Selasa, 01 Desember 2015

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI TEKNIK CERITAKAN KEMBALI SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 2 KEBONSARI KABUPATEN MADIUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI
TEKNIK CERITAKAN KEMBALI SISWA KELAS VII-A
SMP NEGERI 2 KEBONSARI KABUPATEN MADIUN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh : Susilowati, SMPN 2 Kebonsari Kab.Madiun






ABSTRAK
   
Kata kunci : Kemampuan Membaca, Teknik Ceritakan Kembali

Kemampuan membaca dapat ditingkatkan intensitasnya dengan bantuan lingkungan sekitarnya, yaitu orang tua, guru, teman sebaya, sekolah, konselor atau yang lainnya. Untuk meningkatkan kemampuan membaca dapat ditempuh dengan meningkatkan pengetahuan membaca teknik, ketrampilan, dan sikap orang tua serta guru dalam menciptakan iklim membaca dirumah maupun disekolah. Dengan demikian kemampuan membaca merupakan faktor yang mempengaruhi effisiensi dan hasil proses belajar yang dapat dicapai oleh siswa. Oleh karena itu agar harapan dan kenyataan yang ada tidak ada kesenjangan, maka hal-hal tersebut perlu diperhatikan dalam rangka meningkatkan intensitas kemampuan. Dalam hal ini kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan baca.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Adakah peningkatan kemampuan membaca melalui teknik menceritakan kembali siswa kelas VII-A  SMP Negeri 2 Kebonsari  Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2013/2014.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitian tindakan. Dalam penelitian ini peneliti  berkolaborasi dengan guru lain. Peneliti terlibat langsung dalam penelitian mulai dari awal sampai penelitian berakhir. Peneliti berusaha melihat, mengamati, merasakan, menghayati, merefleksi dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Tahap-tahap pelaksanaan penelitian tindakan terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), observasi (obseving), dan refleksi (relecting). Untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat maka data yang telah terkumpul dianalisis secara statistik yaitu mengunakan rumus mean atau rata-rata.
             Mengacu pada hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini didapat rata-rata prestasi belajar siswa pada siklus I yaitu sebesar 67.92 dan ketuntasan belajar siswa baru mencapai 75.00% dan pada siklus II meningkat menjadi 76.67 dan ketuntasan belajar mencapai 100%, maka dapat disimpulkan bahwa : ada peningkatan kemampuan membaca melalui teknik ceritakan kembali siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Kebonsari Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2013/2014.




PENDAHULUAN
Masalah minat adalah masalah yang sulit untuk diteliti, hal ini cukup beralasan karena minat merupakan aspek kejiwaan yang bersifat abstrak. Meskipun demikian minat perlu diketahui karena minat merupakan faktor penting yang berpengaruh terhadap tercapainya suatu tujuan yaitu kemampuan dan  cita cita yang diinginkan
Kemampuan membaca dapat ditingkatkan intensitasnya dengan bantuan lingkungan sekitarnya, yaitu orang tua, guru, teman sebaya, sekolah, konselor atau yang lainnya. Untuk meningkatkan kemampuan membaca dapat ditempuh dengan meningkatkan pengetahuan membaca teknik, ketrampilan, dan sikap orang tua serta guru dalam menciptakan iklim membaca dirumah maupun disekolah. Dengan demikian kemampuan membaca merupakan faktor yang mempengaruhi effisiensi dan hasil proses belajar yang dapat dicapai oleh siswa. Oleh karena itu agar harapan dan kenyataan yang ada tidak ada kesenjangan, maka hal-hal tersebut perlu diperhatikan dalam rangka meningkatkan intensitas kemampuan. Dalam hal ini kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan baca.
Sekolah yang tangguh dan andal paling tidak perlu mengembangkan empat macam tradisi budaya belajar sebagai berikut. Pertama, tradisi budaya belajar selama hayat (longlife  learning). Di sini sekolah beserta warga sekolah selalu belajar tiada henti. Kedua, tradisi belajar untuk mengetahui (learning how to know), untuk berbuat (learning how to do), untuk hidup bersama orang lain (learning how to live together), dan untuk menjadi diri sendiri yang berwatak dan bermutu serta bermartabat (learning how to be). Di sini bukan hanya siswa, tapi juga guru, harus selalu mau mengikuti rute belajar tersebut. Baik siswa maupun guru tidak boleh hanya berhenti pada salah satu stasiun belajar tersebut. Ketiga, secara khusus, tradisi budaya belajar berliterasi (bermahir-wacana) yang meliputi mahir berpikir kritis-membaca-menulis (reading-writing literacy), mahir wacana matematis (mathematical literacy), mahir wacana sains (scientifical literacy), dan mahir mengungkap dan memecahkan masalah (problem posing and problem solving) untuk kehidupan sehari-hari. Di sini diperlukan kebiasaan, kegemaran, dan perilaku berpikir kritis, membaca-menulis, bermatematika, dan bersains guna mengungkapkan dan memecahkan masalah. Keempat, secara khusus pula, tradisi belajar hal-hal yang memang perlu dipelajari (learning how to learn) dan meninggalkan hal-hal yang tidak perlu (learning how to unlearn). Hal tersebut menunjukkan bahwa cakupan atau wilayah tradisi budaya belajar yang perlu dikembangkan di sekolah dan dimiliki oleh warga sekolah cukup beragam dan luas. Di sinilah diperlukan kemampuan adversitas atau tahan banting (adversity quotient), bukan sekadar kecerdasaan intelektual, emosional, dan atau spiritual.
Berdasarkan uraian di atas dan untuk memperoleh gambaran yang objektif maka penulis mengadakan penelitian dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Membaca Melalui Teknik Ceritakan Kembali Siswa Kelas  VII-A SMP Negeri 2 Kebonsari  Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2013/2014.

 

RUMUSAN MASALAH

Sesuai dengan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Adakah peningkatan kemampuan membaca melalui teknik menceritakan kembali siswa kelas     VII-A SMP Negeri 2 Kebonsari  Kabupaten Madiun tahun pelajaran 2013/2014?”.

TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penalitian ini adalah
1.    Tujuan Umum
Untuk mengetahui peningkatan kemampuan atau prestasi belajar bahasa dan sastra Indonesia.

2.    Tujuan Khusus
Untuk mengetahui dan mendeskripsikan peningkatan kemampuan membaca  melalui teknik ceritakan kembali siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Kebonsari  Kabupaten Madiun.

KAJIAN PUSTAKA

1.    Metode Menceritakan Kembali.

Pengertian membaca kembali atau review adalah mengungkapkan kembali hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya, dan merupakan bentuk kegiatan belajar yang lebih banyak melibatkan aspek kognitif siswa (Yoapkim dan Simpson, dalam Munandir,1987:37).
Review disebut juga sebagai suatu keterampilan untuk menghimpun, menggunakan dan mengingat informasi yaitu yang terdiri atas perhatian  organisasi, peninjauan ulang dan  ingatan atau penyimpanan.
Menceritakan kembali merupakan salah satu teknik untuk memudahkan siswa dalam belajarnya, maka penelitian ini terkait dengan keseluruhan komponen sistem insruksional.
Manfaat menceritakan kembali diduga dapat meningkatkan kemampuan membaca. Apabila secara empirik dapat dibuktikan dalam penelitian ini, maka menceritakan kembali  merupakan salah satu cara memecahkan masalah   pengajaran bahasa dan sastra Indonesia khususnya kemampuan membaca teknik yang dapat memberi kemudahan belajar bagi siswa.
Menceritakan kembali merupakan teknik dan keterampilan mengajar dan belajar yang tergolong konvensional dan telah lama disadari manfaatnya, namun jarang dipakai di kelas. Review digunakan untuk tujuan pengajaran yang lebih produktif dan memberi hasil pengajaran yang lebih baik. Artinya, menceritakan kembali pengajaran yang digunakan itu harus sistematis dan dipolakan sebagai suatu strategi mengajar dan belajar, kemudian diikuti dengan langkah evaluasi hasil pengajaran.
Menceritakan kembali digunakan untuk tujuan pengajaran yang lebih produktif dan memberi hasil pengajaran yang maksimal, baik untuk keperluan mempersiapkan siswa  menghadapai ujian, mengajarkan fakta dan keterampilan agar isi pengajaran dikuasai secara tuntas, dan menanamkan suatu kebiasaaan belajar yang baik dan berharga.
Teknik menceritakan kembali antara lain:
a) Menghilangkan informasi yang kurang penting
b) Menghilangkan informasi yang berlebihan
c) Mengkombinasikan informasi
c) Menyeleksi topik  kalimat
d) Menciptakan topik  kalimat.
e) Membuat ikhtisar.
Menceritakan kembali dalam bentuk rangkuman dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, didasari atas karakteristik bidang studi dan karakteristik siswa. Dalam karakteristik bidang studi diketahui bahwa pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di kelas VIII SMP mencakup isi yang bertipe konseptual dan di samping itu materi yang relatif padat atau luas. Sedangkan karakteristik siswa ditinjau dari segi usia anak memiliki kemampuan rata-rata berpikir konkret dan formal. Perkembangan berpikir siswa di SMP berbeda dengan cara berpikir pada orang dewasa, cara mereka mengamati dunia sekitarnya dan mengorganisasi pengetahuan yang akan diperoleh juga berbeda.
Bertitik tolak dari pembahasan di atas, maka di dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, pengorganisasian isi pembelajaran merupakan faktor penting dalam perolehan belajar. Dalam kajian ini pengorganisasian isi pembelajaran  ditentukan dengan pemberian  rangkuman.. Adapun pemberian perlakuan yang digunakan adalah menceritakan kembali dalam bentuk rangkuman setiap akhir penyampaian materi pelajaran. Diharapkan dari bentuk perlakuan tersebut dapat  meningkatkan pemahaman membaca siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar secara optimal.

Hipotesis  Tindakan
Berdasarkan paparan kajian pustaka di atas maka hipotesis penelitian dalam penelitian tindakan kelas  ini adalah : ada peningkatan kemampuan membaca pada melalui teknik ceritakan kembali siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Kebonsari Kabupaten Madiun tahun pelajaran 2013/2014.

METODE PENELITIAN
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam bahasa Inggris lazim disebut Classroom Action Research (CAR) merupakan ragam atau bentuk penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu proses (praktik) dan hasil pembelajaran,  dan mencobakan hal-hal baru di bidang pembelajaran demi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran. Pendek kata, PTK adalah ragam atau bentuk penelitian yang dimaksudkan untuk mengubah bebagai keadaan, kenyataan, dan harapan mengenai pembelajaran agar menjadi lebih baik dan bermutu dengan cara melakukan sejumlah tindakan yang dipandang tepat dan jitu.

RENCANA PENELITIAN
Dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam dua siklus dan masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Adapun setiap siklus  dirancang untuk penerapan dan pengaplikasian treatmen atau tindakan yang berbeda.
            Rencana tindakan dalam setiap siklus adalah sebagai berikut :

A.   Siklus I

Tahap 1  : Perencanaan, meliputi pembuatan modul dan LKS tentang membaca pemahaman, beserta lembar observasi dan instrument penilaian
Tahap 2  : Action, meliputi penerapan membaca pemahaman dengan menceritakan kembali
Tahap 3 :  Observasi, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh guru sebagai peneliti mengenai segala sesuatu yang terjadi selama pelaksanaan tindakan dengan treatment yang pertama. Pengamatan yang dilakukan dicatat dalam lembar observasi yang telah dipersiapkan
Tahap 4 :  Refleksi, merupakan tahapan akhir dalam siklus pertama dengan tujuan untuk melakukan perenungan diri terhadap segala tindakan yang telah direncanakan berdasarkan hasil tes, kuis, ulangan harian, instrument penilaian, maupun lembar observasi

B.   Siklus II

Tahap 1  : Perencanaan, meliputi pembuatan modul dan LKS tentang membaca pemahaman  dengan metode menceritakan kembali serta lembar observasi dan instrument penilaian
Tahap 2  : Action, meliputi penerapan metode menceritakan kembali dari rangkuman yang telah dipersiapkan dan mengisi LKS.
Tahap 3 :  Observasi, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh guru sebagai peneliti mengenai segala sesuatu yang terjadi selama pelaksanaan tindakan dengan treatment yang kedua. Pengamatan yang dilakukan dicatat dalam lembar observasi yang telah dipersiapkan
Tahap 4 :  Refleksi, merupakan tahapan akhir dalam siklus kedua dengan tujuan untuk melakukan perenungan diri terhadap segala tindakan yang telah direncanakan berdasarkan hasil tes kinerja, kuis, ulangan harian maupun lembar observasi.

D. Instrumen Penelitian
Selama penelitian ini berlangsung akan diambil data yang bersifat kuantitatif, yaitu meliputi data kemampuan siswa dalam membaca pemahaman, data evaluasi hasil belajar, data respon siswa terhadap tindakan yang diberikan selama penelitian berlangsung, maupun data mengenai kejadian-kejadian yang terjadi di dalam kelas selama pelaksanaan proses belajar mengajar berlangsung.
Selama penelitian ini berlangsung akan diambil data yang bersifat kuantitatif, yaitu meliputi data kemampuan siswa dalam membaca pemahaman, data evaluasi hasil belajar, data respon siswa terhadap tindakan yang diberikan selama penelitian berlangsung, maupun data mengenai kejadian-kejadian yang terjadi di dalam kelas selama pelaksanaan proses belajar mengajar berlangsung.
Instrumen penelitian adalah : lembar obsevasi siswa, lembar observasi guru, dan Tes

E. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini masuk pada tahap refleksi, pada tahap efleksi peneliti dan praktisi (guru) mendiskusikan hasil pengamatan tindakan yang telah dilaksanakan.
Setelah data-data terkumpul, langkah selanjutnya data diolah menjadi nilai jadi. Teknik analisis data yang penulis gunakan adalah menggunakan nilai rata-rata dan prosentase ketuntasan belajar.
Agar mendapat gambaran yang jelas, maka teknik statistik yang  digunakan dengan rumus mean (rata-rata), yaitu:
M =
Keterangan: M    = Nilai rata-rata
= Jumlah nilai siswa
N     = Jumlah siswa
Sedangkann untuk mengetahui prosentase ketuntasan belajar dengan rumus:
Jml siswa tuntas
% ketuntasan  =  ------------------------  x 100
Jml seluruh siswa

Sedangkan untuk membandingkan penilaian masing-masing siklus digunakan tabel sebagai berikut:

Perbandingan Nilai rata-rata dan Prosentase

Siklus 1
Siklus II
Rata-rata


Ketuntasan



Dengan tabel tersebut diharapkan dapat diperoleh gambaran mengenai peningkatan keterampilan membaca melalui teknik ceritakan kembali siswa kelas VII-A  SMP Negeri 2 Kebonsari Kabupaten Madiun tahun pelajaran 2013/2014.

HASIL PENELITIAN
1.    Siklus Pertama

a. Perencanaan

1)  Pada awal pelaksanaan pembelajaran PTK ini peneliti menggunakan pendekatan strategi belajar melalui pemberian tugas menceritakan kembali.
2)  Untuk keperluan itu guru telah mempersiapkan modul mengenai kajian membaca teknik yang disusun berdasarkan poin-poin penting (tertuang dalam paragraf-paragraf) yang hendak dicapai dalam indikator yang ditambahkan oleh guru pada standar kompetensi membaca.
3)  Disamping modul, guru juga mempersiapkan LKS untuk memandu/ menuntun siswa dalam pemahaman konsep mengenai membaca  dengan teknik menceritakan kembali.
4)  Selama pelaksanaan siklus pertama ini guru menyiapkan lembar observasi yang diperlukan untuk merekam semua kejadian selama proses pembelajaran. Selain itu guru juga mempersiapkan instrumen penilaian guna mengukur hasil perlakuan selama siklus satu ini, dan juga untuk kepentingan refleksi yang akan dilakukan dalam akhir siklus.

b. Pelaksanaan
1)  Semua perencanaan yang telah dibuat dalam siklus pertama ini dapat dilaksanakan dengan baik. Adapun pelaksanaan dalam tahap satu ini memerlukan dua kali pertemuan, mulai pemahaman modul sampai dengan pembahasan LKS.
2)  Pada pertemuan pertama, yaitu selama 2 x 40 menit digunakan untuk apersepsi awal mengenai membaca teknik kemudian dilanjutkan dengan kegiatan siswa, yaitu mulai menelaah modul sampai dengan mengerjakan LKS.
3)  Adapun kegiatan yang dilakukan selama siklus pertama ini antara lain, pembagian modul yang disusun oleh guru sesuai dengan strategi belajar yang akan diterapkan. Setelah modul dibagikan, dilanjutkam dengan penerapan teknik belajar menceritakan kembali yang meliputi membaca tiap paragraf, kemudian siswa dituntut untuk membuat pertanyaan dari konsep yang telah dipelajari sekaligus mencari jawabannya baik dari modul ataupun dari sumber bacaan lain yang ada di perpustakaan atau sumber lain yang dimiliki oleh siswa
4) Pada awalnya guru berencana untuk memberikan tugas baca modul yang telah dibagikan sampai tuntas beserta pengerjaan LKS oleh siswa, baru kemudian guru melakukan pembahasan tetapi konsentrasi siswa mulai hilang dikarenakan kejenuhan beberapa siswa yang memang kurang baik untuk tetap konstan konsentrasinya dalam belajar. Akhirnya guru memutuskan untuk memberikan tugas telaah modul per paragraf yang diselingi dengan pembahasan per item soal di dalam LKS.
5)  Kegiatan mempelajari modul, mengerjakan LKS dan    pembahasan.
c. Pengamatan
1)  Berdasarkan catatan yang telah dibuat dalam lembar observasi yang ada pada lampiran, peneliti dapat menyimpulkan bahwa selama proses pembelajaran membaca , secara umum berjalan seperti yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penerapan strategi belajar dengan teknik menceritakan kembali.
2)  Kegiatan yang dilakukan siswa sebagaimana dijelaskan di awal, berdasarkan pengamatan dan penilaian guru sebagai peneliti berjalan sesuai dengan harapan. Pendapat ini diungkapkan berdasarkan penilaian yang dituangkan dalam lembar instrumen penilaian yang terdapat dalam lampiran.
Sedangkan hasil pengamatan kemampuan membaca dengan teknik menceritakan kembali dapat dilihat pada tabel 1 berikut:





Tabel 1 : Hasil Pengamatan  Kemampuan Membaca Siklus I

No
Nama Siswa
Hasil Kemampuan Membaca
Pra Siklus
Siklus I
    1.                                                                                         
Aris Prasetiyo
60
65
    2.                                                                                         
Arlinda Sheycha Ayu D
60
60
    3.                                                                                         
Beviana Pristiya Ningrum
55
60
    4.                                                                                         
Dika Galang Rustio Wardoyo
60
65
    5.                                                                                         
Diky Ardian Putra
75
75
    6.                                                                                         
Fernando Qori Rumansyah
70
75
    7.                                                                                         
Fery Dwi Anggoro
70
80
    8.                                                                                         
Geofeni
75
75
    9.                                                                                         
Kontar Tri Syahputra
60
65
  10.                                                                                       
Krisnyo Anggara
65
70
  11.                                                                                       
Lazuardi Akhmad Fahrezi
60
70
  12.                                                                                       
Maya Hairiandini
75
75
  13.                                                                                       
Mohammad Dimas Fairuz
70
75
  14.                                                                                       
Mutiara Siti Fatimah
70
80
  15.                                                                                       
Nindi Elisa Kusuma Putri R
70
75
  16.                                                                                       
Pebrianti Iqsania
65
65
  17.                                                                                       
Riyan Aditya Saputra
55
60
  18.                                                                                       
Seva Julfiar Arwitda Putra
60
70
  19.                                                                                       
Shalma Shafa Shafira
75
80
  20.                                                                                       
Slamet Tri Wibowo
70
75
  21.                                                                                       
Wahyu M. Iqbal Maulana
70
75
  22.                                                                                       
Yoga Pratama
80
85
23

Agung Budi Setiawan

65
70
24

Prisma Putra Permadani

60
70

Jumlah
1595
1715

Rata-Rata
66.46
71.46




Tabel 2 : Tes Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A Siklus I

No
Nama Siswa
Hasil Evaluasi
Pra Siklus
Ket
Siklus I
Ket
    1.                                                                                         
Aris Prasetiyo
60
Belum
70
Tuntas
    2.                                                                                         
Arlinda Sheycha Ayu D
65
Tuntas
65
Tuntas
    3.                                                                                         
Beviana Pristiya Ningrum
50
Belum
55
Belum
    4.                                                                                         
Dika Galang Rustio Wardoyo
60
Belum
70
Tuntas
    5.                                                                                         
Diky Ardian Putra
65
Tuntas
75
Tuntas
    6.                                                                                         
Fernando Qori Rumansyah
65
Tuntas
70
Tuntas
    7.                                                                                         
Fery Dwi Anggoro
50
Belum
55
Belum
    8.                                                                                         
Geofeni
60
Belum
60
Belum
    9.                                                                                         
Kontar Tri Syahputra
60
Belum
75
Tuntas
  10.                                                                                       
Krisnyo Anggara
65
Tuntas
70
Tuntas
  11.                                                                                       
Lazuardi Akhmad Fahrezi
70
Tuntas
75
Tuntas
  12.                                                                                       
Maya Hairiandini
75
Tuntas
80
Tuntas
  13.                                                                                       
Mohammad Dimas Fairuz
75
Tuntas
75
Tuntas
  14.                                                                                       
Mutiara Siti Fatimah
65
Tuntas
65
Tuntas
  15.                                                                                       
Nindi Elisa Kusuma Putri R
70
Tuntas
70
Tuntas
  16.                                                                                       
Pebrianti Iqsania
65
Tuntas
65
Tuntas
  17.                                                                                       
Riyan Aditya Saputra
55
Belum
55
Belum
  18.                                                                                       
Seva Julfiar Arwitda Putra
60
Belum
60
Belum
  19.                                                                                       
Shalma Shafa Shafira
60
Belum
75
Tuntas
  20.                                                                                       
Slamet Tri Wibowo
60
Belum
60
Belum
  21.                                                                                       
Wahyu M. Iqbal Maulana
70
Tuntas
70
Tuntas
  22.                                                                                       
Yoga Pratama
80
Tuntas
80
Tuntas
23

Agung Budi Setiawan

65
Tuntas
65
Tuntas
24

Prisma Putra Permadani

60
Belum
70
Belum

JUMLAH
1530
54,17
1630
75%

RATA-RATA
63.75
67.92



d. Refleksi
1)  Dari keseluruhan kegiatan, mulai perencanaan sampai dengan observasi dan pengambilan data hingga pemberian soal tes pada siklus pertama ini penulis dapat menyimpulkan semua kegiatan ini berjalan dengan baik dan dapat dikatakan berhasil tetapi belum memenuhi SKBM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 85%.
2)  Kegiatan belajar mengajar yang penulis terapkan dengan menggunakan teknik menceritakan kembali dapat dikatakan cocok dan sesuai dengan karakteristik materi dan obyek penelitian, yaitu siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Kebonsari Kabupaten Madiun yang rata-rata memiliki kemampuan diatas rata-rata dan memiliki semangat belajar yang cukup bagus. Dalam penerapan teknik ini menekankan sikap mandiri siswa dalam menemukan konsep dasar mengenai suatu kajian materi, dan peranan guru hanya sebagai motivator dan pembimbing dalam proses belajar mengajar yang terjadi di kelas. Guru hanya memberikan penekanan konsep pada setiap akhir pembahasan soal dari setiap butir soal yang ada dalam lembar kerja siswa yang dipersiapkan sendiri oleh guru sekaligus sebagai peneliti.
3) Sedangkan untuk penilaian hasil belajar siswa secara kognitif diperoleh melalui pemberian tes, dapat diambil kesimpulan bahwa nilai rata-rata ada peningkatan sebelum diadakan penelitian yaitu 63,75 (54,17%) dan hasil dari siklus I adalah 67.92 (75%) , siswa belum mencapai ketuntasan belajar dengan standar ketuntasan belajar minimal (SKBM) yang ditetapkan oleh guru sebesar 75%. Hal ini belum menunjukkan keberhasilan penerapan strategi belajar menceritakan kembali .
4) Siklus pertama ini berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan walaupun belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Selanjutnya penulis mem­per­siapkan siklus berikutnya  dengan menggunakan teknik menceritakan kembali.

2.    Siklus Kedua

a. Perencanaan

1) Pada awal siklus kedua ini, untuk melatih kemampuan berpikir analisis siswa, peneliti menerapkan strategi belajar menceritakan kembali. Untuk keperluan itu guru telah mempersiapkan artikel  yang diambil dari beberapa sumber, yang berisi persoalan-persoalan dan fenomena yang berkaitan dengan membaca. 
2) Disamping artikel, guru juga mempersiapkan lembar observasi yang diperlukan untuk merekam semua kejadian selama proses pembelajaran. Selain itu guru juga mempersiapkan instrumen penilaian yang digunakan untuk mengukur hasil perlakuan selama siklus kedua ini serta untuk kepentingan refleksi yang akan dilakukan pada akhir siklus.
3)  Artikel yang disiapkan terdiri dari topik yang berbeda.
4)  Untuk kegiatan presentasi, guru akan membentuk kelompok-kelompok diskusi yang masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Setiap kelompok mendapat judul artikel yang sama.
5)  Pembentukan kelompok ini dilakukan oleh guru dengan pertimbangan pemerataan antara siswa yang pintar, sedang dan kurang sehingga diharapkan proses diskusi dan presentasi nanti dapat berjalan dengan lancar.
6)  Artikel yang telah disiapkan akan dibagikan satu minggu sebelum dipresentasikan, sehingga siswa dalam satu kelompok dapat mencari bahan diskusi yang relevan dari berbagai sumber untuk kemudian dipelajari dan didiskusikan bersama kelompoknya

b. Pelaksanaan
1) Semua perencanaan yang telah dibuat dalam siklus kedua ini dapat dilaksanakan dengan baik. Adapun pelaksanaan dalam tahap tiga ini memerlukan dua kali pertemuan, untuk menyelesaikan presentasi dari delapan kelompok yang dibentuk oleh guru pada pertemuan terakhir sebelum siklus kedua ini dimulai.
2) Pada pertemuan pertama, di­gu­na­­kan untuk presentasi kelompok. Setelah presentasi dilanjutkan dengan kegiatan tanya jawab yang diikuti oleh semua siswa.
3)  Pada pertemuan kedua, kelompok lain mempresentasikan dan membahas artikel. Sedangkan pertemuan ketiga, presentasi.
4) Tugas guru pada siklus ini memandu jalannya presentasi dan tanya jawab, sekaligus sebagai penyelaras akhir dari setiap presentasi dari masing-masing kelompok dan meluruskan apabila ada jawaban yang kurang tepat serta memberikan tambahan keterangan mengenai diskusi yang berlangsung.

c. Pengamatan
1) Berdasarkan catatan yang telah dibuat dalam lembar observasi yang ada pada lampiran, peneliti dapat menyimpulkan bahwa selama proses pembelajaran  dengan penggunaan teknik mencerita­kan kembali untuk mengasah kemampuan berpikir kritis dan menganalisis suatu permasalahan secara umum berjalan seperti yang diharapkan guru.
2)  Selama proses diskusi, presentasi dan tanya jawab berlangsung, antusiasme siswa cukup bagus, hal ini ditandai dengan kegiatan tanya jawab dari seluruh peserta yang cukup menarik dan ditunjang dengan kemampuan beberapa anggota yang tampil mampu menjawab pertanyaan dengan tepat dan cukup memuaskan. Kemampuan ini ditunjang dengan cukup tersedianya bahan atau sumber bacaan mengenai topik yang dibahas, serta kemampuan menganalisis siswa pada setiap problem yang tertuang dalam artikel yang dinilai peneliti cukup bagus.
3) Kegiatan yang dilakukan siswa sebagaimana dijelaskan di awal, berdasarkan pengamatan dan penilaian guru sebagai peneliti berjalan sesuai dengan harapan. Pendapat ini diungkapkan berdasarkan penilaian yang dituangkan dalam lembar instrumen penilaian.
Sedangkan hasil pengamatan kemampuan membaca  dengan teknik menceritakan kembali dapat dilihat pada tabel 3 berikut:






Tabel 3 : Hasil Pengamatan Kemampuan Membaca Siklus II

No
Nama Siswa
Hasil Kemampuan Membaca
Siklus I
Siklus II
    1.                                                                                         
Aris Prasetiyo
65
70
    2.                                                                                         
Arlinda Sheycha Ayu D
60
65
    3.                                                                                         
Beviana Pristiya Ningrum
60
70
    4.                                                                                         
Dika Galang Rustio Wardoyo
65
75
    5.                                                                                         
Diky Ardian Putra
75
80
    6.                                                                                         
Fernando Qori Rumansyah
75
85
    7.                                                                                         
Fery Dwi Anggoro
80
85
    8.                                                                                         
Geofeni
75
80
    9.                                                                                         
Kontar Tri Syahputra
65
70
  10.                                                                                       
Krisnyo Anggara
70
75
  11.                                                                                       
Lazuardi Akhmad Fahrezi
70
80
  12.                                                                                       
Maya Hairiandini
75
80
  13.                                                                                       
Mohammad Dimas Fairuz
75
85
  14.                                                                                       
Mutiara Siti Fatimah
80
85
  15.                                                                                       
Nindi Elisa Kusuma Putri R
75
80
  16.                                                                                       
Pebrianti Iqsania
65
75
  17.                                                                                       
Riyan Aditya Saputra
60
70
  18.                                                                                       
Seva Julfiar Arwitda Putra
70
75
  19.                                                                                       
Shalma Shafa Shafira
80
85
  20.                                                                                       
Slamet Tri Wibowo
75
85
  21.                                                                                       
Wahyu M. Iqbal Maulana
75
80
  22.                                                                                       
Yoga Pratama
85
90
23

Agung Budi Setiawan

70
75
24

Prisma Putra Permadani

70
75

Jumlah
1715
1875

Rata-rata
71.46
78.13


Tabel 4 : Tes Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A Siklus II

No
Nama Siswa
Hasil Evaluasi
Siklus     I
Ket
Siklus     II
Ket
    1.                                                                                         
Aris Prasetiyo
70
Tuntas
75
Tuntas
    2.                                                                                         
Arlinda Sheycha Ayu D
65
Tuntas
70
Tuntas
    3.                                                                                         
Beviana Pristiya Ningrum
55
Belum
70
Tuntas
    4.                                                                                         
Dika Galang Rustio Wardoyo
70
Tuntas
80
Tuntas
    5.                                                                                         
Diky Ardian Putra
75
Tuntas
85
Tuntas
    6.                                                                                         
Fernando Qori Rumansyah
70
Tuntas
75
Tuntas
    7.                                                                                         
Fery Dwi Anggoro
55
Belum
70
Tuntas
    8.                                                                                         
Geofeni
60
Belum
75
Tuntas
    9.                                                                                         
Kontar Tri Syahputra
75
Tuntas
80
Tuntas
  10.                                                                                       
Krisnyo Anggara
70
Tuntas
75
Tuntas
  11.                                                                                       
Lazuardi Akhmad Fahrezi
75
Tuntas
85
Tuntas
  12.                                                                                       
Maya Hairiandini
80
Tuntas
90
Tuntas
  13.                                                                                       
Mohammad Dimas Fairuz
75
Tuntas
80
Tuntas
  14.                                                                                       
Mutiara Siti Fatimah
65
Tuntas
70
Tuntas
  15.                                                                                       
Nindi Elisa Kusuma Putri R
70
Tuntas
75
Tuntas
  16.                                                                                       
Pebrianti Iqsania
65
Tuntas
75
Tuntas
  17.                                                                                       
Riyan Aditya Saputra
55
Belum
70
Tuntas
  18.                                                                                       
Seva Julfiar Arwitda Putra
60
Belum
70
Tuntas
  19.                                                                                       
Shalma Shafa Shafira
75
Tuntas
85
Tuntas
  20.                                                                                       
Slamet Tri Wibowo
60
Belum
70
Tuntas
  21.                                                                                       
Wahyu M. Iqbal Maulana
70
Tuntas
75
Tuntas
  22.                                                                                       
Yoga Pratama
80
Tuntas
85
Tuntas
23

Agung Budi Setiawan

65
Tuntas
75
Tuntas
24

Prisma Putra Permadani

70
Tuntas
80
Tuntas

JUMLAH
1630
75%
1840
100%

RATA-RATA
67.92

76.67





d. Refleksi
1) Pada siklus kedua ini peneliti menerapkan strategi belajar mencerita­kan kembali untuk melatih kemampuan siswa dalam menganalisis dan berpikir kritis dalam menyikapi suatu permasalahan dengan menerapkan konsep yang telah dimiliki pada pembelajaran sebelumnya.
2) Dari keseluruhan kegiatan, mulai perencanaan sampai dengan observasi dan pengambilan data pada siklus kedua ini peneliti dapat menyimpulkan bahwa semua kegiatan ini berjalan dengan baik dan dapat dikatakan berhasil dengan memuaskan. Semua hal yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan sempurna tanpa adanya kendala yang berarti
3)  Sedangkan untuk penilaian hasil belajar siswa secara kognitif diperoleh melalui pemberian tes, dapat diambil kesimpulan bahwa nilai rata-rata ada peningkatan pada siklus kedua yaitu 76.67 (100%), siswa sudah mencapai ketuntasan belajar dengan standar ketuntasan belajar minimal (SKBM) yang ditetapkan oleh guru sebesar 85%. Hal ini menunjukkan keberhasilan penerapan strategi belajar menceritakan kembali .
4)  Kegiatan belajar mengajar yang peneliti terapkan  teknik  dengan menggunakan teknik menceritakan kembali dapat dikatakan cocok dan sesuai dengan karakteristik materi dan obyek penelitian, yaitu siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Kebonsari Kabupaten Madiun yang sebagian besar memiliki kemampuan diatas rata-rata dan memiliki semangat belajar yang cukup bagus.
5) Pada prinsipnya proses belajar mengajar dengan menggunakan teknik menceritakan kembali adalah menonjolkan keaktifan siswa dalam mencari solusi terhadap suatu masalah dan mampu mengaplikasikan konsep yang telah diperoleh untuk kehidupan di masyarakat. Dalam penerapan teknik ini menekankan sikap mandiri siswa dalam mencari sumber-sumber lain sehingga mampu mengembangkan wawasan yang telah diberikan oleh guru, dan peranan guru hanya sebagai motivator dan pembimbing dalam proses belajar mengajar yang terjadi di kelas. Guru hanya memberikan penekanan konsep dan tambahan wawasan ketika proses tanya jawab berlangsung selama presentasi dari masing-masing kelompok.

b. Pembahasan
Pada sikluas pertama dapat diambil kesimpulan, bahwa kemampuan aspek-aspek yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa dalam penerapan strategi belajar menceritakan kembali  didominasi oleh kelompok siswa yang memiliki kriteria mampu dan cukup mampu  dan hanya sebagian  kecil yang termasuk kategori tidak mampu
Sedangkan ketuntasan belajar pada siklus pertama baru mencapai 75%, Sedangkan pada siklus kedua ketuntasan belajar mencapai  100%. Data ini menunjukkan bahwa kegiatan belajar  dengan menggunakan strategi belajar teknik menceritakan kembali cukup membantu siswa kelas VII-A SMP  Negeri 2 Kebonsari Kabupaten Madiun dalam memahami konsep membaca.
Dari keseluruhan kegiatan, mulai perencanaan sampai dengan observasi dan pengambilan data pada siklus kedua peneliti dapat menyimpulkan bahwa semua kegiatan ini berjalan dengan baik dan dapat dikatakan berhasil dengan memuaskan. Semua hal yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan sempurna tanpa adanya kendala yang berarti
Kegiatan belajar mengajar yang peneliti terapkan dengan menggunakan teknik menceritakan kembali dapat dikatakan cocok dan sesuai dengan karakteristik materi dan obyek penelitian, yaitu siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Kebonsari Kabupaten Madiun yang sebagian besar memiliki kemampuan diatas rata-rata dan memiliki semangat belajar yang cukup bagus.

PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan observasi yang dijelaskan pada bab IV, pada bagian ini peneliti memberikan simpulan dan saran, pada proses pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya materi ekstensif berita bertopik sama, maka diperlukan pendekatan strategi belajar yang tepat, sehingga konsep yang ada di dalamnya lebih menarik dan mudah mudah dipahami siswa. Penggunaan pendekatan strategi belajar yang bervariasi dapat membangkitkan respon siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.    Respon siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Kebonsari tahun pelajaran 2013/2014 dalam kegiatan belajar mengajar melalui teknik ceritakan kembali dapat meningkat. Hal ini terlihat dari rata-rata penilaian pada siklus I sebesar 67.92  meningkat pada siklus II menjadi 76,67.
2.    Respon siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Kebonsari tahun pelajaran 2013/2014 dalam metode pengajaran membaca melalui pemberian tugas menceritakan kembali dapat meningkat. Hal ini terlihat dari hasil ketuntasan 100%.
3.    Ketuntasan hasil belajar siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Kebonsari tahun pelajaran 2013/2014 secara individual maupun klasikal pada membaca teknik mengalami kenaikan.
4.    Dari hasil analisis dan pengamatan dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan kemampuan membaca  melalui teknik menceritakan kembali siswa kelas VII-A SMP Negeri 2 Kebonsari tahun pelajaran 2013/2014.

Saran-saran
Berdasarkan dari hasil penelitian tindakan kelas ini, saran yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagai berikut :
1.    Penelitian tindakan kelas sangat diperlukan bagi peningkatan mutu pembelajaran dan sebagai wahana refleksi bagi guru.
2.    Perlunya dukungan yang lebih baik dari  semua komponen sekolah baik dalam kelancaran proses belajar mengajar, maupun segala persiapan yang diperlukan dalam pembelajaran.
3.    Perlu diadakan penelitian selanjutnya, untuk mengetahui pemanfaatan teknik ceritakan kembali dalam membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan membaca utamanya pada SMP Negeri 2 Kebonsari tahun pelajaran  2013/2014 dengan menggunakan subyek penelitian yang lebih luas.
4.    Guru perlu melatih para siswa praktik membaca dengan teknik dan metode yang lain secara berulang-ulang.
5.    Siswa perlu lebih banyak berlatih dalam membaca khusunya, karena hal ini akan membantu mereka menemukan suatu konsep-konsep ide pokok dengan benar.




DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2005. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Pemerintah Propinsi Jawa Timur Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Surabaya.
Chamid, Annaiyah. 2002, “Pembelajaran ketrampilan Membaca dalam Materi Diktat Guru Bahasa Indonesia Jawa Timur.  Surabaya : Depdiknas BPG. Surabaya.
Depdikbud. 1993.  Kurikulum Pendidikan Menengah, Landasan, Program dan pengembangan.  Jakarta: Depdikbud.
-------------. 1999.Garis-Garis Besar Program Pengajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMP.  Jakarta : Depdikbud.
Depdiknas. 2006. Lampiran peraturan menteri pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 tanggal 23 mei 2006 (Perment 22-23,2006)
Hartoyo. 2000. Buku Praktis Bahasa Indonesia, Jakarta. Depdiknas
Mulyasa, E. 2005. Kurikulum Berbasis Kompetensi Karakteristis dan Implementasinya, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Oka, I Gusti Nyoman. 1983. Pengantar Membaca dan pengajarannya. Surabaya: Usaha nasional
Priyanti, Endah Tri. 2002.  Konsep dan Penrapan Penelitian Tindakan Kelas . Malang Fakultas Sastra
Purwanto, Galim. 1997.  Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia.  Jakarta: PT Rsda Jayaputa
Syaodih Sukmadinata, Nana 2005.  Metode Penelitian Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Membaca Strategi Suatu Ketrampilan Berbahasa.  Bandung : Angkasa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar