Selasa, 01 Desember 2015

MELALUI METODE INKUIRI DAPAT MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII-B SMP NEGERI 2 KEBONSARI MADIUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MELALUI METODE INKUIRI DAPAT MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII-B SMP NEGERI 2 KEBONSARI MADIUN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014


Disusun Oleh :  Sunardi, SMPN 2 Kebonsari




ABSTRAK


Kata kunci : Metode inkuiri, peningkatan pembelajaran

Seorang guru dalam rangka melaksanakan tugas profesionalnya perlu mengetahui berbagai macam metode dan media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar. Sebab setiap jenis media hanya cocok atau wajar digunakan dalam situasi belajar tertentu dan untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan untuk situasi dan tujuan yang lain perlu digunakan metode dan media mengajar lain, yang lebih tepat sasaran. Khusus dalam penggunaan metode, tidak semua metode mengajar digunakan sekaligus pada saat yang sama untuk menyajikan suatu materi. Selain itu juga jarang sekali dalam suatu proses belajar mengajar seorang guru hanya menggunakan satu metode mengajar, yang paling sering adalah penggunaan beberapa metode mengajar secara bervariasi dalam suatu proses belajar mengajar.
Maksud utama dari pengajaran ini adalah untuk menolong siswa mengembangkan keterampilan-keterampilan penemuan ilmiah (scientific inquiri). Bentuk pengajaran ini tentunya akan menari bagi siswa untuk menyelidiki sejumlah informasi dalam rangka-rangka mencari pemecahan masalahnya. Dalam pengajaran ini siswa dilatih mengembangkan fakta-fakta, membangun konsep-konsep dan menarik kesimpulan umum atau teori-teori yang menerangkan fenomena-fenomena yang dihadapkan kepadanya. Pengajaran ini membawa siswa pada bermacam-macam prosedur yang digunakan dalam hal mengorganisasikan pengetahuan dan mencari prinsip-prinsip kausal.
Kegiatan penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Kebonsari Madiun, di mana peneliti melaksanakan sebagai tugas sebagai guru pengajar. Materi pelajaran Matematika yang dipelajari adalah kompetensi dasar Melakukan operasi aljabar. Penelitian ini dilakukan 3 bulan yaitu bulan September sampai dengan Nopember 2013. Obyek penelitian ini adalah siswa Kelas VIII-B semester I SMP Negeri 2 Kebonsari Madiun tahun pelajaran 2013/2014.
Berdasarkan hasil data di atas, nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran Matematika pokok bahasan “Melakukan operasi aljabar” sebelum siklus didapat nilai 61.30; siklus 1 : 66,96; siklus 2 : 76,74. Dengan hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai rata-rata atau prestasi hasil belajar siswa Kelas VIII-B semester I SMP Negeri 2 Kebonsari Madiun tahun pelajaran 2013/2014 dengan kriteria yang cukup baik dan mengalami peningkatan, hal tersebut mengidentifikasikan bahwa pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode/ pendekatan inkuiri berhasil. Pemahaman siswa terhadap materi juga mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai data diatas.





PENDAHULUAN
Banyak siswa yang takut bila mendengar kata Matematika karena mempelajari Matematika sangat sulit dan membutuhkan waktu yang cukup banyak, tetapi disisi lain mempelajari Matematika itu sangat penting bahkan ada yang mengatakan wajib, semua kalangan baik ekonomi atas maupun ekonomi bawah, menganggap Matematika sebagai ilmu yang bersifat vital atau penting bagi kelangsungan hidup manusia tersebut. Hal ini disebabkan karena ilmu Matematika berkembang sejak zaman dahulu sampai sekarang, sesuai dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Guru dalam rangka melaksanakan tugas profesionalnya perlu mengetahui berbacai macam metode dan media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar. Sebab setiap jenis media hanya cocok atau wajar digunakan daam situasi belajar tertentu dan untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan untuk situasi dan tujuan yang lain perlu digunakan metode dan media mengajar lain, yang lebih tepat sasaran. Khusus dalam penggunaan metode, tidak semua metode mengajar digunakan sekaligus pada saat yang sama untuk menyajikan suatu materi. Selain itu juga jarang sekali dalam suatu proses belajar mengajar seorang guru hanya menggunakan satu metode mengajar, yang paling sering adalah penggunaan beberapa metode mengajar secara bervariasi dalam suatu proses belajar mengajar.
Pengajaran klasikal atau pengajaran tradisional adalah pengajaran yang diberikan kepada satu kelas bersama-sama. Sistem pengajaran klasikal umumnya menitik beratkan persamaan dari pada perbedaan diantara siswa-siswa sekelas. Dalam pengajaran klasikal siswa cenderung bersifat pasif dan reseptrif, sedangkan guru cenderung berperan dominan.
Dengan mempelajari Matematika seseorang tidak lepas dari berbagai kesulitan, untuk menghindari kesulitan tersebut memerlukan metode pengajaran Matematika yang efektif dan efisien yang lebih baik digunakan oleh siswa yang akan mempelajari dalam situasi umumnya. Dengan metode yang tepat dan sesuai agar tujuan mempelajari Matematika dapat mencapai tujuannya.
Kegiatan Belajar Mengajar pada siswa Kelas VIII-B semester I SMP Negeri 2 Kebonsari  Madiun tahun pelajaran 2013/2014 sebagian besar siswa tidak aktif, tidak bergairah dan cenderung kurang kreatif. Hal ini ditunjukkan oleh sikap yang kurang antusias ketika pelajaran berlangsung, rendahnya respon umpan balik dari siswa terhadap pertanyaan dan penjelasan guru serta kurangnya konsentrasi siswa pada proses pembelajaran Matematika. Untuk meningkatkan pemahaman, keaktifan dan hasil belajar Matematika perlu diadakan penelitian tindakan kelas yaitu dengan model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dan kreatif, yaitu dengan menerapkan Metode Inkuiri diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar, dan siswa dapat mengalami peningkatan baik secara individual maupun klasikal.
Metode mengajar dapat diartikan sebagai cara menyajikan atau mengajarkan suatu materi pengajaran. Dan hal ini berbeda dengan apa yang dinamakan dengan pendekatan. Pendekatan adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan, dalam hal ini pengetahuan ilmiah.
Melihat dari latar belakang di atas, maka peneliti ingin mengadakan penelitian tindakan kelas dengan memberikan judul : Melalui Metode Inkuiri Dapat Meningkatkan Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Kebonsari  Madiun Tahun Pelajaran 2013/2014.

RUMUSAN MASALAH
Bertolak dari uraian diatas maka dapat dirumuskan masalah pokok sebagai berikut :
1.    Bagaimana pemahaman siswa terhadap “Melakukan Operasi Aljabar” dalam pembelajaran Matematika melalui Metode Inkuiri di Kelas VIII-B semester I SMP Negeri 2 Kebonsari  Madiun tahun pelajaran 2013/2014?
2.    Bagaimana peranan metode inkuiri terhadap pembelajaran Matematika di Kelas VIII-B semester I SMP Negeri 2 Kebonsari  Madiun tahun pelajaran 2013/2014?
3.    Dapatkan metode inkuiri meningkatkan pemahaman siswa?
4.    Bagaimana prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Matematika di Kelas VIII-B semester I SMP Negeri 2 Kebonsari  Madiun tahun pelajaran 2013/2014?


BATASAN MASALAH
Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah :
1.    Materi Pelajaran
Pada penelitian ini peneliti meneliti tentang prestasi belajar siswa pada sub pokok bahasan materi ruang lingkup pengajaran Matematika.
2.    Siswa
Adapun siswa yang akan diteliti adalah siswa Kelas VIII-B semester I SMP Negeri 2 Kebonsari  Madiun pada tahun pelajaran 2013/2014.

Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan mempunyai tujuan yang berbeda-beda begitu juga dengan penelitian ini juga memiliki beberapa tujuan antara lain :
1.    Meningkatkan pemahaman siswa tentang belajar mata pelajaran Matematika pokok bahasan Melakukan Operasi Aljabar.
2.    Untuk meningkatkan keaktifan siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Kebonsari  Madiun tahun pelajaran 2013/2014.
3.    Untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan penemuan ilmiah siswa.
4.    Untuk meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Matematika Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Kebonsari  Madiun tahun pelajaran 2013/2014.
5.    Membuat suasana kelas menjadi lebih hidup sehingga guru dan siswa semangat untuk dalam kegiatan belajar mengajar.

KAJIAN PUSTAKA
1)    Kajian Mata Pelajaran Matematika
Matematika menumbuh kembang­kan kemampuan bernalar, yaitu berfikis sistimatis, logis dan kritis dalam mengkomunikasikan gagasan atau dalam pemecahan masalah. Pengertian Matematika Menurut Prof. Dr. Andi Hakim Nasution: matematika adalah ilmu struktur, urutan (order), dan hubungan yang meliputi dasar-dasar perhitungan, pengukuran, dan penggambaran bentuk objek.
Unsur utama pekerjaan matematika adalah penalaran deduktif yang bekerja atas dasar asumsi, yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten. Namun demikian, materi matematika dan penalaran matematika merupakan dua hal yang tak dapat dipisahkan, yaitu materi matematika dipahami melalui penalaran dan penalaran dipahami dan dilatihkan melalui belajar materi matematika.
Dalam pembelajaran, sebuah konsep sering muncul sebagai pengalaman atau intuisi, atau pengalaman peristiwa nyata (yaitu pemahaman konsep sering diawali secara induktif), walaupun kebenarannya harus tetap harus dibuktikan secara deduktif. Penalaran induktif didasarkan fakta dan gejala yang muncul untuk sampai pada perkiraan tertentu. Tetapi perkiraan ini, tetap harus dibuktikan secara deduktif, dengan argument yang konsisten.
Cara belajar deduktif dan induktif digunakan dan sama-sama berperan penting dalam matematika. Dari cara kerja matematika tersebut diharapkan akan membentuk sikap kritis, kreatif, jujur dan komunikatif bagi peserta didik.

2)    Metode Inkuiri
Dalam bahasa Inggris, kata inkuiri bermakna penyelidikan, dan kata inkuiri juga dapat bermakna sebagai pertanyaan. Dalam Sanjaya (2009) dinyatakan bahwa inkuiri sering juga dinamakan heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskin yang memiliki arti saya menemukan. Terlepas dari arti kata inkuiri yang berarti penyelidikan, dan heuristic yang berarti penemuan, sebenarnya dua arti tersebut dapat saling berhubungan. Sanjaya (2009) menyatakan bahwa inkuiri adalah suatu metode pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang dipertanyakan. Berdasarkan pendapat Sanjaya, maka dapat mengartikan bahwa inkuiri adalah metode yang memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran melalui percobaan maupun eksperimen  sehingga melatih siswa  berkreativitas dan berpikir kritis untuk menemukan sendiri suatu pengetahuan yang pada akhirnya mampu menggunakan pengetahuannya tersebut dalam memecahkan masalah yang dihadapi.  Winataputra (1992) menambahkan pengertian pembelajaran berbasis inkuiri adalah metode yang dapat mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep- konsep sains sebagaimana para saintis mempelajari dunia alamiah. Dari pernyataan tersebut, maka inkuiri yang diterapkan dalam pembelajaran akan membuat siswa dapat merasakan diri sebagai ilmuwan, dengan melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah, sehingga siswa dapat lebih memahami konsep. Maksud utama dari pengajaran ini adalah untuk menolong siswa mengembangan keterampilan-keterampilan penemuan ilmiah (scientific inquiri). Bentuk pengajaran ini tentunya akan menarik bagi siswa untuk menyelidiki sejumlah informasi dalam rangka mencari pemecahan masalahnya. Dalam pengajaran ini siswa dilatih mengembangkan fakta-fakta, membangun konsep-konsep dan menarik kesimpulan umum atau teori-teori yang menerangkan fenomena-fenomena yang dihadapkan kepadanya. Pengajaran ini membawa siswa pada bermacam-macam prosedur yang digunakan dalam hal mengorganisasikan pengetahuan dan mencari prinsip-prinsip kausal. Inkuiri dimulai dengan menimbulkan peristiwa yang membingungkan siswa. Keadaan ini tentunya akan mendorong siswa untuk berusaha menemukan arti fenomena yang dihadapinya. Untuk memperoleh pengertian mengenai fenomena yang dihadapinya, siswa harus mampu menggunakan kekomplekkan proses berfikir dan harus terampil menghubung-hubungkan data menjadi konsep dan menggunakan konsep-konsep yang diperoleh untuk mengidentifikasikan prinsip-prinsip kausal.


METODE  PENELITIAN
Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Kebonsari  Madiun, dimana peneliti melaksanakan tugas sebagai guru pengajar. Materi pelajaran Matematika yang dipelajari adalah Pokok Bahasan Melakukan Operasi Aljabar. Penelitian ini dilakukan 3 bulan yaitu bulan September sampai dengan bulan Nopember 2013. Obyek penelitian adalah siswa Kelas VIII-B semester I SMP Negeri 2 Kebonsari  Madiun tahun pelajaran 2013/2014.

Obyek Penelitian
Sebelum kegiatan penelitian dilakukan, maka lebih dahulu peneliti harus menentukan obyek penelitian sedangkan yang menjadi obyek penelitian di sini adalah siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Kebonsari  Madiun tahun pelajaran 2013/2014.
Untuk menentukan obyek penelitian dapat dilakukan dengan populasi. Populasi dibatasi sebagai jumlah siswa atau individu yang paling sedikit memiliki sifat yang sama. Penduduk di sini bukan berarti menunjukkan sejumlah individu yang berwujud manusia, akan tetapi juga sejumlah benda yang memiliki sifat sama dari populasi. Misalnya : jenis kelamin, laki-laki maupun perempuan. Jadi populasi berarti mengambil semua individu yang ada pada lapangan penelitian sebagai obyek yang diteliti.
Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis mengambil populasi siswa   Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Kebonsari  Madiun tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah hanya 23 orang sebagai obyek tindakan dalam kegiatan penelitian tindakan kelas.

A.   Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang dipakai untuk mencari dan mengumpulkan keterangan-keterangan yang ada dalam suatu penyelidikan, data yang penulis perlukan adalah data tentang nilai prestasi.
Dalam mencari data dan mengumpulkan data penulis mengumpulkan beberapa metode antara lain :
1.              Metode dokumentasi, Dokumentasi mengandung pengertian sebagai berikut : Tertulis yang tidak berubah kebenarannya, serta dapat diperiksa dan dilihat.
2.              Metode observasi, Observasi merupakan suatu penyelidikan yang dijalankan secara sistimatik dan sengaja diadakan dengan menggunakan alat indera (terutama mata) terhadap kejadian-kejadian yang langsung ditangkap pada waktu kejadian itu terjadi.
3.              Metode tes, Tes adalah latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, sikap, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Beberapa macam jenis tes yang biasa digunakan dalam pendidikan yaitu : tes kepribadian, tes bakat, tes inteligensi, tes minat, tes prestasi dan tes sikap (performance test). Untuk menentukan jenis tes mana yang kita pakai dalam penelitian, tergantung jenis dan tujuan penelitiannya. Tes yang baik adalah tes yang obyektif, valid dan reliable.

Teknik Analisa Data
Setiap data yang telah terkumpul perlu untuk dianalisis. Analisis ini diadakan sesuai dengan keperluan dan maksud pengumpulan data. Sedangkan pemilihan teknik analisis data disesuaikan dengan jenis data yang dikumpulkan. Metode analisis data ada dua, yaitu statistik dan non statistik. Statistik digunakan apabila data yang dikumpulkan bersifat kuantitatif atau data kualitatif yang dikuantitatifkan. Non statistik digunakan apabila data yang dikumpulkan bersifat kualitatif. Dan data yang peneliti analisis adalah berupa nilai hasil belajar siswa, maka metode yang digunakan adalah statistik.

Siklus Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini berbentuk siklus yang terdiri dari 2 siklus yang masing-masing meliputi : Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan Refleksi. Jumlah pertemuan tiap siklus tergantung situasi yang dihadapi. Tiap siklus dilaksakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Hal itu dilaksanakan terus dari satu siklus ke siklus berikutnya sampai masalah yang dihadapi dapat dipecahkan secara tuntas. Siklus yang diterapkan dalam penelitian ini adalah tindakan yang diberikan berupa penggunaan Metode Inkuiri dalam pembelajaran Matematika pokok bahasan Melakukan Operasi Aljabar pada siswa Kelas VIII-B.

Indikator Keberhasilan
Adapun yang dimaksud dengan teknik penilaian adalah cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh informasi mengenai proses dan produk yang dihasilkan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik.
Dalam mata pelajaran Matematika ini, penilaian dilakukan dengan menggunakan patokan sebagai berikut :
1.    Jika setelah diadakan penilaian dan siswa mendapatkan nilai minimal 70, maka siswa tersebut telah belajar dengan tuntas. Tetapi jika nilainya kurang dari 70, maka siswa tersebut belum dapat belajar dengan tuntas.
2.    Jika jumlah siswa yang belajar tuntas minimal 23 siswa, maka proses pembelajaran telah berhasil mencapai kriteria keberhasilan secara klasikal.

B.   Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan data penelitian digunakan instrumen sebagai berikut :
1.    Rencana pembelajaran Matematika pokok bahasan Melakukan Operasi Aljabar
2.    Lembar observasi siswa dan guru
3.    Lembar Kisi-kisi dan Soal Ulangan
4.    Lembar Hasil Penilaian
5.    Lembar perbaikan/pengayaan
6.    Buku paket, LKS Matematika, dan sumber belajar yang lainnya
Daftar nama dan nilai siswa Kelas VIII-B semester I SMP Negeri 2 Kebonsari  Madiun tahun pelajaran 2013/2014.


HASIL PENELITIAN
A.     Siklus Pertama
1)      Persiapan (perencanaan)
§  Menentukan permasalahan sebagai topik yang akan dipelajari.
§  Merumuskan tujuan pembelajaran Matematika pokok bahasan Melakukan Operasi Aljabar.
§  Merumuskan rencana pembelajaran (langkah-langkah pemecahan masalah).
§  Menentukan kriteria pemilihan pemecahan yang terbaik.
§  Mempersiapkan sumber dan bahan.
§  Menyiapkan instrumen yang digunakan dalam penelitian.

2)      Kegiatan Pembelajaran
§  Di awal pembelajaran guru memberikan salam, doa bersama dan melakukan absensi terhadap siswa.
§  Guru menciptakan kondisi kelas yang nyaman dan memberikan materi yang berkaitan dengan Melakukan Operasi Aljabar, melakukan tanya jawab tentang pengetahuan awal siswa mengenai materi.
§  Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa mengenai pokok bahasan.
§  Menjelaskan materi pelajaran Matematika pokok bahasan Melakukan Operasi Aljabar.
§  Guru menjelaskan pelaksanaan metode inkuiri.
§  Membagi siswa menjadi beberapa 4 kelompok (anggota 6-7 siswa).
§  Guru mengemukakan suatu masalah tertentu siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai kejelasan masalah tersebut.
§  Siswa diberi kesempatan untuk bertanya seluas mungkin mengenai masalah tersebut, sampai merasa cukup untuk mengambil kesimpulan. Guru tidak boleh memberikan jawaban yang sifatnya menjawab/ memecahkan permasalahan yang dihadapi siswa. Guru misalnya saja hanya memberikan jawabannya, tidak atau bukan dan sebagainya. Apabila siswa kurang aktif maka guru memberikan pertanyaan pancingan membantu siswa menelaah masalah tersebut.
§  Selama siswa mengerjakan, dan melakukan keliling dari satu kelompok ke kelompok lain, dan apabila perlu guru memberikan bimbingan kepada kelompok.
§  Setelah semua kelompok siap dengan hasil jawaban atau pemecahan masalah, guru mempersilahkan masing-masing kelompok untuk membacakan hasil secara bergiliran.
§  Selanjutnya guru dan siswa bersama-sama membahas dan menyimpulkan hasil dari jawaban yang dipecahkan.
§  Guru mengadakan tanya jawab sekilas mengenai pokok-pokok bahasan yang telah dipelajari.
§  Membahas latihan soal bersama-sama siswa dan juga memberikan penilaian.
§  Melakukan doa bersama dan ucapan salam.

3)      Pengamatan
Dari hasil pengamatan siklus 1 peneliti dapat mengumpulkan hasil nilai rata-rata pada mata pelajaran Matematika dengan menerapkan metode inkuiri adalah sebagai berikut :





Tabel 1
Hasil Prestasi Belajar Matematika Siklus I
KKM = 70
No.
Nama Siswa
Nilai Hasil Belajar
Sebelum Siklus
Siklus 1
Keterangan
   1.        
Ahmad Zaman Sari
65
75
Tuntas
   2.        
Andi Aziz Pratyawan
60
70
Tuntas
   3.        
Bayu Aris Wibowo
65
70
Tuntas
   4.        
Danny Arya Kusuma Putra
70
70
Tuntas
   5.        
Della Dwi Ragita Setiawan
60
75
Tuntas
   6.        
Eva Candra Dwita
60
70
Tuntas
   7.        
Febri Nugroho
70
70
Tuntas
   8.        
Fery Angga Zulfani
65
75
Tuntas
   9.        
Gita Viola Sofiani
50
60
Remidi
 10.      
Intan Rohman Nitia Sari
50
60
Remidi
 11.      
Latif Irfan Faris
60
65
Remidi
 12.      
Mellinia Arthiess .M
55
60
Remidi
 13.      
Nugroho Kusuma Aji
60
60
Remidi
 14.      
Ramadani Fransisca Putri
60
65
Remidi
 15.      
Riska Putri Septiya .B
70
70
Tuntas
 16.      
Rizky Siswanto
65
70
Tuntas
 17.      
Saka Adhi Pratama
60
70
Tuntas
 18.      
Sasa Putri Pambayun
60
60
Remidi
 19.      
Satiawati Jumkotin
70
75
Tuntas
 20.      
Sinta Meilyanawati
60
70
Tuntas
 21.      
Wahyudi
70
70
Tuntas
 22.      
Widia Puspitasari
50
50
Remidi
 23.      
Yusuf Sayfudin
55
60
Remidi

Jumlah Nilai
1410
1540


Nilai Rata-rata
61.30
66.96






4)      Refleksi
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti ditemukan adanya beberapa kelemahan-kelemahan antara lain sebagai berikut :
§  Dalam forum mengemukakan jawaban atau pendapat mengenai masalah yang diberikan oleh guru, masih sedikit siswa yang terlibat aktif.
§  Pada kegiatan pembelajaran Matematika yang diterpakan dengan metode inkuri siswa masih belum terbiasa dengan metode pembelajaran yang digunakan.
§  Kurangnya motivasi yang diberikan oleh guru sehingga siswa masih kurang belum sungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
§  Nilai rata-rata siswa pada siklus 1 ini adalah sebesar 66.96 mengalami peningkatan dari sebelum siklus yang hanya 61.30.
§  Sedangkan keberhasilan secara klasikal belum sepenuhnya tercapai pada siklus pertama (60.87%), karena kriteria yang ditentukan oleh peneliti belum terpenuhi.
§  Berdasarkan dari hasil temuan di atas akan dipergunakan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan pada siklus berikutnya.

B.      Siklus Kedua
1)   Persiapan / perencanaan
Secara garis besar perencanaannya sama dengan siklus pertama dengan konsep yang sama dengan siklus pertama. Berdasar pada temuan siklus yang pertama maka ada tambahan dalam perencanaan yaitu meningkatkan pemberian motivasi kepada siswa dan memberi semangat agar siswa lebih terlibat aktif dalam pembelajaran. Adapun persiapan yang dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut :
§  Menentukan permasalahan sebagai topik yang akan dipelajari
§  Merumuskan tujuan pembelajaran Matematika pokok bahasan Melakukan Operasi Aljabar
§  Merumuskan rencana pembelajaran (langkah-langkah pemecahan masalah)
§  Menentukan kriteria pemilihan pemecahan yang terbaik
§  Mempersiapkan sumber dan bahan
§  Menyiapkan instrument yang digunakan dalam penelitian

2)   Pelaksanaan tindakan
Pada siklus kedua ini pelaksanaan tindakannya secara garis besar sama dengan siklus pertama dengan adanya perbaikan yaitu pemberian motivasi kepada siswa dan memotivasi siswa agar lebih aktif dalam proses pembelajaran. Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh guru dean siswa antara laian sebagai berikut :
§  Di awal pembelajaran guru memberikan salam, doa bersama dan melakukan absensi terhadap sisiwa.
§  Guru mengadakan tanya jawab mengenai materi pelajaran yang lalu, hal di lakukan untuk meningkatkan siswa terhadap konsep yang telah dipelajari.
§  Guru menciptakan kondisi kelas yang nyaman dan memberikan materi yang berkaitan dengan Melakukan Operasi Aljabar.
§  Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa mengenai pokok bahasan Melakukan Operasi Aljabar.
§  Guru menjelaskan pelaksanaan metode inkuiri.
§  Membagi siswa menjadi 6 kelompok (anggota 4-5 siswa).
§  Guru mengemukakan suatu masalah tertentu siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai kejelasan masalah tersebut.
§  Siswa diberi kesempatan untuk bertanya seluas mungkin mengenai masalah tersebut, sampai merasa cukup untuk mengambil kesimpulan. Guru tidak boleh memberikan jawaban yang sifatnya menjawab/memecahkan permasalahan yang dihadapi siswa. Guru misalnya saja hanya memberikan jawabannya, tidak atau bukan dan sebagainya. Apabila siswa kurang aktif maka guru memberikan pertanyaan pancingan membantu siswa menelaah masalah tersebut. Soal untuk siswa antara lain :
§  Selama siswa mengerjakan, dan melakukan keliling dari satu kelompok ke kelompok lain, dan apabila perlu guru memberikan bimbingan kepada kelompok.
§  Setelah semua kelompok siap dengan hasil jawaban atau pemecahan masalah, guru mempersilahkan masing-masing kelompok untuk membacakan hasil secara bergiliran.
§  Selanjutnya guru dan siswa bersama-sama membahas dan menyimpulkan hasil dari jawaban yang dipecahkan.
§  Guru mengadakan tanya jawab sekilas mengenai pokok bahasan yang telah dipelajari.
§  Diakhiri pembelajaran guru memberikan latihan soal yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan dari pelaksanaan pembelajaran ini.
§  Membahas latihan soal bersama-sama siswa dan juga memberikan penilaian.
§  Melakukan doa bersama dan ucapan salam.

3)   Pengamatan
Hasil pengamatan dapat dilihat dari hasil analisa data penilaian siswa,hasil post test dan lembar observasi.
Untuk penilaian kinerja hasilnya adalah sebagai berikut :




Tabel 2
Hasil Prestasi Belajar Matematika Siklus II
KKM = 70
No.
Nama Siswa
Nilai Hasil Belajar
Siklus 1
Siklus 2
Keterangan
   1.        
Ahmad Zaman Sari
75
80
Tuntas
   2.        
Andi Aziz Pratyawan
70
80
Tuntas
   3.        
Bayu Aris Wibowo
70
75
Tuntas
   4.        
Danny Arya Kusuma Putra
70
80
Tuntas
   5.        
Della Dwi Ragita Setiawan
75
90
Tuntas
   6.        
Eva Candra Dwita
70
80
Tuntas
   7.        
Febri Nugroho
70
80
Tuntas
   8.        
Fery Angga Zulfani
75
80
Tuntas
   9.        
Gita Viola Sofiani
60
70
Tuntas
 10.      
Intan Rohman Nitia Sari
60
80
Tuntas
 11.      
Latif Irfan Faris
65
75
Tuntas
 12.      
Mellinia Arthiess .M
60
75
Tuntas
 13.      
Nugroho Kusuma Aji
60
70
Tuntas
 14.      
Ramadani Fransisca Putri
65
70
Tuntas
 15.      
Riska Putri Septiya .B
70
90
Tuntas
 16.      
Rizky Siswanto
70
80
Tuntas
 17.      
Saka Adhi Pratama
70
80
Tuntas
 18.      
Sasa Putri Pambayun
60
65
Remidi
 19.      
Satiawati Jumkotin
75
80
Tuntas
 20.      
Sinta Meilyanawati
70
70
Tuntas
 21.      
Wahyudi
70
80
Tuntas
 22.      
Widia Puspitasari
50
60
Remidi
 23.      
Yusuf Sayfudin
60
75
Tuntas
    
Jumlah Nilai
1540
1765


Nilai Rata-rata
66.96
76.74





4)   Refleksi
Berdasarkan dari hasil pengmatan yang telah dilakukan oleh peneliti pada siklus kedua ditemukan perbaikan-perbaikan yaitu guru sudah bisa memotivasi siswa dalam pembelajaran sehingg siswa sudah terlibat aktif dalam pelaksanaan pembelajaran ini sehingga dengan menggunakan metode inkuiri hasil belajar siswa meningkat. Pemahaman siswa terhadap materi juga mengalami peningkatan hal ini terlibat dari perolehan pada siklus kedua ini yang meningkat menjadi 76.74, nilai ini mengalami peningkatan yang cukup baik jika dibanding pada siklus pertama yang hanya 66.96. Untuk kriteria keberhasilan secara klasikal yang telah ditentukan oleh peneliti juga sudah terpenuhi (91.30%) walaupun masih ada 2 siswa yang belum tuntas.   
                           
C.   Interprestasi Nilai Data
Dari hasil data diatas, nilai rata-rata siswa pada mata pelajaran Matematika pokok bahasan “ Melakukan Operasi Aljabar” sebelum siklus didapat nilai 61.30; siklus 1 : 66.96; siklus 2 : 76.74. Dengan hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai rata-rata atau prestasi hasil belajar siswa Kelas VIII-B semester I SMP Negeri 2 Kebonsari  Madiun Tahun pelajaran 2013/2014 dengan kriteria yang cukup baik dan mengalami peningkatan, hal tersebut mengidentikasikan bahwa pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode/pendekatan Inkuri berhasil. Pemahaman siswa terhadap materi juga mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai data diatas.
Untuk lebih jelas peningkatan nilai rata-rata atau prestasi yang terjadi dalam penelitian ini maka akan disajikan sebuah grafik berikut ini :

 


PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.  Penggunaan metode inkuiri dalam pembelajaran Matematika dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan yaitu Melakukan Operasi Aljabar.
2.  Dari nilai yang diperoleh siswa selama kegiatan pembelajaran menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa pada siklus 1 adalah (66.96) dan kemudian meningkat menjadi (76.74) pada siklus yang kedua, sedangkan nilai rata-rata siswa sebelum dilaksanakan penelitian ini adalah (61.30). Hal ini menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa Kelas VIII-B semester I SMP Negeri 2 Kebonsari  Madiun tahun pelajaran 2013/2014 juga mengalami peningkatan dari siklus ke siklus.

Saran – Saran
Saran-saran yang ingin diutarakan oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah :
1.  Dengan menggunakan metode inkuiri pada kegiatan pembelajaran akan meningkatkan potensi intelektual siswa. Sebab melalui metode ini siswa diberi kesempatan untuk mencari dan menemukan keteraturan hal-hal yang saling berhubungan melalui kerangka pengamatan dan pengalamannya sendiri.
2.  Belajar dengan menggunakan metode inkuiri akan memperpanjang proses ingatan. Jadi hal-hal yang telah dipelajari akan lebih diingat.
3.  Metode inkuiri ini mempunyai beberapa kelebihan diantaranya : model pengajaran jadi berubah dari yang bersifat penyajian informasi oleh guru kepasa siswa dimana proses mentalnya berkadar rendah, menjadi pengajaran yang menekankan kepada proses pengolahan informasi sebagai suatu proses mental berkadar tinggi. Dalam hal ini siswa secara aktif mencari dan mengolah sendiri informasi.
4.  Siswa diharapkan terus memacu kemampuan dalam belajar untuk meningkatkan prestasi yang semakimal mungkin dan meningkatkan kualitas hasil belajarnya di sekolah.
5.  Guru harus lebih kreatif dan inovatif untuk menyampaikan materi pembelajaran supaya siswa dapat memahami konsep dan tidak bosan selama mengikuti pembelajaran.






DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini 2010. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Mustokoweni Endang, 2007. Galuh (Gabungan Latihan Ulangan Harian) Untuk Kelas VIII-B semester I, Sidoarjo : Sansekerta Inti Media.
Nana Sudjana dan Daeng Arifin, 2011. Cara Balajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung,Sinar Baru.
Pehardjono, 2011, Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Di Bidang Pendidikandan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru, Jakarta, Depdikbud.
Raka Joni, Pengembangan Kurikulum IKIP/FIP/F Kg Suatu Konsep Pengembangan Guru Berdasarkan Kompetensi Jakarta : P3G Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,10979.
Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.
Sanjaya, Wina. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media.
Supatmono, Catur. 2002. Matematika Asyik. Jakarta: Grasindo.
Winataputra Udin S, 2005. Strategi Belajar Mengajar; Jakarta : Universitas Terbuka
Winataputra, S, Udin. (1992). Materi Pokok Strategi Belajar Mengajar IPA. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar