MELALUI METODE INKUIRI DAPAT MENINGKATKAN
PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII-B SMP NEGERI 2 KEBONSARI MADIUN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Disusun Oleh : Sunardi, SMPN 2 Kebonsari
ABSTRAK
Kata kunci :
Metode inkuiri, peningkatan pembelajaran
Seorang guru dalam rangka
melaksanakan tugas profesionalnya perlu mengetahui berbagai macam metode dan
media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar. Sebab setiap jenis
media hanya cocok atau wajar digunakan dalam situasi belajar tertentu dan untuk
mencapai tujuan tertentu. Sedangkan untuk situasi dan tujuan yang lain perlu
digunakan metode dan media mengajar lain, yang lebih tepat sasaran. Khusus
dalam penggunaan metode, tidak semua metode mengajar digunakan sekaligus pada
saat yang sama untuk menyajikan suatu materi. Selain itu juga jarang sekali
dalam suatu proses belajar mengajar seorang guru hanya menggunakan satu metode
mengajar, yang paling sering adalah penggunaan beberapa metode mengajar secara
bervariasi dalam suatu proses belajar mengajar.
Maksud utama dari pengajaran ini
adalah untuk menolong siswa mengembangkan keterampilan-keterampilan penemuan
ilmiah (scientific inquiri). Bentuk pengajaran ini tentunya akan menari bagi
siswa untuk menyelidiki sejumlah informasi dalam rangka-rangka mencari
pemecahan masalahnya. Dalam pengajaran ini siswa dilatih mengembangkan
fakta-fakta, membangun konsep-konsep dan menarik kesimpulan umum atau
teori-teori yang menerangkan fenomena-fenomena yang dihadapkan kepadanya.
Pengajaran ini membawa siswa pada bermacam-macam prosedur yang digunakan dalam
hal mengorganisasikan pengetahuan dan mencari prinsip-prinsip kausal.
Kegiatan penelitian ini dilakukan
di SMP Negeri 2 Kebonsari Madiun, di mana peneliti melaksanakan sebagai tugas
sebagai guru pengajar. Materi pelajaran Matematika yang dipelajari adalah
kompetensi dasar Melakukan operasi aljabar. Penelitian ini dilakukan 3 bulan yaitu bulan September sampai dengan Nopember 2013. Obyek penelitian ini adalah siswa Kelas VIII-B semester I SMP Negeri 2
Kebonsari Madiun tahun pelajaran 2013/2014.
Berdasarkan hasil data di atas,
nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran Matematika pokok bahasan “Melakukan
operasi aljabar” sebelum siklus didapat nilai 61.30; siklus 1 : 66,96; siklus 2 : 76,74. Dengan hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai
rata-rata atau prestasi hasil belajar siswa Kelas VIII-B semester I SMP Negeri
2 Kebonsari Madiun tahun pelajaran 2013/2014 dengan kriteria yang cukup baik
dan mengalami peningkatan, hal tersebut mengidentifikasikan bahwa pembelajaran Matematika
dengan menggunakan metode/ pendekatan inkuiri berhasil. Pemahaman siswa
terhadap materi juga mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya hal ini dapat
dilihat dari perolehan nilai data diatas.
PENDAHULUAN
Banyak siswa yang takut bila mendengar kata Matematika karena mempelajari
Matematika sangat sulit dan membutuhkan waktu yang cukup banyak, tetapi disisi
lain mempelajari Matematika itu sangat penting bahkan ada yang mengatakan
wajib, semua kalangan baik ekonomi atas maupun ekonomi bawah, menganggap
Matematika sebagai ilmu yang bersifat vital atau penting bagi kelangsungan
hidup manusia tersebut. Hal ini disebabkan karena ilmu Matematika berkembang
sejak zaman dahulu sampai sekarang, sesuai dengan perkembangan teknologi dan
ilmu pengetahuan.
Guru dalam rangka melaksanakan tugas profesionalnya perlu mengetahui
berbacai macam metode dan media sebagai alat bantu dalam proses belajar
mengajar. Sebab setiap jenis media hanya cocok atau wajar digunakan daam
situasi belajar tertentu dan untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan untuk
situasi dan tujuan yang lain perlu digunakan metode dan media mengajar lain,
yang lebih tepat sasaran. Khusus dalam penggunaan metode, tidak semua metode
mengajar digunakan sekaligus pada saat yang sama untuk menyajikan suatu materi.
Selain itu juga jarang sekali dalam suatu proses belajar mengajar seorang guru
hanya menggunakan satu metode mengajar, yang paling sering adalah penggunaan
beberapa metode mengajar secara bervariasi dalam suatu proses belajar mengajar.
Pengajaran klasikal atau pengajaran tradisional adalah pengajaran yang
diberikan kepada satu kelas bersama-sama. Sistem pengajaran klasikal umumnya
menitik beratkan persamaan dari pada perbedaan diantara siswa-siswa sekelas.
Dalam pengajaran klasikal siswa cenderung bersifat pasif dan reseptrif,
sedangkan guru cenderung berperan dominan.
Dengan mempelajari Matematika seseorang tidak lepas dari berbagai
kesulitan, untuk menghindari kesulitan tersebut memerlukan metode pengajaran
Matematika yang efektif dan efisien yang lebih baik digunakan oleh siswa yang
akan mempelajari dalam situasi umumnya. Dengan metode yang tepat dan sesuai
agar tujuan mempelajari Matematika dapat mencapai tujuannya.
Kegiatan Belajar Mengajar pada siswa Kelas VIII-B semester I SMP Negeri 2
Kebonsari Madiun tahun pelajaran
2013/2014 sebagian besar siswa tidak aktif, tidak bergairah dan cenderung
kurang kreatif. Hal ini ditunjukkan oleh sikap yang kurang antusias ketika
pelajaran berlangsung, rendahnya respon umpan balik dari siswa terhadap pertanyaan
dan penjelasan guru serta kurangnya konsentrasi siswa pada proses pembelajaran
Matematika. Untuk meningkatkan pemahaman, keaktifan dan hasil belajar
Matematika perlu diadakan penelitian tindakan kelas yaitu dengan model
pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dan kreatif, yaitu dengan
menerapkan Metode Inkuiri diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar, dan
siswa dapat mengalami peningkatan baik secara individual maupun klasikal.
Metode mengajar dapat diartikan sebagai cara menyajikan atau mengajarkan
suatu materi pengajaran. Dan hal ini berbeda dengan apa yang dinamakan dengan
pendekatan. Pendekatan adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan, dalam
hal ini pengetahuan ilmiah.
Melihat dari latar belakang di atas, maka peneliti ingin
mengadakan penelitian tindakan kelas dengan memberikan judul : Melalui Metode Inkuiri Dapat Meningkatkan
Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Kebonsari Madiun Tahun Pelajaran 2013/2014.
RUMUSAN MASALAH
Bertolak dari uraian diatas maka dapat dirumuskan masalah pokok sebagai
berikut :
1.
Bagaimana
pemahaman siswa terhadap “Melakukan Operasi Aljabar” dalam pembelajaran
Matematika melalui Metode Inkuiri di Kelas VIII-B semester I SMP Negeri 2
Kebonsari Madiun tahun pelajaran
2013/2014?
2.
Bagaimana peranan
metode inkuiri terhadap pembelajaran Matematika di Kelas VIII-B semester I SMP
Negeri 2 Kebonsari Madiun tahun
pelajaran 2013/2014?
3.
Dapatkan metode
inkuiri meningkatkan pemahaman siswa?
4.
Bagaimana
prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Matematika di Kelas VIII-B semester I
SMP Negeri 2 Kebonsari Madiun tahun
pelajaran 2013/2014?
BATASAN MASALAH
Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah :
1.
Materi Pelajaran
Pada penelitian ini peneliti meneliti tentang prestasi belajar siswa pada
sub pokok bahasan materi ruang lingkup pengajaran Matematika.
2.
Siswa
Adapun siswa yang akan diteliti adalah siswa Kelas VIII-B semester I SMP
Negeri 2 Kebonsari Madiun pada tahun
pelajaran 2013/2014.
Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan mempunyai tujuan yang berbeda-beda begitu
juga dengan penelitian ini juga memiliki beberapa tujuan antara lain :
1.
Meningkatkan
pemahaman siswa tentang belajar mata pelajaran Matematika pokok bahasan
Melakukan Operasi Aljabar.
2.
Untuk
meningkatkan keaktifan siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Kebonsari Madiun tahun pelajaran 2013/2014.
3.
Untuk
mengembangkan keterampilan-keterampilan penemuan ilmiah siswa.
4.
Untuk
meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Matematika Kelas VIII-B SMP Negeri
2 Kebonsari Madiun tahun pelajaran
2013/2014.
5.
Membuat suasana
kelas menjadi lebih hidup sehingga guru dan siswa semangat untuk dalam kegiatan
belajar mengajar.
KAJIAN PUSTAKA
1) Kajian Mata
Pelajaran Matematika
Matematika menumbuh kembangkan
kemampuan bernalar, yaitu berfikis sistimatis, logis dan kritis dalam mengkomunikasikan
gagasan atau dalam pemecahan masalah. Pengertian Matematika Menurut Prof.
Dr. Andi Hakim Nasution: matematika adalah ilmu
struktur, urutan (order), dan hubungan yang meliputi dasar-dasar perhitungan,
pengukuran, dan penggambaran bentuk objek.
Unsur utama pekerjaan matematika adalah penalaran
deduktif yang bekerja atas dasar asumsi, yaitu kebenaran suatu konsep atau
pernyataan dalam matematika bersifat konsisten. Namun demikian, materi
matematika dan penalaran matematika merupakan dua hal yang tak dapat
dipisahkan, yaitu materi matematika dipahami melalui penalaran dan penalaran
dipahami dan dilatihkan melalui belajar materi matematika.
Dalam pembelajaran, sebuah konsep sering muncul
sebagai pengalaman atau intuisi, atau pengalaman peristiwa nyata (yaitu
pemahaman konsep sering diawali secara induktif), walaupun kebenarannya harus
tetap harus dibuktikan secara deduktif. Penalaran induktif didasarkan fakta dan
gejala yang muncul untuk sampai pada perkiraan tertentu. Tetapi perkiraan ini,
tetap harus dibuktikan secara deduktif, dengan argument yang konsisten.
Cara belajar deduktif dan induktif digunakan dan
sama-sama berperan penting dalam matematika. Dari cara kerja matematika
tersebut diharapkan akan membentuk sikap kritis, kreatif, jujur dan komunikatif
bagi peserta didik.
2) Metode Inkuiri
Dalam bahasa Inggris, kata inkuiri bermakna
penyelidikan, dan kata inkuiri juga dapat bermakna sebagai pertanyaan. Dalam
Sanjaya (2009) dinyatakan bahwa inkuiri sering juga dinamakan heuristic, yang
berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskin yang memiliki arti saya menemukan.
Terlepas dari arti kata inkuiri yang berarti penyelidikan, dan heuristic yang
berarti penemuan, sebenarnya dua arti tersebut dapat saling berhubungan.
Sanjaya (2009) menyatakan bahwa inkuiri adalah suatu metode pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang dipertanyakan.
Berdasarkan pendapat Sanjaya, maka dapat mengartikan bahwa inkuiri adalah
metode yang memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam
proses pembelajaran melalui percobaan maupun eksperimen sehingga melatih siswa berkreativitas dan berpikir kritis untuk
menemukan sendiri suatu pengetahuan yang pada akhirnya mampu menggunakan
pengetahuannya tersebut dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Winataputra (1992) menambahkan pengertian
pembelajaran berbasis inkuiri adalah metode yang dapat mengembangkan
pengetahuan dan pemahaman konsep- konsep sains sebagaimana para saintis
mempelajari dunia alamiah. Dari pernyataan tersebut, maka inkuiri yang
diterapkan dalam pembelajaran akan membuat siswa dapat merasakan diri sebagai
ilmuwan, dengan melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah, sehingga siswa dapat lebih
memahami konsep. Maksud utama dari pengajaran ini adalah untuk menolong siswa
mengembangan keterampilan-keterampilan penemuan ilmiah (scientific inquiri).
Bentuk pengajaran ini tentunya akan menarik bagi siswa untuk menyelidiki
sejumlah informasi dalam rangka mencari pemecahan masalahnya. Dalam pengajaran
ini siswa dilatih mengembangkan fakta-fakta, membangun konsep-konsep dan
menarik kesimpulan umum atau teori-teori yang menerangkan fenomena-fenomena
yang dihadapkan kepadanya. Pengajaran ini membawa siswa pada bermacam-macam
prosedur yang digunakan dalam hal mengorganisasikan pengetahuan dan mencari
prinsip-prinsip kausal. Inkuiri dimulai dengan menimbulkan
peristiwa yang membingungkan siswa. Keadaan ini tentunya akan mendorong siswa
untuk berusaha menemukan arti fenomena yang dihadapinya. Untuk memperoleh
pengertian mengenai fenomena yang dihadapinya, siswa harus mampu menggunakan
kekomplekkan proses berfikir dan harus terampil menghubung-hubungkan data
menjadi konsep dan menggunakan konsep-konsep yang diperoleh untuk mengidentifikasikan
prinsip-prinsip kausal.
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Kebonsari Madiun, dimana peneliti melaksanakan tugas
sebagai guru pengajar. Materi pelajaran Matematika yang dipelajari adalah Pokok
Bahasan Melakukan Operasi Aljabar. Penelitian ini dilakukan 3 bulan
yaitu bulan September sampai dengan bulan
Nopember 2013. Obyek penelitian adalah siswa Kelas VIII-B semester I
SMP Negeri 2 Kebonsari Madiun tahun
pelajaran 2013/2014.
Obyek Penelitian
Sebelum kegiatan penelitian dilakukan, maka lebih dahulu peneliti harus
menentukan obyek penelitian sedangkan yang menjadi obyek penelitian di sini
adalah siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Kebonsari Madiun tahun pelajaran 2013/2014.
Untuk menentukan obyek penelitian dapat dilakukan dengan populasi. Populasi
dibatasi sebagai jumlah siswa atau individu yang paling sedikit memiliki sifat
yang sama. Penduduk di sini bukan berarti menunjukkan sejumlah individu yang
berwujud manusia, akan tetapi juga sejumlah benda yang memiliki sifat sama dari
populasi. Misalnya : jenis kelamin, laki-laki maupun perempuan. Jadi populasi
berarti mengambil semua individu yang ada pada lapangan penelitian sebagai
obyek yang diteliti.
Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis mengambil populasi siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Kebonsari Madiun tahun pelajaran 2013/2014 yang
berjumlah hanya 23 orang sebagai obyek tindakan dalam kegiatan penelitian
tindakan kelas.
A. Metode
Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang dipakai untuk mencari dan
mengumpulkan keterangan-keterangan yang ada dalam suatu penyelidikan, data yang
penulis perlukan adalah data tentang nilai prestasi.
Dalam mencari data dan mengumpulkan data penulis mengumpulkan beberapa
metode antara lain :
1.
Metode dokumentasi,
Dokumentasi mengandung pengertian sebagai berikut : Tertulis yang tidak berubah
kebenarannya, serta dapat diperiksa dan dilihat.
2.
Metode
observasi, Observasi merupakan suatu penyelidikan yang dijalankan secara
sistimatik dan sengaja diadakan dengan menggunakan alat indera (terutama mata)
terhadap kejadian-kejadian yang langsung ditangkap pada waktu kejadian itu
terjadi.
3.
Metode tes, Tes
adalah latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, sikap,
inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.
Beberapa macam jenis tes yang biasa digunakan dalam pendidikan yaitu : tes
kepribadian, tes bakat, tes inteligensi, tes minat, tes prestasi dan tes sikap
(performance test). Untuk menentukan jenis tes mana yang kita pakai dalam
penelitian, tergantung jenis dan tujuan penelitiannya. Tes yang baik adalah tes
yang obyektif, valid dan reliable.
Teknik Analisa Data
Setiap data yang telah terkumpul perlu untuk dianalisis. Analisis ini
diadakan sesuai dengan keperluan dan maksud pengumpulan data. Sedangkan
pemilihan teknik analisis data disesuaikan dengan jenis data yang dikumpulkan.
Metode analisis data ada dua, yaitu statistik dan non statistik. Statistik
digunakan apabila data yang dikumpulkan bersifat kuantitatif atau data kualitatif
yang dikuantitatifkan. Non statistik digunakan apabila data yang dikumpulkan
bersifat kualitatif. Dan data yang peneliti analisis adalah berupa nilai hasil
belajar siswa, maka metode yang digunakan adalah statistik.
Siklus Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini berbentuk siklus yang terdiri dari 2 siklus
yang masing-masing meliputi : Perencanaan,
Pelaksanaan, Pengamatan, dan Refleksi.
Jumlah pertemuan tiap siklus tergantung situasi yang dihadapi. Tiap siklus
dilaksakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Hal itu dilaksanakan terus
dari satu siklus ke siklus berikutnya sampai masalah yang dihadapi dapat
dipecahkan secara tuntas. Siklus yang diterapkan dalam penelitian ini adalah
tindakan yang diberikan berupa penggunaan Metode Inkuiri dalam pembelajaran
Matematika pokok bahasan Melakukan Operasi Aljabar pada siswa Kelas VIII-B.
Indikator Keberhasilan
Adapun yang dimaksud dengan teknik penilaian adalah cara-cara yang ditempuh
untuk memperoleh informasi mengenai proses dan produk yang dihasilkan
pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik.
Dalam mata pelajaran Matematika ini, penilaian dilakukan dengan menggunakan
patokan sebagai berikut :
1.
Jika setelah
diadakan penilaian dan siswa mendapatkan nilai minimal 70, maka siswa tersebut
telah belajar dengan tuntas. Tetapi jika nilainya kurang dari 70, maka siswa
tersebut belum dapat belajar dengan tuntas.
2.
Jika jumlah
siswa yang belajar tuntas minimal 23 siswa, maka proses pembelajaran
telah berhasil mencapai kriteria keberhasilan secara klasikal.
B. Instrumen
Penelitian
Untuk mendapatkan data penelitian digunakan
instrumen sebagai berikut :
1.
Rencana
pembelajaran Matematika pokok bahasan Melakukan Operasi Aljabar
2.
Lembar observasi
siswa dan guru
3.
Lembar Kisi-kisi
dan Soal Ulangan
4.
Lembar Hasil
Penilaian
5.
Lembar
perbaikan/pengayaan
6.
Buku paket, LKS
Matematika, dan sumber belajar yang lainnya
Daftar nama dan nilai siswa Kelas VIII-B semester I SMP Negeri 2
Kebonsari Madiun tahun pelajaran
2013/2014.
HASIL PENELITIAN
A. Siklus Pertama
1) Persiapan
(perencanaan)
§
Menentukan
permasalahan sebagai topik yang akan dipelajari.
§
Merumuskan
tujuan pembelajaran Matematika pokok bahasan Melakukan Operasi Aljabar.
§
Merumuskan
rencana pembelajaran (langkah-langkah pemecahan masalah).
§
Menentukan
kriteria pemilihan pemecahan yang terbaik.
§
Mempersiapkan
sumber dan bahan.
§
Menyiapkan
instrumen yang digunakan dalam penelitian.
2) Kegiatan
Pembelajaran
§
Di awal
pembelajaran guru memberikan salam, doa bersama dan melakukan absensi terhadap
siswa.
§
Guru menciptakan
kondisi kelas yang nyaman dan memberikan materi yang berkaitan dengan Melakukan
Operasi Aljabar, melakukan tanya jawab tentang
pengetahuan awal siswa mengenai materi.
§
Guru menjelaskan
tujuan pembelajaran kepada siswa mengenai pokok bahasan.
§
Menjelaskan
materi pelajaran Matematika pokok bahasan Melakukan Operasi Aljabar.
§
Guru menjelaskan
pelaksanaan metode inkuiri.
§
Membagi siswa
menjadi beberapa 4 kelompok (anggota 6-7 siswa).
§
Guru
mengemukakan suatu masalah tertentu siswa diberi kesempatan untuk bertanya
mengenai kejelasan masalah tersebut.
§
Siswa diberi
kesempatan untuk bertanya seluas mungkin mengenai masalah tersebut, sampai
merasa cukup untuk mengambil kesimpulan. Guru tidak boleh memberikan jawaban
yang sifatnya menjawab/ memecahkan permasalahan yang dihadapi siswa. Guru
misalnya saja hanya memberikan jawabannya, tidak atau bukan dan sebagainya.
Apabila siswa kurang aktif maka guru memberikan pertanyaan pancingan membantu
siswa menelaah masalah tersebut.
§
Selama siswa
mengerjakan, dan melakukan keliling dari satu kelompok ke kelompok lain, dan
apabila perlu guru memberikan bimbingan kepada kelompok.
§
Setelah semua
kelompok siap dengan hasil jawaban atau pemecahan masalah, guru mempersilahkan
masing-masing kelompok untuk membacakan hasil secara bergiliran.
§
Selanjutnya guru
dan siswa bersama-sama membahas dan menyimpulkan hasil dari jawaban yang
dipecahkan.
§
Guru mengadakan
tanya jawab sekilas mengenai pokok-pokok bahasan yang telah dipelajari.
§
Membahas latihan
soal bersama-sama siswa dan juga memberikan penilaian.
§
Melakukan doa
bersama dan ucapan salam.
3) Pengamatan
Dari hasil pengamatan siklus 1 peneliti dapat
mengumpulkan hasil nilai rata-rata pada mata pelajaran Matematika dengan
menerapkan metode inkuiri adalah sebagai berikut :
Tabel 1
Hasil Prestasi Belajar Matematika Siklus I
KKM = 70
No.
|
Nama Siswa
|
Nilai Hasil Belajar
|
||
Sebelum Siklus
|
Siklus 1
|
Keterangan
|
||
1.
|
Ahmad Zaman Sari
|
65
|
75
|
Tuntas
|
2.
|
Andi Aziz Pratyawan
|
60
|
70
|
Tuntas
|
3.
|
Bayu Aris Wibowo
|
65
|
70
|
Tuntas
|
4.
|
Danny Arya Kusuma Putra
|
70
|
70
|
Tuntas
|
5.
|
Della Dwi Ragita Setiawan
|
60
|
75
|
Tuntas
|
6.
|
Eva Candra Dwita
|
60
|
70
|
Tuntas
|
7.
|
Febri Nugroho
|
70
|
70
|
Tuntas
|
8.
|
Fery Angga Zulfani
|
65
|
75
|
Tuntas
|
9.
|
Gita Viola Sofiani
|
50
|
60
|
Remidi
|
10.
|
Intan Rohman Nitia Sari
|
50
|
60
|
Remidi
|
11.
|
Latif Irfan Faris
|
60
|
65
|
Remidi
|
12.
|
Mellinia Arthiess .M
|
55
|
60
|
Remidi
|
13.
|
Nugroho Kusuma Aji
|
60
|
60
|
Remidi
|
14.
|
Ramadani Fransisca Putri
|
60
|
65
|
Remidi
|
15.
|
Riska Putri Septiya .B
|
70
|
70
|
Tuntas
|
16.
|
Rizky Siswanto
|
65
|
70
|
Tuntas
|
17.
|
Saka Adhi Pratama
|
60
|
70
|
Tuntas
|
18.
|
Sasa Putri Pambayun
|
60
|
60
|
Remidi
|
19.
|
Satiawati Jumkotin
|
70
|
75
|
Tuntas
|
20.
|
Sinta Meilyanawati
|
60
|
70
|
Tuntas
|
21.
|
Wahyudi
|
70
|
70
|
Tuntas
|
22.
|
Widia Puspitasari
|
50
|
50
|
Remidi
|
23.
|
Yusuf Sayfudin
|
55
|
60
|
Remidi
|
|
Jumlah Nilai
|
1410
|
1540
|
|
|
Nilai Rata-rata
|
61.30
|
66.96
|
|
4) Refleksi
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti ditemukan adanya
beberapa kelemahan-kelemahan antara lain sebagai berikut :
§
Dalam forum
mengemukakan jawaban atau pendapat mengenai masalah yang diberikan oleh guru,
masih sedikit siswa yang terlibat aktif.
§
Pada kegiatan
pembelajaran Matematika yang diterpakan dengan metode inkuri siswa masih belum
terbiasa dengan metode pembelajaran yang digunakan.
§
Kurangnya
motivasi yang diberikan oleh guru sehingga siswa masih kurang belum
sungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
§
Nilai rata-rata
siswa pada siklus 1 ini adalah sebesar 66.96 mengalami
peningkatan dari sebelum siklus yang hanya 61.30.
§
Sedangkan
keberhasilan secara klasikal belum sepenuhnya tercapai pada siklus pertama (60.87%), karena
kriteria yang ditentukan oleh peneliti belum terpenuhi.
§
Berdasarkan dari
hasil temuan di atas akan dipergunakan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan
pada siklus berikutnya.
B. Siklus Kedua
1) Persiapan / perencanaan
Secara garis besar perencanaannya sama dengan siklus
pertama dengan konsep yang sama dengan siklus pertama. Berdasar pada temuan siklus
yang pertama maka ada tambahan dalam perencanaan yaitu meningkatkan pemberian
motivasi kepada siswa dan memberi semangat agar siswa lebih terlibat aktif
dalam pembelajaran. Adapun persiapan yang dilakukan oleh guru adalah sebagai
berikut :
§
Menentukan
permasalahan sebagai topik yang akan dipelajari
§
Merumuskan
tujuan pembelajaran Matematika pokok bahasan Melakukan Operasi Aljabar
§
Merumuskan
rencana pembelajaran (langkah-langkah pemecahan masalah)
§
Menentukan
kriteria pemilihan pemecahan yang terbaik
§
Mempersiapkan
sumber dan bahan
§
Menyiapkan
instrument yang digunakan dalam penelitian
2) Pelaksanaan tindakan
Pada siklus kedua ini pelaksanaan tindakannya secara
garis besar sama dengan siklus pertama dengan adanya perbaikan yaitu pemberian
motivasi kepada siswa dan memotivasi siswa agar lebih aktif dalam proses
pembelajaran. Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh
guru dean siswa antara laian sebagai berikut :
§
Di awal
pembelajaran guru memberikan salam, doa bersama dan melakukan absensi terhadap
sisiwa.
§
Guru mengadakan
tanya jawab mengenai materi pelajaran yang lalu, hal di lakukan untuk
meningkatkan siswa terhadap konsep yang telah dipelajari.
§
Guru menciptakan
kondisi kelas yang nyaman dan memberikan materi yang berkaitan dengan Melakukan
Operasi Aljabar.
§
Guru menjelaskan
tujuan pembelajaran kepada siswa mengenai pokok bahasan Melakukan Operasi
Aljabar.
§
Guru menjelaskan
pelaksanaan metode inkuiri.
§
Membagi siswa
menjadi 6 kelompok (anggota 4-5 siswa).
§
Guru
mengemukakan suatu masalah tertentu siswa diberi kesempatan untuk bertanya
mengenai kejelasan masalah tersebut.
§
Siswa diberi
kesempatan untuk bertanya seluas mungkin mengenai masalah tersebut, sampai
merasa cukup untuk mengambil kesimpulan. Guru tidak boleh memberikan jawaban
yang sifatnya menjawab/memecahkan permasalahan yang dihadapi siswa. Guru
misalnya saja hanya memberikan jawabannya, tidak atau bukan dan sebagainya.
Apabila siswa kurang aktif maka guru memberikan pertanyaan pancingan membantu
siswa menelaah masalah tersebut. Soal untuk siswa antara lain :
§
Selama siswa
mengerjakan, dan melakukan keliling dari satu kelompok ke kelompok lain, dan
apabila perlu guru memberikan bimbingan kepada kelompok.
§
Setelah semua
kelompok siap dengan hasil jawaban atau pemecahan masalah, guru mempersilahkan
masing-masing kelompok untuk membacakan hasil secara bergiliran.
§
Selanjutnya guru
dan siswa bersama-sama membahas dan menyimpulkan hasil dari jawaban yang
dipecahkan.
§
Guru mengadakan
tanya jawab sekilas mengenai pokok bahasan yang telah dipelajari.
§
Diakhiri
pembelajaran guru memberikan latihan soal yang digunakan untuk mengetahui
keberhasilan dari pelaksanaan pembelajaran ini.
§
Membahas latihan
soal bersama-sama siswa dan juga memberikan penilaian.
§
Melakukan doa
bersama dan ucapan salam.
3) Pengamatan
Hasil pengamatan dapat dilihat dari hasil analisa data
penilaian siswa,hasil post test dan lembar observasi.
Untuk penilaian kinerja hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 2
Hasil Prestasi Belajar Matematika Siklus II
KKM = 70
No.
|
Nama Siswa
|
Nilai Hasil Belajar
|
||
Siklus 1
|
Siklus 2
|
Keterangan
|
||
1.
|
Ahmad Zaman Sari
|
75
|
80
|
Tuntas
|
2.
|
Andi Aziz Pratyawan
|
70
|
80
|
Tuntas
|
3.
|
Bayu Aris Wibowo
|
70
|
75
|
Tuntas
|
4.
|
Danny Arya Kusuma Putra
|
70
|
80
|
Tuntas
|
5.
|
Della Dwi Ragita Setiawan
|
75
|
90
|
Tuntas
|
6.
|
Eva Candra Dwita
|
70
|
80
|
Tuntas
|
7.
|
Febri Nugroho
|
70
|
80
|
Tuntas
|
8.
|
Fery Angga Zulfani
|
75
|
80
|
Tuntas
|
9.
|
Gita Viola Sofiani
|
60
|
70
|
Tuntas
|
10.
|
Intan Rohman Nitia Sari
|
60
|
80
|
Tuntas
|
11.
|
Latif Irfan Faris
|
65
|
75
|
Tuntas
|
12.
|
Mellinia Arthiess .M
|
60
|
75
|
Tuntas
|
13.
|
Nugroho Kusuma Aji
|
60
|
70
|
Tuntas
|
14.
|
Ramadani Fransisca Putri
|
65
|
70
|
Tuntas
|
15.
|
Riska Putri Septiya .B
|
70
|
90
|
Tuntas
|
16.
|
Rizky Siswanto
|
70
|
80
|
Tuntas
|
17.
|
Saka Adhi Pratama
|
70
|
80
|
Tuntas
|
18.
|
Sasa Putri Pambayun
|
60
|
65
|
Remidi
|
19.
|
Satiawati Jumkotin
|
75
|
80
|
Tuntas
|
20.
|
Sinta Meilyanawati
|
70
|
70
|
Tuntas
|
21.
|
Wahyudi
|
70
|
80
|
Tuntas
|
22.
|
Widia Puspitasari
|
50
|
60
|
Remidi
|
23.
|
Yusuf Sayfudin
|
60
|
75
|
Tuntas
|
|
Jumlah Nilai
|
1540
|
1765
|
|
|
Nilai Rata-rata
|
66.96
|
76.74
|
|
4) Refleksi
Berdasarkan dari hasil pengmatan yang telah
dilakukan oleh peneliti pada siklus kedua ditemukan perbaikan-perbaikan yaitu
guru sudah bisa memotivasi siswa dalam pembelajaran sehingg siswa sudah
terlibat aktif dalam pelaksanaan pembelajaran ini sehingga dengan menggunakan
metode inkuiri hasil belajar siswa meningkat. Pemahaman siswa terhadap materi juga
mengalami peningkatan hal ini terlibat dari perolehan pada siklus kedua ini
yang meningkat menjadi 76.74, nilai ini mengalami peningkatan
yang cukup baik jika dibanding pada siklus pertama yang hanya 66.96.
Untuk kriteria keberhasilan secara klasikal yang telah ditentukan oleh peneliti
juga sudah terpenuhi (91.30%) walaupun masih ada 2 siswa yang belum
tuntas.
C. Interprestasi
Nilai Data
Dari hasil data diatas, nilai rata-rata
siswa pada mata pelajaran Matematika pokok bahasan “ Melakukan Operasi Aljabar”
sebelum siklus didapat nilai 61.30; siklus
1 :
66.96; siklus 2 : 76.74. Dengan
hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai rata-rata atau prestasi hasil
belajar siswa Kelas VIII-B semester I SMP Negeri 2 Kebonsari Madiun Tahun pelajaran 2013/2014 dengan
kriteria yang cukup baik dan mengalami peningkatan, hal tersebut
mengidentikasikan bahwa pembelajaran Matematika dengan menggunakan
metode/pendekatan Inkuri berhasil. Pemahaman siswa terhadap materi juga
mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya hal ini dapat dilihat dari
perolehan nilai data diatas.
Untuk lebih jelas peningkatan nilai rata-rata atau
prestasi yang terjadi dalam penelitian ini maka akan disajikan sebuah grafik
berikut ini :
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan
penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penggunaan
metode inkuiri dalam pembelajaran Matematika dapat meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi yang disampaikan yaitu Melakukan Operasi Aljabar.
2. Dari nilai
yang diperoleh siswa selama kegiatan pembelajaran menunjukkan bahwa nilai
rata-rata siswa pada siklus 1 adalah (66.96) dan kemudian
meningkat menjadi (76.74) pada siklus yang kedua, sedangkan nilai
rata-rata siswa sebelum dilaksanakan penelitian ini adalah (61.30).
Hal ini menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa Kelas VIII-B semester I SMP
Negeri 2 Kebonsari Madiun tahun
pelajaran 2013/2014 juga mengalami peningkatan dari siklus ke siklus.
Saran – Saran
Saran-saran yang
ingin diutarakan oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah :
1. Dengan
menggunakan metode inkuiri pada kegiatan pembelajaran akan meningkatkan potensi
intelektual siswa. Sebab melalui metode ini siswa diberi kesempatan untuk
mencari dan menemukan keteraturan hal-hal yang saling berhubungan melalui
kerangka pengamatan dan pengalamannya sendiri.
2. Belajar
dengan menggunakan metode inkuiri akan memperpanjang proses ingatan. Jadi
hal-hal yang telah dipelajari akan lebih diingat.
3. Metode
inkuiri ini mempunyai beberapa kelebihan diantaranya : model pengajaran jadi
berubah dari yang bersifat penyajian informasi oleh guru kepasa siswa dimana
proses mentalnya berkadar rendah, menjadi pengajaran yang menekankan kepada
proses pengolahan informasi sebagai suatu proses mental berkadar tinggi. Dalam
hal ini siswa secara aktif mencari dan mengolah sendiri informasi.
4. Siswa
diharapkan terus memacu kemampuan dalam belajar untuk meningkatkan prestasi
yang semakimal mungkin dan meningkatkan kualitas hasil belajarnya di sekolah.
5. Guru harus
lebih kreatif dan inovatif untuk menyampaikan materi pembelajaran supaya siswa
dapat memahami konsep dan tidak bosan selama mengikuti pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsini 2010. Dasar
– Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Mustokoweni Endang, 2007. Galuh
(Gabungan Latihan Ulangan Harian) Untuk Kelas VIII-B semester I, Sidoarjo :
Sansekerta Inti Media.
Nana Sudjana dan Daeng Arifin,
2011. Cara Balajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar,
Bandung,Sinar Baru.
Pehardjono, 2011, Pedoman
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Di Bidang Pendidikandan Angka Kredit Pengembangan
Profesi Guru, Jakarta, Depdikbud.
Raka Joni, Pengembangan
Kurikulum IKIP/FIP/F Kg Suatu Konsep Pengembangan Guru Berdasarkan Kompetensi
Jakarta : P3G Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,10979.
Sanjaya, Wina. (2008). Strategi
Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.
Sanjaya, Wina. (2009). Kurikulum
dan Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media.
Supatmono,
Catur. 2002. Matematika Asyik. Jakarta: Grasindo.
Winataputra Udin S, 2005. Strategi
Belajar Mengajar; Jakarta : Universitas Terbuka
Winataputra, S, Udin. (1992).
Materi Pokok Strategi Belajar Mengajar IPA. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar