PENGGUNAAN MEDIA CHARTA DAN
LKS DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI TENTANG STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH
TUMBUHAN PADA KELAS VIII C DI SMP NEGERI 4 SARADAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh : Sulastri, SMP Negeri 4 Saradan, Kab.
Madiun
Jalan Klumutan, sumbersari, saradan
Kata kunci: media charta, LKS, hasil
belajar
ABSTRAK
Media pelajaran jenisnya beragam masing masing mempunyai
kelebihan dan kele- mahan, maka pemilihan media yang sesuai dengan topik atau
pokok bahasan yang akan diajarkan harus benar benar dipikirkan oleh guru yang
akan menyampaikan materi pelajaran. Pada penelitian ini pokok bahasan struktur
dan fungsi tubuh tumbuhan media yang dianggap cocok untuk membantu siswa
memahami konsep ini adalah media charta dan LKS. Pemilihan media charta
diharapkan dapat membantu memberikan gambaran tentang struktur jaringan
tumbuhan yang tentunya sulit untuk dilihat dengan mata telanjang pada benda
aslinya. Sedangkan penggunaan media LKS diharapkan dapat meningkatkan aktifitas
siswa dalam mencari struktur dan fungsi tubuh tumbuhan sesuai pada benda
aslinya. Dengan demikian siswa akan terlibat secara fisik, emosional dan
intelektual yang pada gilirannya diharapkan konsep struktur dan fungsi tubuh
tumbuhan yang diajarkan oleh guru dapat dipahami oleh siswa.
Penelitian ini berdasarkan
permasalahan “Apakah pemanfaatan
media charta dan LKS dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII C di SMP
Negeri 4 Saradan tahun pelajaran 2011/2012”.
Sedangkan tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah untuk meningkatkan
hasil belajar konsep biologi tentang struktur dan fungsi tubuh tumbuhan dengan
menggunakan media charta dan LKS. Penelitian
ini menggunakan penelitian tindakan (action
research) sebanyak dua putaran. Setiap putaran terdiri dari 5 tahapan,
yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi dan revisi. Sasaran
penelitian ini adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 4 Saradan. Data yang
diperoleh berupa hasil pengamatan dan hasil test ulangan harian kegiatan
belajar mengajar.
Dari
hasil analisis
didapatkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada siklus I
sebesar 71,88% dan pada siklus II sebesar 81,25%. Kesimpulan dari penelitian
ini adalah pembelajaran dengan menggunakan media charta dan LKS dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII C di SMP Negeri 4 Saradan, serta
pemebelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran
biologi.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencapaian
tujuan pembelajaran pada mata pelajaran biologi masih banyak mengalami
kesulitan, hal ini dapat dilihat dari rendahnya nilai hasil belajar terutama
pada konsep struktur dan fungsi tubuh tumbuhan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang dapat dirumus kan masalah yaitu “Apakah pemanfaatan media
charta dan LKS dapat meningkatkan hasil belajar biologi tentang struktur dan
fungsi tubuh tumbuhan bagi kelas VIII C di SMP Negeri 4 Saradan tahun pelajaran
2011/2012?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan
Penelitian yang hendak diperoleh adalah untuk meningkat hasil belajar konsep
biologi tentang struktur dan fungsi tubuh tumbuhan bagi siswa kelas VIII C di
SMP Negeri 4 Saradan tahun pelajaran 2011/2012
D. Hipotesa
Hipotesa
yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Penggunaan media charta dan LKS
dapat meningkatkan hasil belajar konsep biologi tentang struktur dan fungsi
tubuh tumbuhan pada siswa kelas VIII C di SMP Negeri 4 Saradan tahun pelajaran
2011/ 2012.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian
ini diharapkan bermanfaat untuk :
1.
Siswa dapat meingkatkan hasil
belajar konsep biologi dengan menggu nakan media charta dan LKS.
2.
Guru dapat memberikan tambahan
pengayaan cara mengajar dengan bantuan meia charta dan LKS sehingga tujuan
pelajaran dapat tercapai dengan baik.
3.
Lembaga dapat dijadikan sebagai
bahan masukan informasi tentang salah satu alternatif cara pembelajaran biologi
pada siswa
dengan pemanfaatan media pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran.
F. Indikator keberhasilan
Indikator
keberhasilan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
1.
Menggunakan media charta dan LKS
dalam pelaksanaan
2.
Siswa lebih mudah paham materi dengan penggunaan media charta dan LKS
sehingga meningkat hasil belajarnya
3.
Guru lebih mudah untuk mencapai
keberhasilan ketercapaian tujuan pembelajaran dengan menggunakan media charta
dan LKS
4.
Hasil belajar siswa mengalami
peningkatan sesuai yang diharapkan
II.
KAJIAN
PUSTAKA
A. Pengertian Media Pembelajaran
Suatu media adalah perantara atau pengatur pesan dari
pengirim ke penerima pesan. Dalam kaitannya dengan pelajaran media adalah
segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat siswa sehingga terjadi proses belajar. Media pembelajaran berguna untuk. Menimbulkan
kegairahan belajar, Memung- kinkan interaksi yang lebih
langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan, Memungkinkan anak
didik belajar sendiri sendiri menurut kemampuan dan minatnya (Departemen
Pendidikan Nasional, 2005; 14)
B. Media Charta
Media Charta merupakan media visual yang berfungsi
untuk menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan
secara tertulis atau lisan. Banyak materi yang menguraikan tentang konsep
tertentu harus diuraikan dengan bantuan charta sehingga lebih mudah dipahami
bagi siapa yang mempelajarinya. Cara penyajian media charta dapat dipilih
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik. Beberapa cara penyajian
charta antara lain menggambar charta di atas kertas dan membang kitkan kepada
semua anggota kelas, menggambar charta di atas papan tulis, menggambar chart di
atas white board, di atas flip chart, papan pengumuman atau
dengan menggunakan OHP (Pasaribu, 1993).
C. Lembar Kerja Siswa
Lembar Kerja
Siswa (LKS) adalah lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh
peserta didik.
LKS biasanya berupa petunjuk, langkah untuk menyelesaikan suatu tugas, suatu
tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar
yang akan dicapainya.(Depdiknas; 2004;18). Trianto (2008 :148) mendefinisikan
bahwa Lembar Kerja Siswa adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan
kegiatan penyelidikan dan pemecahan masalah. Menurut pengertian di atas
maka LKS berwujud lembaran berisi tugas-tugas guru kepada siswa yang
disesuaikan dengan kompetensi dasar dan dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Atau dapat dikatakan juga bahwa LKS adalah panduan kerja siswa untuk
mempermudah siswa dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. ujuan
Lembar Kerja Siswa (LKS) manfaat dari LKS adalah : Mengaktifkan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran,
membantu siswa mengembangkan konsep. Melatih siswa untuk menemukan dan
mengembangkan ketrampilan proses. Sebagai
pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan proses kegiatan pembelajaran. Membantu siswa dalam memperoleh
informasi tentang konsep yang dipelajari melalui proses kegiatan pembelajaran
secara sistematis. Membantu
siswa dalam memperoleh catatan materi yang dipelajari melalui kegiatan
pembelajaran (Achmadi:1996:35)
D. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004 : 22). Sedangkan menurut
Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar
mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan,
(3). Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004 : 22). Dari pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan
keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan
oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan
sehari-hari.
Hasil
belajar yang
dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dari dalam diri siswa
dan faktor dari luar diri siswa (Sudjana, 1989 : 39). Dari pendapat ini faktor
yang dimaksud adalah faktor dalam diri siswa perubahan kemampuan yang
dimilikinya seperti yang dikemukakan oleh Clark (1981 : 21) menyatakan bahwa hasil
belajar siswa disekolah 70 % dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30
% dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian juga faktor dari luar diri siswa yakni
lingkungan yang paling dominan berupa kualitas pembelajaran (Sudjana, 2002 :
39)
III.
METODE
PENELITIAN
A. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitia
Tempat penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 4
Saradan pada bulan Juli semester
genap tahun 2012, dengan subyek penelitian
adalah siswa kelas VIII C sejumlah 32 siswa
B. Rancangan Penelitian
Penelitian
dilaksanakan didalam kelas dengan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom
action reasearch) yang terbagi menjadi 2 siklus,
masing masing siklus terdiri dari 4 langkah yaitu:
1.
Perencanaan : menyiapkan media charta berupa media
gambar, penyiapan LKS, lembar observasi dan soal ualngan harian untuk
mengukur hasil belajar
2.
Tindakan : perlakuan dalam proses
penelitian
3.
Observasi : mengamati dari hasil
kegiatan belajar mengajar menggunakan media charta dan LKS
4.
Refleksi : mengkaji dan
mempertimbangkan hasil dari tindakan yang sudah dilakukan
C.
Instrumen
Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam
penelitian:
1. Media
Charta berupa gambar dari : irisan membujur akar, irisan
melintang akar, irisan
melintang batang, irisan melintang daun, struktur bunga, struktur biji, struktur mulut daun
2. Lembar
Kegiatan Siswa (LKS): menggambar irisan akar, mengamati irisan batang,
menggambar irisan daun, mengamati stomata, mengamati bunga, mengamati biji,
mengamati proses difusi osmosis
3. Soal ulangan
harian dan analisis ulangan harian
4. Lembar
observasi : siswa dan charta
D. Pelaksanaan
Alokasi
waktu pelaksanaan 2 jam pelajaran atau 2 x 40 menit, dengan langkah langkah pelaksanaan
sebagai berikut: menjelaskan dengan
menggunakan charta yang sesuai materi pada hari itu, kemudian siswa dibagikan
LKS untuk dikerjakan baik secara mandiri maupun berkelompok. Hasil kerja
siswa dinilai dan didiskusikan bersama untuk menarik kesimpulan kegiatan hari
itu. Pada akhir siklus dilaksanakan ulangan harian untuk melihat hasil belajar
siswa.
E. Refleksi
Kegiatan refleksi dilaksanakan setelah proses
pembelajaran berakhir. Pada tahap ini peniliti mengolah data yang diperoleh dengan
menggunakan analisis data, mengoreksi hasil pengerjaan LKS dan ulangan harian,
kemudian menganalisis ulangan harian. Belajar siswa dianggap berhasil jika
sudah mencapai atau melebihi standar ketuntasan nilai 70, dan kelas dianggap
tuntas belajar jika terdapat 80 % yang telah mencapai daya serap lebih dari
atau sama dengan 70%
IV.
HASIL
PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Penelitian ini terlaksana dengan dua siklus. Adapun
hasil tiap siklus sebagai berikut:
Siklus pertama
Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari rencana pembelajaran, media akar, batang dan daun, lembar kerja siswa
soal ulangan harian dan alat pelajaran yang mendukung. Siklus 1 dilaksanakan
dengan 2 kali pertemuan, setiap pertemuan 80 menit. Pada pertemuan pertama siswa
diminta melakukan kegiatan menggambar bagian bagian akar dan batang, meniru
charta yang disiapkan oleh guru, kemudian mengerjakan lembar kerja siswa untuk
mengamati irisan melintang batang monokotil dari batang jagung dan irisan
melintang batang dikotil dari batang mangga yang telah dibawa oleh siswa.
Pengamatan irisan batang dengan menggunakan mikroskop secara berkelompok 4 orang.
Setelah selesai siswa bisa menunjukkan bagian bagian akar, batang dan
fungsinya. Pada pertemuan kedua menggambar irisan melintang daun dan mengamatai
stomata pada daun Rhoeo discolor
dengan menggunakan mikroskop secara berkelompok. Ketika mengamati mulut daun
banyak anak kesulitan mengambil preparat untuk diamati, sedangkan pada irisan
batang dikotil anak mengalami kesulitan untuk menunjukkan pembuluh xylem dan
floem karena irisan melintang batang kurang tipis. Untuk pengamatan batang
jagung tidak ada kendala. Diakhir kegiatan dilakukan diskusi kelas untuk
menyimpul kan fungsi bagian bagian akar, batang dan daun. Pada akhir proses
siklus pertama siswa diberi tes berupa soal ulangan harian. Adapun hasil
prestasi dari siklus pertama sebagai berikut:
No
|
Uraian
|
Hasil Siklus I
|
1
|
Nilai rata rata ulangan harian
|
66,406
|
2
|
Jumlah siswa yang tuntas belajar
|
16
|
3
|
Persentase ketuntasan belajar
|
71,88%
|
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa rata rata
nilai dan ketuntasan belajar lebih kecil dari persentase ketuntasan yang
dikehendaki yaitu sebesar 80 %. Hasil dari refleksi kegiatan adalah siswa
kurang antusias pada saat menggambar dan memberi keterangan karena media hanya
satu tertempel di papan tulis, hal ini perlu diubah dengan memberikan charta
yang diberikan secara berkelompok atau meniru pada buku paket yang telah
disediakan. Perlu informasi tambahan bahwa hasil kerja siswa akan dinilai untuk
mengetahui hasil kegiatannya.
Siklus kedua
Urutan
kegiatan ssiklus kedua sama dengan siklus pertama dilaksanakan 2 kali
pertemuan. Pertemuan pertama dengan menggambar
charta bagian bunga dan bagian biji yang dapat dilihat dan ditiru dari
charta yang dibagikan oleh peneliti dan mengamati dari bunga dan biji yang asli
yang telah dibawa siswa dari rumah, sehingga persepsinya nanti sama. Siswa diminta
mengamati biji monokotil dari biji jagung, padi dan biji dikotil dengan
mengamati biji kacang tanah dan biji nangka. Siswa diminta menyebutkan bagian
dan fungsinya. Pertemuan kedua siswa mengamati bagian bagian bunga sepatu yang
telah dibawa dari rumah. Ternyata ada 4 anak yang tidak membawa bunga maka
diminta untuk bergabung dengan siswa lain yang membawa, kemudian menggambar dan
menyebutkan bagian bagian dan fungsinya sambil dibandingkan dengan media charta
gambar bagian bagian bunga pada charta yang disediakan guru di papan tulis dan
pada buku paket. Siswa tidak mengalami kesulitan untuk mengamati karena bunga
dan biji kelihatan jelas tanpa harus menggunakan mikroskop untuk mengamati. Hasil
pekerjaan siswa didiskusikan bersama dengan menanyakan bagian-bagian bunga, biji dan fungsinya serta bentuk bentuk bunga yang mengalami
modifikasi untuk menambah materi siswa. Pada akhir kegiatan siklus kedua
diberikan ulangan harian untuk mengetahui keberhasilan belajar dengan hasil
sebagai berikut:
No
|
Uraian
|
Hasil Siklus I
|
1
|
Nilai rata rata ulangan harian
|
71,375
|
2
|
Jumlah siswa yang tuntas belajar
|
26
|
3
|
Persentase ketuntasan belajar
|
81,25%
|
Dari tabel di atas dapat diperoleh nilai rata rata
keberhasilan belajar siswa adalah 71,38 dan ketuntasan belajar kelas mencapai
81,25% atau ada 26 siswa dari 32 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini telah
menunjukkan bahwa pada siklus kedua ini ketuntasan secara klasikal telah menglami
peningkatan dari siklus pertama. Dari data observasi siswa dapat disimpulkan
bahwa mereka lebih mudah memahami materi jika melihat langsung bendanya atau
dalam bentuk gambar seperti benda aslinya.
V.
KESIMPULAN
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
selama dua siklus dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan belajar dengan menggunakan media
charta dan LKS dapat meningkatkan pemahaman Biologi tentang struktur dan fungsi
tubuh tumbuhan dengan adanya peningkatan nilai rata-rata siswa dari 66,406
menjadi 71,375 dan ketuntasan belajar
secara klasikal tercapai dari presentase 71,88 % menjadi 81,25 %
VI.
SARAN
Dari hasil
penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar
ilmu pengetahuan alam lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal
bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut :
1. Untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan media charta dan LKS
hendaknya pemilihan charta dan bahan untuk partikum pelaksanaan LKS benar-benar
diperhatikan disesuaikan dengan kemampuan siswa dan tujuan yang ingin dicapai.
2. Membangun kesan pada siswa bahwa pelajaran IPA adalah pelajaran yang
berkaitan dengan benda-benda di lingkungan yang dapat dipelajari langsung yang
bisa dilakukan walau tanpa panduan guru secara langsung.
3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini
hanya dilakukan di kelas VIII C SMP Negeri 4 Saradan Tahun pelajaran 2011/2012.
4. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan agar
diperoleh hasil yang lebih baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Arief S. Sadiman, Dr, dkk, 2006, Media
Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada
Cakrawala einstein muda, (--), Lembar kerja Siswa, http://tartocute.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 2
Agustus 2009.
Departemen Pendidikan Nasional, 2005. Ilmu pengetahuan IPA
Kusnandiono, 2009, Pengertian LKS,
http://kusnan-kentus.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 5 Juli
2009.
Kimball John W, 1992,Biologi,
Jakarta: Erlangga.
NN, (2009), Arti Dan Fungsi media
pendidikan, http://terdidik.com. Diakses pada Tanggal 26 Oktober 2009.
Saiful Karim, dkk, 2008, Belajar
IPA Kelas 8, Jakarta: Temprina Media Grafika.
Sri Anitah, 2008, Media
Pembelajaran, Jakarta: LPP (UNS) dan UPT (UNS Press).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar