Selasa, 01 Desember 2015

PENINGKATAN PEMAHAMAN BELAJAR IPA DENGAN PEMBELAJARAN FRIEND GIVING SISWA KELAS VII-E SMP NEGERI 2 PILANGENCENG MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011-2012

PENINGKATAN PEMAHAMAN BELAJAR IPA DENGAN PEMBELAJARAN FRIEND GIVING SISWA KELAS VII-E SMP NEGERI 2 PILANGENCENG MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011-2012

Oleh : Drs. HADI PRABOWOSMPN 2 Pilangkenceng

ABSTRAK :

            IPA sebagai kegiatan pemecahan masalah ( problem solving ). Implikasi dari pandangan ini terhadap pembeajaran IPA adalah guru perlu (1) menyediakan lingkungan belajar IPA yang merangsang timbulnya persoalan IPA, (2) membantu siswa memecahkan persoalan IPA menggunakan caranya sendiri (3) membantu siswa mengetahui informasi yang diperlukan untuk memecahkan persoalan IPA , (4) menolong siswa untuk berpikir logis, konsisten dan sistematis dan mengembangkan sistem dokumentasi/ catatan, (5) mengembangkan kemampuan dan keterampilan untuk memecahkan masalah, (6) membantu isiswa mengetahui bagaimanan dan kapan menggunakan berbagai alat/ media pendidikan ipa seperti alat praktikum dan sebagainya.
            Metode pembelajaran Friend Giving ini merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat dikatakan menarik bagi siswa karena dalam pembelajaran inisiswa dapat belajar dengan serius tapi santai.
            Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah peningkatan kemampuan melakukan operasi hitung perkalian melalui pembelajaran  Friend Giving siswa kelas VII-E SMPN 2 Pilangkenceng Madiun Tahun Pelajaran 2011-2012.
            Pendekataaannn yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitian tindakan. Dalam Penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru lain serta dengan kepala sekolah. Peneliti terlibat langsung dalam penelitian mulai dari awal sampai penelitian berakhir. Peneliti berusaha melihat, mengamati, merasaka, menghayati, merefleksi dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Tahap-tahap pelaksanaan penelitian  tindakan terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat maka data yang telah terkumpul dianalisis secara statistik yaitu menggunakan rumus mean atau rata rata.
            Dari hasil penelitian didapatkan bahwa nilai rata-rata siklus I : 69,64 dan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata :72,86. Mengacu pada hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini maka dapat disimpulkan bahwa: ada peningkatan kemampuan melakukan operasi hitung pekalian melalui pembelajaran Friend Giving  kelas VII-E SMPN 2 Pilangkenceng Madiun tahun pelajaran 2011-2012.

Kata Kunci.    Wujud Zat dan perubahannya, Friend Giving




PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang Masalah
Pelajaran IPA (fisika) saat ini merupakan matapelajaran yang dirassakan sangat berpengaruh terhadap prkembangan tehnologii. Untuk penguasaan materi mata peljaran IPA (fisika)   di lingkungan siswa SMP seharusnya lebih ditekankan. Persoalan ini sangat bergantung dari kondisi disegala aspek yang terkait dalam proses pembeljaraan pada saat di kelas. Aspek yang terkait adalah sarana belajarnya, metode pembelajarannya serta kemampuan guru terhadap penguasaan materi pelajaran dan lingkungan dalam kelas.
      Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan sains di sekolah dasar diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri danalam sekitar.
      Pendidikan sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetenti agas siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan sains diarahkan untuk “mencari tahu” dan” berbuat” sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang leih mendalam tentang alam sekitar.
      Berdasarkan hal tersebut maka perlu ditetapkan metode pembelajaran yang sesuai pada setiap kompetensi dasar  agar bisa memotivasi siswa dan memingkatkan pemahaman terhadap kesiapan dan ketuntasan belajar siswa di sekolah. Berangkat dari masalah tersebut diatas maka penelitian tindakan kelas ini mengambil judul    “Peningkatan Pemaahaman Belajar IPA Dengan Pembelajaran Friend Giving Siawa Kelas VII-E SMPN 2 Pilangkenceng Madiun Tahun Pelajaran 2011-2012”

B.   Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dalm latar belakang masalah tersebut diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1.    Bagaimana metode pembelajaran Friend Giving dapat mengoptimalkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA (fisika) kompetensi dasar wujud zat dan perubahannya?
2.    Bagaimana menggunakaana model pembelajaran Friend Giving mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA(fisika) kompetensi dasar wujud zat dan perubahannya?

C.     Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belaakang di atas, maka yang ingin dipecahkan dalam penelitian ini dalah “ Adakah peningkatan pemahman belajar IPA dengan pembelajaran Friend Giving siswa kelas VII-E SMPN 2 Pilangkenceng Madiun Tahun pelajaran 2011-2012 ?
D.     Tujuan Penelitian
  1. Untuk mengetahui bagaimana metode pembelajaran Friend Giving dapat mengoptimalkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA (fisika) kompetensi dasar wujud zat dan perubahannya
  2. Untuk mengetahui bagaimana meng­guna­kan model pembelajaran Friend Giving mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA( fisika) kompetensi dasar wujud zat dan perubahannya
E.   Manfaat Penelitian
1.    Bagi guru: dapat membantu guru dalam menilai kemajuan siswa.
2.    Membantu guru dalam mengambil keputusan tentang pembelajaran atau perbaikan pembelajaraan.
3.    Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar aktif
4.    Metode Pembelajaran Friend Giving merupakan catatan jangka panjang tentang kemajuan pemahaman siswa, sehingga siswa mengetahui perkembang­an belajarnya.

Metode Penelitian
            Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1997,151) Oleh karena itu penelitian yang bersifat ilmiah dalam pelaksanaannya menuntut suatu sistematika tertentu untuk mendapatkan suatu pemecahan masalah yang diajukan, termasuk didalamnya metode penelitan, karena dalam metode penelitian terkandung petunjuk petunjuk tentang bagaimana seorang peneliti melakukan penelitian sehinga memperoleh hasil yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Siklus Penelitian
            Siklus penelitian terdiri dari 2 siklus, masing –masing siklus pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ada 4 langkah yaitu (1) Rencana Tindakan, (2) Pelaksanaan Tindakaan, (3) Observasi, (4) Refleksi ( Kemmis & Taggart, 1889)
Tahap rencana, Guru merencanakan pembelajaran dengan menyusun rencana pembelajaran serta instrumen tindakan yang diperlukan dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas.
Tahap Pelaksanaan, langkah-langkah yang dilakukan dalam metode “Friend Giving” sebagi berikut:
1.    Pembentukan kelompok. Setiap kelompok diberi tugas dalam waktu yang telah ditentukan.
2.    Semua kelompok dikumpulkan untuk berdiskusi sesama kelompok sembari menyempurnakan hasil pekerjaan masing –masing dan diberi kesempatan untuk menilai hasil pekerjaan dari kelompok lain dengan menggunakan lembar penilaian siswa.
3.    Semua pekerjaan siswa dipresentasikan dalam ruang kelas
4.    Siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil tugasnya, dan guru memberi refleksi dan memberi kesimpulan akhir.


Hasil Siklus I:






Hasil observasi kegiatan siswa pada saat KBM siklus I
No
Kegiatan
Siklus I
1
Analisis siswa dalam mengikuti jalannya proses pembelajaran
Baik
2
Analisis siswa dalam melaksanakan tugas kelompok sesuai dengan materi yang diperoleh
Cukup
3
Antusias siswa dalam mengikuti KBM dengan menggunakan metode pembelajaran Friend Giving
Cukup
4
Ekspresi siswa yang mendapat tugas, umpamanya sebagai evaluator dan juru bicara saat berdiskusi kelompok
Kurang
5
Keaktifan siswa di masing-masing kelompok saat awal memahami materi
Kurang
6
Keaktifan siswa di masing-masing kelompok ketika KBM berlangsung
Cukup
7
Keaktifan siswa di masing-masing kelompok saat akhir KBM
Kurang
8
Tanggapan siswa terhadap KBM dengan menggunakan metode Friend Giving
Baik


Data angket untuk siswa siklus I
No
Pertanyaan
Siklus I (%)
Ya
Tidak
1
Apakah pembelajaran dengan menggunakan Friend Giving menyenangkan?
55,56
44,44
2
Apakah pembelajaran dengan metode Friend Giving membuat kamu mudah memahami materi?
66,67
33,33
3
Apakah kamu senang menjadi ketua kelompok evaluator dan juru bicara saat berdiskusi ?
44,44
55,56
4
Apakah kamu mengalami kesulitan dalam menjalankan tugas sebagai ketua kelompok evaluator dan juru bicara?
33,33
66,67
5
Apakah kamu sudah mempelajari materi yang akan didiskusikan dengan kelompok. Apakah kamu merasa kesulitan menerangkan /mempresentasikan hasil pekerjaan kamu dihadapan siswa dan guru?
77,78
77,78
6
Apakah kamu merasa kesulitan menerangkan/ mempresentasikan hasil pekerjaan kamu dihadapan siswa dan guru?
33,33
66,66
7
Apakah kamu merasa kesulitan dalam mengisi lembar penilaian siswa?
44,44
55,56
8
Apakah kamu merasa kesulitan dalam mengerjakan soal-soal post    test setelah presentasi, berdiskusi dan setelah mengisi lembar penilaian siswa?
77,78
22,22

Hasil rata-rata postest siklus I menunjukkan 69,64



Dari hasil pengamatan awal siklus I ditinjau dari segi pemahaman materi siswa dirasa kurang, tampak dari nilai rata-rata siswa masih ada dibawah SKBM. Untuk mencapai kompetensi yang sesungguhnya maka masih perlu pelaksanaaan penelitian pada siklus berikutnya.

 Siklus II
Tahap Perencanaan
Dalam perencanaan penelitian tindakan kelas ini peneliti melkukan hal-hal sebagai berikut:
1.    Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat
a.    Memberi rangkuman materi
b.    Membagi kelas menjadi beberapa kelompok
c.     Menentukan ketua kelompok
d.    Memberi tugas memahami tentang wujud zat dan perubahannya
e.     Setiap kelompok mengumpulkan hasil tugasnya
f.      Masing masing kelompok mempresentasi­kan hasil tugasnya
g.    Guru melakukan observasi dan memberi arahan sertaa mengadakan penilaian dengan menggunakan lembar penilaian guru
h.    Guru melakukan postest pada akhir siklus.

Hasil observasi kegiatan siswa pada saat KBM siklus II



Hasil observasi kegiatan siswa pada saat KBM siklus II
No
Kegiatan
Siklus I
1
Analisis siswa dalam mengikuti jalannya proses pembelajaran
Baik
2
Analisis siswa dalam melaksanakan tugas kelompok sesuai dengan materi yang diperoleh
Baik
3
Antusias siswa dalm mengikuti KBM dengan menggunakan metode pembelajaran Friend Giving
Baik
4
Ekspresi siswa yang mendapat tugas, umpamanya sebagai evaluator dan juru bicara sat berdiskusi kelompok
Baik
5
Keaktifan siswa di masing masing kelompok saat awal memahami materi
Cukup
6
Keaktifan siswa di masing masing kelompok ketika KBM berlangsung
Baik
7
Keaktifan siswa di masing masing kelompok saat akhir KBM
Cukup
8
Tanggapan siswa terhadap KBM dengan menggunakan metode Friend Giving
Baik


Data angket untuk siswa siklus II
No
Pertanyaan
Siklus I (%)
Ya
Tidak
1
Apakah pembelajaran dengan menggunakan Friend Giving menyenangkan?
88,89
11,11
2
Apakah pembelajaran dengan metode Friend Giving membuat kamu mudah memahami materi?
88,89
11,11
3
Apakah kamu senang menjadi ketua kelompok evaluator dan juru bicara saat berdiskusi ?
88.89
11,11
4
Apakah kamu mengalami kesulitan dalam menjalankan tugas sebagai ketua kelompok evaluator dan juru bicara?
33,33
66,67
5
Apakah kamu sudah mempelajari materi yang akan didiskusikan dengan kelompoapakah kamu merasa kesulitan menerangkan /mempresentasikan hasil pekerjaan kamu dihadapan siawa dan guru?
88,89
11,11
6
Apakah kamu merasa kesulitan menerangkan/ mempresentasikan hasil pekerjaan kamu dihadapan siswa dan guru?
33,33
66,67
7
Apakah kamu merasa kesulitan dalam mengisi lembar penilaian siswa?
22,22
77,78
8
Apakah kamu merasa kesulitan dalam mengerjakan soal soal  postest setelah presentasi, berdiskusi dan setelah mengisi lembar penilaian siswa?
22,22
77,78

Hasil rata-rata postest siklus II menunukkan 72,86



KESIMPULAN
            Dari uraian diatas maka dapat penulis simpulkan Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai berikut:
1.    Metode pembelajaran Friend Giving menjadikan siswa lebih aktif dan meningkatkan minat, sikap, serta kerjasama siswa dalam proses pembelajaran khususnya dalam memahami materi mata pelajaran IPA (fisika) pada kompetensi dasar wujud zat dan perubahannya.
2.    Dengan menggunakan Friend Giving memberikan suasana yang menyenangkan bagi siswa, hal ini terlihat dari antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
3.    Dengan keaktifan siswa dan suasana yang menyenangkan saat pembelajaran IPA  ( fisika ) pada kompetensi dasar wujud zat dan perubahannya, sehingga hasil belajar/ tes semakin meningkat dari siklus ke siklus. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh positif antara peningkatan minat dan sikap dan kerja sama terhadap nilai ulangan siswa.

Saran-saran
            Dari keismpulan yang didapatkan, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1.       Penelitian tindakan Kelas ini bisa ditindaklanjuti oleh peneliti atau guru lain
2.       Metode Friend Giving  dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif  metode pembelajaran IPA.




DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. 1999 Badan Pelatihan Penelitian Tindakan ( action research) Jakarta : Dirjen
Dikdasmen dan Dikmenum.

Departemen Pendidikan Nasional Kurikulum 2006. SD Pedoman Khusus Pengembangan
Silabus dan Penilaian Matematika.

Dr. E. Mulyasa,M.Pd, 2005. Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Priyatni, Endah Tri. 2002. Konsep dan penerapan Penilitian Tindakan Kelas. Malang: UM
Suharsini Arikunto,1992. Prosedur Penelitian, Jakarta : Bina Aksara

Tabrani Rusyan Atang Kuswidja, 1989, Pendekatan dalam proses Belajar mengajar,
Bandung: CV Remadja Karya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar