PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF DENGAN METODE MAKE
A MATCH SISWA KELAS 8 G
SMP N 1 SARADAN
KABUPATEN MADIUN TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Oleh:
Asiyatin, S.Pd , Guru SMPN 1 Saradan
ABSTRAK
Peningkatan Prestasi Belajar
Biologi Melalui Pendekatan Kooperatif dengan Metode Make A Match Siswa
Kelas 8G SMPN 1 Saradan Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2012/2013. Hasil Penelitian
Tindakan Kelas, November 2012.
Penelitian ini dilatarbelakangi
rendahnya nilai hasil belajar Biologi siswa. Peneliti menduga bahwa salah satu
penyebabnya adalah pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru dan kurang
aktifnya siswa pada pembelajaran. Pemecahan masalah yang dilakukan peneliti
adalah menggunakan model pembelajaran yang lebih mengaktifkan peran siswa dalam
pembelajaran yang menarik dan memanfaatkan peran kelompok dengan model
Kooperatif Make A Match. Pemilihan pendekatan dan metode dipilih karena
dianggap bisa meningkatkan prestasi belajar siswa melalui kegiatan yang
menarik.
Jenis penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklusnya
mencakup 4 tahap kegiatan, yaitu: 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan Tindakan, 3)
Pengamatan, dan 4) Refleksi. Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas 8G
SMPN 1 Saradan yang berjumlah 30 siswa.
Rumusan
masalah penelitian ini adalah apakah pembelajaran Biologi dengan Pendekatan
Kooperatif metode Make A Match dapat meningkatkan prestasi belajar
biologi. Instrumen yang dipakai adalah: Lembar obeservasi guru, Lembar
observasi siswa, Lembar kuesioner, Soal Tes hasil belajar. Teknik analisis data secara deskriptif untuk
mendeskripsikan penggunaan pendekatan Kooperatif metode Make A Match pada
peningkatan prestasi belajar siswa.
Berdasarkan hasil analisis
deskriptif dapat disimpulkan bahwa Penggunaan Pendekatan Kooperatif Metode Make
A Match dapat meningkatkan Prestasi Belajar Biologi. Berdasarkan simpulan
penelitian di atas, maka variasi model pembelajaran Kooperatif Make A Match dapat
dijadikan salah satu acuan inovasi pembelajaran Biologi yang baik bagi guru
yang lain atau pada pembelajaran lain.
Kata Kunci: Pendekatan Kooperatif, Metode Make A
Match, Prestasi Belajar Biologi
I.
PENDAHULUAN
Pembelajaran terpusat pada guru
sampai saat ini masih menemukan beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut dapat
dilihat pada saat berlangsungnya proses pembelajaran di kelas, interaksi aktif
antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa jarang terjadi. Siswa kurang
bisa bekerja dalam kelompok diskusi dan pemecahan masalah yang diberikan.
Setelah dilakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa ternyata dengan
pendekatan pembelajaran seperti itu hasil belajar siswa dirasa belum maksimal.
Hal ini tampak pada pencapaian nilai akhir siswa. Dalam satu tahun belakangan
ini siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas tidak lebih dari 25%. Rendahnya
pencapaian nilai akhir siswa ini, menjadi indikasi bahwa pembelajaran yang
dilakukan selama ini belum efektif.
Untuk memperbaiki hal tersebut
perlu disusun suatu pendekatan dalam pembelajaran yang lebih komprehensip dan
dapat mengaitkan materi teori dengan kenyataan yang ada di lingkungan
sekitarnya. Atas dasar itulah peneliti mencoba mengembangkan pendekatan
kooperatif dengan metode make a match. Model pembelajaran kooperatif
didasarkan atas falsafah homo homini socius, falsafah ini menekankan
bahwa manusia adalah mahluk sosial Lie (2003:27). Sedangkan menurut Ibrahim
(2000:2) model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang
membantu siswa mempelajari isi akademik dan hubungan sosial. Pembelajaran
kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk
menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran. Guna meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa dalam kelas,
guru menerapkan metode pembelajaran Make A Match atau mencari pasangan. Metode
Make A Match yang menitikberatkan
aktivitas pada siswa aktif dan menyenangkan diharapkan bisa meningkatkan hasil
prestasi belajar biologi khusunya pokok bahasan sistem gerak manusia.
Rumusan masalah penelitian ini adalah Apakah pendekatan kooperatif
metode Make A Match dapat meningkatkan
prestasi belajar Biologi. Sedangkan tujuan penelitian ini untuk mengetahui
apakah penggunaan pendekatan kooperatif metode Make A Match dapat meningkatkan prestasi belajar Biologi. Penelitian
ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, peneliti, guru lain, dan sekolah. Indikator
penelitian dianggap berhasil Indikator Keberhasilan jika Nilai rata-rata siswa
pada akhir siklus bisa meningkat mencapai nilai 75 sebagai nilai ketuntasan
minimal siswa dan nilai ketuntasan klasikal kelas mencapai 85%. Penelitian ini
akan dihentikan jika setelah siklus 2 sudah mencapai nilai seperti pada point 1
dan 2.
II.
KAJIAN TEORI
A. Pendekatan
Kooperatif
Pendekatan pembelajaran kooperatif
(cooperative learning) adalah konsep pembelajaran yang membantu guru memanfaatkan
kelompok-kelompok kecil siswa yang bekerja bersama untuk mencapai sasaran
belajar, dan memungkinkan siswa memaksimalkan proses belajar satu sama lain (Slavin,
1995). Pembelajaran kooperatif didasarkan atas falsafah homo homini socius. Falsafah ini menekankan bahwa manusia adalah
mahluk social (Lie, 2003: 27). Model Make
A Match melatih siswa untuk memiliki sikap social yang baik dan bekerja
sama disamping kecepatan berfikir.
B. Metode Make a
Match
Menurut Rusman (2011:223-233) Make A Match (membuat pasangan) adalah
salah satu metode dalam pembelajaran Kooperatif. Metode ini dikembangkan oleh
Lorna Curran (1994). Salah satu keunggulan metode ini adalah peserta didik
mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep/topic dalam suasana yang
menyenangkan. Pembelajaran Make A Match adalah
pembelajaran yang mengutamakan kemampuan social, bekerjasama, berinteraksi
disamping kemampuan berfikir cepat melalui permainan mencari pasangan dengan
dibantu kartu (Wahab, 2007: 59). Model Pembelajaran Make A Match artinya
model pembelajaran Mencari Pasangan.
Setiap siswa mendapat sebuah kartu (bisa soal atau jawaban), lalu secepatnya
mencari pasangan yang sesuai dengan kartu yang ia pegang (Suyatno, 2009: 72).
Langkah-langkah
pembelajaran Make A Match adalah sebagi berikut :
Menurut
Rusman (2010: 223) langkah-langkah Make A
Match adalah:
1.
Guru
menyiapkan kartu soal dan kartu jawab yang berisi topik materi
2.
Setiap siswa
mendapat satu buah kartu
3.
Siswa
memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
4.
Siswa
mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartu soal/jawabnya.
5.
Siswa yang
dapat mencocokan kartuya sebelum batas waktu akan diberi poin
6.
Setelah satu
babak kartu dikocok lagi agar tiap murid mendapat kartu yang berbeda dengan sebelumnya.
7.
Demikian
seterusnya sampai semua kartu soal dan jawaban jatuh ke semua siswa
C. Prestasi Belajar
Prestasi
adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara
individu maupun secara kelompok Djamarah (1994:19). Menurut Slameto (1995 : 2)
bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Sedangkan menurut Nurkencana (1986 : 62) mengemukakan bahwa prestasi
belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai
mata pelajaran. Ditambahkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang
mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam
belajar.
III. METODE
PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian ini menggunakan Rancangan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tindakan pendekatan kooperatif metode
Make A Match, penelitian ini dilaksanakan pada kelas 8G SMPN 1 Saradan tahun
pelajaran 2012/2013 semester ganjil yakni pada bulan September 2012. Adapun
yang menjadi subyek dalam penelitian ini adala siswa kelas 8G SMPN 1 Saradan
karena nilai yang dicapai oleh kelas 8G rata-rata di bawah KKM. Dengan jumlah
siswa sebanyak 30 orang terdiri dari 17 wanita dan 13 laki-laki.
B. Perencanaan
Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam
bentuk siklus, masing-masing siklus terdiri dari beberapa komponen, yaitu
persiapan, perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan monitoring,
refleksi, evaluasi, dan kesimpulan hasil.
a. Persiapan (Planning)
· Menentukan
pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu Sistem Gerak Manusia
· Membuat
persiapan mengajar, menyiapkan perangkat mengajar meliputi: RPE, Program
Tahunan, Program Semester, Silabus, Pemetaan, RPP (terlampir)
· Menyiapkan
Instrumen a.l: Kartu soal dan kartu jawaban, Lembar observasi siswa, Lembar
Kerja Siswa (LKS), Draf Penilaian Siswa, Soal Tes, angket siswa dan lembar
observasi guru
· Guru membagi
siswa dalam 6 kelompok masing-masing berjumlah 5 orang
· Siswa menempel
nomor absen di dada untuk memudahkan guru menilai
· Guru
menyiapkan kartu yang berisi soal dan pasangan jawaban (seukuran kertas HVS)
· Jumlah kartu
adalah 15 soal + 15 jawaban yang merupakan pasangannya = 30. Soal yang di tulis
di kartu soal adalah materi Sistem Gerak Manusia yang mengacu pada Indikator KD
· Siswa dibagi
menjadi 2 yaitu kelompok Tanya dan kelompok Jawab
· Kartu soal dan
kartu jawaban dibagikan secara acak pada siswa kemudian siswa mencari pasangan
soal atau jawaban yang benar Siswa yang bisa mencari pasangan soal atau jawaban
kurang dari 1 menit diberi point sangat baik, 1-2 menit diberi point baik, dan
lebih 2-3 menit diberi point cukup baik, lebih dari 3 menit diberi point
kurang. (15 x 3 menit = 45 menit) sisa waktu sekitar 35 menit digunakan untuk mengisi
lembar kerja siswa (LKS)
· Siswa
melaporkan apa yang di dapat dalam kegiatan untuk menjawab soal-soal yang telah
di bagikan guru kepada masing-masing kelompok
· Guru menilai
kegiatan siswa dan juga kerja sama siswa dalam kelompok
b. Tindakan (Action)
Pertemuan 1 (2 x
40’)
· Melaksanakan
langkah-langkah sesuai perencanaan.
· Menerapkan
pembelajaran pendekatan kooperatif metode Make
A Match sesuai rencana
· Melakukan
pengamatan terhadap setiap kegiatan sesuai rencana dengan dibantu kolaborator
· Mengantisipasi
dengan melakukan solusi apabila menemui kendala saat pembelajaran.
· Membimbing
siswa menyimpulkan materi pembelajaran
Pertemuan 2 (2 x
40’)
· Membahas dan
mengoreksi LKS (dengan sistem silang/dikoreksi antar siswa)
· Melakukan tes
untuk mengetahui hasil prestasi belajar siswa
· Mengoreksi
hasil tes dengan koreksi silang antar siswa
· Membimbing
siswa membuat kesimpulan materi pembelajaran
c. Observasi dan
Monitoring
· Melakukan
pengamatan terhadap penerapan model pembelajaran pendekatan kooperatif metode Make A Match yang dilakukan siswa
meliputi: kegiatan siswa dalam kelompok, kegiatan siswa mencocokan
jawaban/soal, LKS, hasil tes siswa, dan juga angket siswa
· Mencatat
setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan model pembelajaran
pendekatan kooperatif dengan metode Make
A Match
d. Refleksi (Reflection)
· Melakukan
diskusi dengan kolaborator membahas kekurangan-kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan saran
perbaikan untuk siklus berikutnya.
· Menganalisis
temuan saat melakukan observasi pelaksanaan observasi dan mempertimbangkan
langkah selanjutnya.
· Melakukan
refleksi terhadap kreativitas dan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran.
e. Evaluasi
Setelah
dilakukan refleksi kegiatan di siklus 1 hasil dari refleksi dituliskan dan di
evaluasi agar kekurangan siklus 1 bisa diminimalisir dan kelebihan di siklus 2
bisa dimaksimalkan
f. Kesimpulan
Kegiatan
kesimpulan diambil setelah kegiatan dari siklus 1 dan siklus 2 didapatkan
hasilnya
Catatan: Hal- hal yang perlu mendapat
penekanan ulang/lebih akan lebih ditekankan pada pelaksanaan siklus 2.
C.
Sumber Data dan Instrumen
Pengumpulan Data
1. Lembar observasi
guru yang dilakukan kolaborator untuk mengukur keterlaksanaan pembelajaran
pendekatan kooperatif dengan metode Make
A Match dengan benar
2. Dari kegiatan
siswa dengan melihat keterlaksanaan butir-butir kegiatan siswa sesuai dengan
indicator materi.
3. Lembar Kerja
Siswa (LKS) berupa nilai siswa dalam mengerjakan soal-soal evaluasi LKS
4. Hasil belajar
siswa berupa nilai hasil tes sebagai tolok ukur keberhasilan metode penelitian
5. Angket minat
siswa terhadap metode pembelajaran kooperatif make a match
D.
JADWAL PENELITIAN
No
|
Tanggal Pertemuan
|
Tahapan Kegiatan
|
Keterangan
|
1
|
19 September 2012
|
Siklus
1 (pertemuan 1)
|
Di halaman SMP N 1 Saradan
|
2
|
20 September 2012
|
Siklus
1 (pertemuan 2)
|
Di dalam kelas 8 G SMP N 1 Saradan
|
3
|
21 September 2012
|
Siklus
2 (pertemuan 1)
|
Di halaman SMP N 1 Saradan
|
3
|
22 September 2012
|
Siklus
2 (pertemuan 1)
|
Di dalam kelas 8 G SMP N 1
Saradan
|
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Perbandingan Data Siklus 1 dan Siklus 2
Keterangan
· Grafik warna biru : Siklus 1
· Grafik warna merah : Siklus 2
Penjelasan:
1. Kategori 1:
Lembar Observasi Guru pada Siklus 1 dan Siklus 2
2.
Kategori 2: Lembar Observasi Kegiatan Siswa (Kelompok) Siklus1 dan Siklus2
3. Kategori 3:
Lembar Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus 1 dan Siklus 2
4. Kategori 4: Data Perbandingan
Hasil Nilai LKS Siswa pada Siklus 1 dan Siklus 2
5. Kategori 5: Data Perbandingan
Hasil Nilai Tes Siswa pada Siklus 1 dan Siklus 2
1. Analisa Data Observasi Guru
Dari hasil data perbandingan observasi terhadap aktivitas guru pada
pembelajaran Biologi pendekatan kooperatif metode Make A Match pada siklus 1 dan siklus 2 terdapat peningkatan. Itu
berarti guru berusaha memperbaiki hasil refleksi dan evaluasi tentang kekurangan-kekurangan
yang dilakukan guru sehingga pada siklus 2 bisa diminimalisir. Dari butir poin
maksimal yang harus dilakukan guru yaitu 70 guru sudah melakukan 68 dengan
porsentase 97.1 adalah kriteris yang Sangat Baik. Itu berarti guru telah
melaksanakan poin-poin butir kegiatan pelaksanaan Pembelajaran Biologi dengan
Pendekatan Kooperatif Metode Make A Match
dengan baik. Hal ini menjadi patokan kevalidan penelitian. Jika makin
banyak butir poin yang dilakukan guru maka makin valid penelitian tersebut.
Sebaliknya jika banyak butir poin yang tidak dilaksanakan maka penelitian itu
dikatakan kurang validitasnya.
2.Analisa Data Kegiatan Siswa dalam Kelompok
Dari
hasil perbandingan data kegiatan kelompok juga terdapat kenaikan dari rata-rata
80 menjadi 92. Itu berarti siswa memperhatikan arahan guru untuk memperbaiki
kekurangan yang dilakukan di siklus 1 sehingga pada siklus 2 terdapat
peningkatan. Pada siklus 2 rata-rata total nilai yang dihasilkan seluruh
kelompok meningkat dari 80 menjadi 92
dari kriteria hasil Baik menjadi Sangat baik. Itu berarti siswa mampu bekerja
secara kooperatif antar anggota kelompok.
3. Analisa Data Kegiatan Individu
Nilai
data individu di dapat dari 4 faktor yaitu: kerja/tanggungjawabnya di kelompok
yang nilainya diambil secara obyektif oleh setiap anggota kelompok itu sendiri,
nilai dari perolehan kelompok, nilai LKS, dan hasil tes siswa. Dari keempat
faktor tersebut rata-rata siswa mengalami kenaikan nilai dari siklus 1 ke
siklus 2. Hal ini membuktikan bahwa kegiatan pembelajaran Biologi Pendekatan
Kooperatif dengan Metode Make A Make mampu meningkatkan prestasi belajar siswa
dan juga mampu membelajarkan siswa untuk bisa bekerja sama dalam kelompok.
4. Analisa Data LKS Siswa
Dari hasil perbandingan data LKS
siswa pada siklus 1 dan siklus 2 juga terjadi kenaikan nilai dari rata-rata
perolehan nilai 79 seluruh siswa menjadi 85. Itu berarti terjadi kenaikan pada
siklus 2. Hal ini dimungkinkan karena siswa lebih mendalami materi dengan
diulangnya kegiatan siklus 1 pada siklus 2 sehingga siswa semakin memahami
materi yang disajikan guru.
5. Analisa Data Hasil Tes Siswa
Dari
hasil perbandingan data hasil tes siswa pada siklus 1 dan siklus 2 terdapat
kenaikan yang cukup signifikan dari rata-rata kelas 65.2 menjadi 85. Hal ini
mungkin berdasar pada analisa guru dari hasil refleksi dengan kolaborator bahwa
mungkin waktu untuk mengerjakan soal terlalu sedikit sehingga siswa tidak bisa
mengerjakan seluruh soal dengan baik. Pada siklus 2 guru berupaya memperbaiki
pembelajaran dengan cara menambah waktu belajar siswa sehingga siswa bisa
mengerjakan soal dengan baik. Hal ini juga dimungkinkan karena setelah kegiatan
siklus 2 diulang siswa menjadi lebih memahami materi sehingga bisa mengerjakan
soal ulangan dengan baik. Siswa dikatakan berhasil/lulus ketika nilai tes
medapat nilai ≥ 75. Sedangkan kelas secara klasikal dikatakan berhasil dalam
prestasi belajar jika 85% siswa dalam kelas bisa mendapat nilai tuntas (≥ 75).
6. Data Hasil Minat Belajar Siswa
Dari
hasil tes minat belajar siswa diketahui bahwa siswa rata-rata sangat berminat
terhadap pembelajaran Biologi Pendekatan Kooperatif dengan Metode Make A Match.
Hal ini dibuktikan dengan hasil tes minat siswa berupa angket yang disebar untuk
diisi siswa secara jujur rata-rata mendapat poin 3.6 itu berarti minat siswa tinggi terhadap
pembelajaran Biologi Pendekatan Kooperatif dengan Metode Make A Match
V.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas disimpulkan bahwa
Pendekatan Kooperatif dengan Metode Make
A Match dapat meningkatkan Prestasi Belajar Biologi
B. Saran
1. Pembelajaran biologi melalui pendekatan kooperatif dengan metode Make A Match dapat dijadikan acuan/salah
satu alternatif referensi guru mengajar di kelas untuk mata pelajaran lain atau
pada kelas yang lain sehingga dapat meningkatkan hasil prestasi belajar siswa
2. Agar penelitian ini bisa diulang nntuk lebih meyakinkan hasil kesimpulan
yang di dapat oleh guru lain atau oleh orang lain pada umumnya
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah,
Syaiful Bahri. 1994. Prestasi Belajar dan
Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional.
Ibrahim,
H. Muslimin. 2000. Pembelajaran
Kooperatif. Surabaya: University Press Jakarta: Bina Aksara
Lie,
Anita. 2002. Cooperative Learning.
Mempraktekkan Cooperatve Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT.
Grasindo.
Nurkencana.
2005. Evaluasi Hasil Belajar Mengajar. Surabaya:
Usaha Nasional
Rusman,
2010. Model-model Pembelajaran.
Bandung: Mulia Mandiri Press.
Rusman,
2011. Model-model Pembelajaran
Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Slameto.
2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Slavin, Robert E. 1995. Cooperatif
Learning Riset and praktik, Terjemahan Lita. Bandung: Nusa Media
Suyatno,
2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo:
Masmedia Buana Pustaka.
Wahab, Aziz. 2007. Metode dan Model-model Mengajar IPS. Bandung:
Alfabeta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar