi.
· Menentukan strategi yang tepat dalam
kegiatan belajar yang mengarah pada prestasi belajar yang optimal
·
Mengembangkan
kedisiplinan siswa, agar siswa mendapat hasil belajar yang maksimal
Indikator keberhasilan
Indikator
keberhasilan digunakan untuk melihat seberapa jauh tingkat keberhasilan dari
pencapaian siswa dari sebelum diterapkan metode STAD dengan tingkat pencapaian
yang diperoleh peserta didik setelah dalam pengajarannya diterapkan metode
STAD. Indikator yang kami tetapkan dilihat dari segi pencapaian nilai dari sebelum,
setelah siklus 1, dan setelah siklus 2
KAJIAN TEORI
Student Teams
Achivement Division (STAD)
STAD ini dikembangakan oleh
Slavin, merupakan salah satu tipe
cooperative learning yang menekankan interaksi diantara siswa untuk saling
memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi dan pencapaian prestasi secara
maksimal, dan juga merupakan salah satu metode atau pendekatan dalam
pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai
menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga merupakan suatu metode
pembelajaran kooperatif yang efektif.
Dalam
STAD para siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri atas 4 orang yang
berbeda-beda kemampuan, jenis kelamin, latar belakang etniknya. Guru
menyampaikan pelajaran, lalu siswa bekerja dalam tim mereka untuk memastikan
bahwa semua anggota tim menguasai pelajaran. Selanjutnya, Semua siswa
mengerjakan kuis mengenai materi secara sendiri-sendiri, dimana pada saat itu
mereka tidak diperbolehkan untuk saling membantu.
Skor
kuis para siswa dibandingkan dengan rata-rata pencapaian mereka sebelumnya, dan
kepada masing-masing tim akan diberikan poin berdasarkan tingkat kemajuan yang
diraih siswa dibandingkan hasil yang dicapai sebelumnya. Poin ini kemudian
dijumlahkan untuk memperoleh skor tim, dan tim yang berhasil memenuhi kriteria
tertentu akan mendapat sertifikat dan penghargaan lainnya. Seluruh rangkaian
kegiatan, termasuk prestasi yang disampaikan guru, praktik tim, dan kuis biasanya
memerlukan waktu 3-5 detik. STAD terdiri dari lima komponen utama yaitu
prestasi kelas, tim, kuis, skor kemajuan individual, rekognisi tim.
a.
Prestasi
kelas. Materi dalam STAD pertama-tama dikenalkan dalam prestasi didalam kelas.
b.
Tim.
Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang yang mewakili seluruh bagian dari
kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas.
c.
Kuis.
Setelah sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan presentasi dan
sekitar satu atau dua periode praktek tim, para siswa akan mengerjakan kuis
individual.
d.
Skor
Kemajuan Individual. Gagasan dibalik skor kemajuan individual adalah untuk
memberikan kepada setiap siswa tujuan
kinerja yang akan dapat dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan
memberikan kinerja yang lebih baik dari pada sebelumnya.
e.
Rekognisi
team. Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila
skor rata-rata mencapai kriteria tertentu.
Nama lain model pembelajaran ini
adalah model pembelajaran Tim Siswa Kelompok Prestasi. Dalam model
pembelajaran ini peran siswa yang lebih dahulu paham dapat membantu siswa lain
dalam satu kelompok. Adapun
langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut :
1.
Siswa
membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen (campuran menurut
prestasi, jenis kelamin, suku, dll).
2.
Guru
menyajikan pelajaran secara jelas
3.
Guru
memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok.
Anggota yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya (dalam satu
kelompook) sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4.
Guru
memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Meskipun dalam kerja kelompok
saling membantu namun pada saat menjawab kuis tidak boleh salinmg membantu.
5.
Guru
memberi evaluasi
6.
Kesimpulan
Peningkatan
prestasi belajar dengan menggunakan model Pembelajaran STAD
Menurut
Slavin, peninjauan penelitian ini menggunakan bentuk-bentuk penyimpangan dari
sintesis bukti terbaik. Kriteria prosedur penelitian literatur, metode
statistik, dan studi inklusi adalah sama pentingnya dengan yang digunakan dalam
tinjauan sebelumnya mengenai penelitian terhadap penguasaan pembelajaran yang
berdasarkan kelompok, kemampuan kelompok, dan pembelajaran metode STAD. Kriteria
studi inklusi sedikit diadaptasi pada karakteristik-karakteristik literatur
pembelajaran kooperatif. Kriteria-kriteria tersebut adalah :
1.
Kriteria
hubungan yang erat
Untuk
masuk dalam peninjauan ini, pengakajian harus mengevaluasi bentuk-bentuk
pembelajaran kooperatif di mana kelompok-kelompok kecil dari para siswa sekolah
dasar dan menengah bekerja sama untuk belajar.
2.
Kriteria
Metodologis
a.
Pengkajian
harus membandingkan pembelajaran STAD dengan
kelompok-kelompok control yang mempelajari materi yang sama. Dalam beberapa
kajian para siswa pembelajaran STAD dapat saling membantu satu sama yang lain
untuk mengerjakan tes yang diberikan sebagai pengukur hasil sementara para
siswa yang belajar secara individualistis atau kooperatif tidak bisa
melakukannya.
b.
Harus
ada bukti bahwa kelompok-kelompok eksperimental dan kelompok kontrol sejak
semula adalah setara. Kajian harus menggunakan pembagian siswa secara acak
terhadap kondisi dan juga harus memperlihatkan bukti bahwa kelas-kelas tersebut
dapa awalnya memiliki standar devisasi sekitar 50% antara satu dengan yang lain serta menggunakan kontrol
statistik untuk mengukur perbedaan hasil tes sebelum program.
c. Durasi pengkajian harus memakan
waktu setidaknya empat minggu. Ini disebabkan karena banyaknya materi yang
diikutsertakan.
d. Ukuran pencapaian harus bisa
menilai tujuan mengajar yang baik dalam
kelas-kelas eksperimental maupun kontrol.
e. Apabila kelas-kelas eksperimental
dan kontrol tidak mempelajari materi yang sama persis, maka standarisasi atau
pengujian dengan dasar yang lebih luas harus digunakan untuk menilai pencapaian
tujuan oleh seluruh kelas.
Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini
adalah : “Dengan diterapkannya model STAD dapat membantu meningkatkan kemampuan
berbahasa dan mengekspresikan pengalaman pribadi dalam bahasa Inggris siswa
kelas VIII D sementara II SMP Negeri 4 Saradan Kabupaten Madiun tahun pelajaran
2014/2015
METODE PENELITIAN
1.
Lokasi
Penelitian
Lokasi penelitian yang
akan digunakan adalah SMP Negeri 4 Saradan Kabupaten Madiun.
2.
Subyek
Penelitian
Subyek dalam hal ini
adalah guru mata pelajaran bahasa Inggris yang ada di SMP Negeri 4 Saradan
Kabupaten Madiun
3.
Obyek
Penelitian
Menjadi sasaran dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VIII D di SMP Negeri 4 Saradan Kabupaten
Madiun dengan jumlah siswa 32 siswa
4.
Instrumen
Penelitian
Untuk mendapatkan data
penelitian di gunakan sebagai berikut :
a.
Lembar
rencana pembelajaran terhadap kegiatan belajar mengajar
b.
Lembar
soal atau kisi-kisi ulangan
c.
Lembar
hasil nilai rata-rata siswa
5.
Waktu
Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Pebruari sampai
Maret tahun 2015 pada semester II
Disain
Penelitian
1)
Kegiatan
Awal
a.
Melakukan
tanya jawab untuk mengingatkan siswa tentang materi “Personal Recount”
b.
Merumuskan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
c.
Guru
bertanya jawab tentang materi atau tema yang dibahas sebelum diterjemahkan
sesuai dengan grammarnya oleh siswa
d.
Merumuskan
butir–butir pengarahan, petunjuk dan tindakan–tindakan lain untuk kelancaran
jalannya proses pembelajaran
e.
Guru
menyiapkan bahan–bahan kelengkapan pembelajaran
2)
Kegiatan
Inti
a.
Guru
menyajikan informasi baru dengan menggunakan read the text
b.
Siswa
dipecah dalam kelompok heterogen dengan anggota 4-5 orang
c.
Anggota
tim menuntaskan materi dengan menggunakan lembar kegiatan atau perangkat
pembelajaran melalui tutorial, kuis, diskusi
d.
Secara
individu setiap minggu atau dua minggu sekali siswa diberi kuis
e.
Siswa
di suruh membaca read the text lalu di berikan soal ulangan
3)
Kegiatan
Akhir
a.
Ulangan
Harian
b.
Siswa
diminta mencari bacaan yang ada hubungannya dengan tema
Metode
Pengumpulan Data
Metode-metode
yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penyelesaian penelitian tindakan
kelas ini adalah sebagai berikut :
1.
Metode
observasi
Kedudukan metode observasi dalam penelitian ini, juga
sebagai metode pelengkap. Data-data yang diperoleh dengan metode angket dan
interview akan dilengkapi dengan yang diperoleh dari metode observasai.
Dasamping itu data–data yang tidak dapat diperoleh dengan kedua metode itu, akan
diobservasikan langsung oleh peneliti di lapangan.
2.
Metode
Dokumenter
Metode
ini digunakan untuk mendapatkan data nilai sumatif bahasa Inggris semester II
siswa yang akan mendapatkan pengalaman belajar melalui metode penyampaian dengan induktif dan dengan
deduktif. Data ini selanjutnya dijadikan
landasan untuk menetapkan apakah kelompok siswa yang akan dibandingkan itu
mempunyai kemampuan atau kualitas yang sama atau tidak dalam hal belajarnya.
3.
Metode
Tes
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data hasil
belajar bahasa Inggris siswa yang mendapat pengalaman belajar melalui metode
penyampaian yaitu model STAD.
Metode
Analisa Data
Data
hasil observasi pembelajaran dianalisis bersama-sama dengan mitra kolaborasi,
kemudian ditafsirkan berdasarkan data
data hasil observasi pembelajaran dianalisis bersama-sama dengan mitra
kolaborasi, kemudian ditafsirkan berdasarkan kajian pustaka dan pengalaman
guru. Sedangkan hasil belajar siswa
(evaluasi) dianalisis berdasarkan ketentuan belajar siswa.
HASIL PENELITIAN
Gambaran
Selintas Tentang Penelitian
1.
Perencanaan,
meliputi penetapan materi
pembelajaran dan penetapan alokasi
waktu pelaksanaannya Februari – Maret 2015
2.
Pelaksanaan,
meliputi seluruh
proses kegiatan belajar mengajar bahasa Inggris melalui model STAD
3.
Observasi,
dilaksanakan
bersama dengan proses pembelajaran, meliputi aktivitas siswa, pengambangan
materi, dan hasil belajar siswa.
4.
Refleksi,
meliputi kegiatan analisis hasil
pembelajaran dan sekaligus menyusun rencana perbaikan pada siklus berikutnya.
Dilaksanakan bersama dengan proses pembelajaran, meliputi aktivitas siswa, pengembangan materi, dan hasil belajar
siswa.
Siklus
I
1.
Perencanaan
a.
Melakukan
tanya jawab untuk mengingatkan pada siswa tentang materi “Personal Recount”.
b.
Merumuskan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
c.
Guru
bertanya jawab tentang materi atau tema yang dibahas sebelum diterjemahkan
sesuai dengan grammarnya oleh siswa.
d.
Merumuskan
butir butir pengarahan, petunjuk dan tindakan tinda kan
lain untuk kelancaran jalannya proses pembelajaran
e.
Guru
menyiapkan bahan bahan kelengkapan
pembelajaran
2.
Tindakan
a.
Guru
menyajikan informasi baru dengan menggunakan read the text
b.
Siswa
dipecah dalam kelompok heterogen dengan anggota @ 4-5 orang
c.
Anggota
tim menuntaskan materi dengan menggunakan lembar kegiatan atau perangkat
pembelajaran melalui tutorial, kuis, diskusi.
d.
Secara
individu setiap minggu atau dua minggu sekali siswa diberi kuis
e.
Siswa
disuruh membaca read the text
lalu di diberi soal ulangan
3. Obvervasi
Pada pertemuan 1 siswa merasa
canggung dengan kolaborator. Pada pertemuan 2 siswa sudah merasa akrab, bahkan
siswa mulai melibatkan kolaborator dalam kegiatan mereka. Pada saat mengerjakan
pre tes siswa tampak tegang pada pertemuan 1, dan menjadi lebih siap pada
pertemuan 2. Pada saat siswa berkelompok mula-mula agak gaduh, tetapi pada
pertemuan 2 mereka lebih terbiasa. Sebelum dilakukan penelitian nilai
rerata kelas 62,0. Dari
seluruh tampilan siklus 1 diperoleh data yang disajikan pada tabel 1.
Tabel
I : Hasil
belajar siswa dengan model STAD Siklus I
4.
Refleksi
Pada siklus 1 ini diadakan refleksi terhadap hal–hal
temuan. Untuk mengumpulkan data penelitian digunakan instrument penelitian
sebagai berikut :
a.
Guru
telah mampu mempertahankan dan meningkatkan prestasi belajar dengan menggunakan
model STAD.
b.
Lembar
soal digunnakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa dalam
mempelajari bahasa Inggris yang dipelajari.
c.
Keberanian
siswa mengajukan pertanyaan pada saat diskusi kelas masih rendah.
d.
Siswa
belum mampu membuat kesimpulan dari tiap pertemuan atau masih mengharap catatan
dari guru.
Siklus
II
Berdasarkan
refleksi pada siklus 1 maka untuk
memperbaiki kelemahan–kelemahan dan untuk mempertahankan serta meningkatkan
keberhasilan yang telah dicapai pada siklus 1, maka pada siklus 2 disusun
rencana tindakan sebagai berikut :
1.
Perencanaan
a.
Melakukan
tanya jawab untuk mengingatkan pada siswa tentang materi teks bacaan yang ada
dimateri
b.
Memberikan
cerita untuk memotifasi siswa, misalnya dalam sebuah bacaan terhadap beberapa
pokok pikiran. Bacaan juga dibagi-bagi dalam beberapa paragraf yang tiap
paragraf isinya berbeda-beda
2.
Tindakan
Pelaksanaan penelitian pada siklus II ini sama dengan pelaksanaan pada siklus
sebelumnya. Pada akhir
siklus II ini peneliti memberikan tes berupa ulangan yang
berbeda dengan siklus 1 tetapi kompetensi dan materi yang diujikan sama.
3.
Observasi
Format
tempat duduk cluster memudahkan siswa berdiskusi dan membuat guru lebih leluasa
berkeliling dari siswa ke siswa yang lain untuk memberikan bimbingan. Siswa
bermasalah yang tadinya agak pasif menjadi lebih aktif dalam berdiskusi.
Dari seluruh tampilan
siklus II
diperoleh data yang disajikan pada tabel II.
Tabel II : Hasil belajar siswa dengan model
STAD Siklus II
4.
Refleksi
Pada siklus II refleksi terhadap hal-hal temuan, catatan guru, untuk mengumpulkan data
penelitian sebagai berikut :
a.
Dari
hasil siklus 1 meningkatkan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan model
STAD.
b.
Siswa
sudah berani mengajukan pertanyaan pada saat pengajaran sudah baik
c.
Pada
siklus 2 siswa sudah mampu membuat kesimpulan dari tiap pertemuan walaupun baru
sebagian saja.
PEMBAHASAN
Setelah
dilaksanakan penelitian dengan langkah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi maka selanjutnya untuk mengetahui hasil peningkatan pada nilai rata-rata maka peneliti akan menganalisa
hasil belajar tersebut melalui reduksi dan paparan data yang ada di bawah ini :
1.
Perbandingan
hasil belajar
2.
Paparan
peningkatan hasil belajar
Berdasarkan dari hasil belajar yang
ada dalam reduksi data di atas maka peneliti akan menghitung hasil belajar
tersebut untuk mengetahui peningkatan yang terjadi pada nilai rata-rata setiap siklusnya, peningkatan
nilai rata-rata
dari siklus ke siklus adalah :
· Nilai sebelum Penelitian ke siklus I= 62 menjadi 74, naik 12
poin
·
Nilai
siklus I ke
siklus II
= 74,0
menjjadi 86, naik 12 poin
· Prosentase (%) ketuntasan belajar
siswa = (74,0 + 86,0)/2
x 100% = 80%
Dari
perhitungan diatas dapat peneliti diketahui bahwa peningkatan pada nilai rata –
rata dari seb. Penelitian sampai siklus 1 adalah sebesar : 12,0 dari siklus I sampai siklus II adalah sebesar :
12,0, dan hasil prosentase ketuntasan belajar siswa di kelas VIII D menunjukkan
nilai sebesar : 80%
PENUTUP
Kesimpulan
Pada
akhir penelitian ini, peneliti dapat penyimpulkan bahwa setelah diterapkannya
model STAD dapat meningkatkan prestasi belajar dan keaktifan siswa pada
pembahasan bahasa Inggris di SMP negeri 4 Saradan Kabupaten Madiun tahun ajaran
2014/2015.
Pada
nilai rata-rata
sebelum penelitian adalah : 62,0 (rendah), siklus 1 adalah : 74,0 (cukup), dan
menjadi : 86,0 pada siklus ke 2 dengan demikian penggunaan model STAD dapat
membawa peserta didik lebih aktif, bersemangat dan tidak jenuh serta dapat
menimbulkan hasil nilai yang tinggi pada peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
Saran
- Saran
Setelah diadakan pembelajaran
sedemikian rupa sehingga penulia dapat mengetahui tentang peningkatan prestasi
belajar bahasa Inggis terhadap peranan model STAD, maka penulis simpulkan bahwa
Guru mata pelajaran hendaknya memiliki kopetensi yang cukup tinggi di dalam
mengarahkan dan membimbing siswa-siswanya untuk lebih mengenal
metode dalam mengajar yang mengarah pada siswa aktif agar bisa mengatasi yang
baik sesuai dengan yang di harapkan
Adapun siswa hendaknya menyadari sepenuhnya
akan pentingnya metode atau cara belajar dan berusaha mengikuti jalannya
belajar mengajar dengan aktif dan berani mengeluarkan ide selama tidak
menyimpang pada pokok pembahasan dengan alasan-alasan yang realis.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmad, Abu, H, 1989,
Pengantar Metode Didaktik, CV. Armico, Bandung.
Bachtiar, Harsya W,
1984, Media Pendidikan, Rajawali, Bandung
GBHN, 1993, Garis –
Garis Besar Haluan Negara, Arkola, Surabaya
Hamalik, Oemar, 1994,
Media Pendidikan, Citra Aditya Bakti, Bandung.
H. R. L. Zainuddin,
1978, Media Dalam Pembelajaran, Pusat sumber belajar, Jakarta
Nawawi, Hadiri, H, 1993, Metode Penelitian Bidang
Bahasa, Gadjahmada Universitas Press, Yogyakarta
Surakhamad, Winarno,
1985, Pengantar Penelitian Ilmiah, Tersito, Bandung
Sardiman, A.
Menggunakan, 1992, Interaksi dan Motifasi Belajar Mengajar, Rajawali Press, Bandung