PENINGKATAN PEMAHAMAN BELAJAR IPA DENGAN
PEMBELAJARAN FRIEND GIVING SISWA
KELAS VII-E SMP NEGERI 2 PILANGENCENG MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011-2012
Oleh : Drs. HADI PRABOWO, SMPN 2 Pilangkenceng
ABSTRAK :
IPA
sebagai kegiatan pemecahan masalah
( problem
solving ).
Implikasi dari pandangan ini terhadap pembeajaran IPA adalah guru perlu (1)
menyediakan lingkungan belajar IPA yang merangsang timbulnya persoalan IPA, (2)
membantu siswa memecahkan persoalan IPA menggunakan caranya sendiri (3)
membantu siswa mengetahui informasi yang diperlukan untuk memecahkan persoalan
IPA , (4) menolong siswa untuk berpikir logis, konsisten dan sistematis dan
mengembangkan sistem dokumentasi/ catatan, (5) mengembangkan kemampuan dan keterampilan
untuk memecahkan masalah, (6) membantu isiswa mengetahui bagaimanan dan kapan
menggunakan berbagai alat/ media pendidikan ipa seperti alat praktikum dan
sebagainya.
Metode
pembelajaran Friend Giving ini
merupakan salah satu metode pembelajaran
yang dapat dikatakan menarik bagi siswa karena dalam pembelajaran inisiswa
dapat belajar dengan serius tapi santai.
Rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah peningkatan kemampuan melakukan operasi
hitung perkalian melalui pembelajaran Friend Giving siswa kelas VII-E SMPN 2
Pilangkenceng Madiun Tahun Pelajaran 2011-2012.
Pendekataaannn
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dengan jenis
penelitian tindakan. Dalam Penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru
lain serta dengan kepala sekolah. Peneliti terlibat langsung dalam penelitian
mulai dari awal sampai penelitian berakhir. Peneliti berusaha melihat,
mengamati, merasaka, menghayati, merefleksi dan mengevaluasi kegiatan
pembelajaran yang berlangsung. Tahap-tahap pelaksanaan penelitian tindakan terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi. untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat maka
data yang telah terkumpul dianalisis secara statistik yaitu menggunakan rumus
mean atau rata rata.
Dari
hasil penelitian didapatkan bahwa nilai rata-rata siklus I : 69,64 dan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata :72,86. Mengacu pada
hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini maka dapat
disimpulkan bahwa: ada peningkatan kemampuan melakukan operasi hitung pekalian
melalui pembelajaran Friend Giving kelas VII-E SMPN 2 Pilangkenceng Madiun tahun
pelajaran 2011-2012.
Kata Kunci. Wujud Zat
dan perubahannya, Friend Giving
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pelajaran IPA
(fisika) saat ini merupakan matapelajaran yang dirassakan sangat berpengaruh
terhadap prkembangan tehnologii. Untuk penguasaan materi mata peljaran IPA
(fisika) di lingkungan siswa SMP seharusnya lebih
ditekankan. Persoalan ini sangat bergantung dari kondisi disegala aspek yang
terkait dalam proses pembeljaraan pada saat di kelas. Aspek yang terkait adalah
sarana belajarnya, metode pembelajarannya serta kemampuan guru terhadap
penguasaan materi pelajaran dan lingkungan dalam kelas.
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan sains di sekolah dasar
diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri
danalam sekitar.
Pendidikan sains menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetenti agas siswa mampu menjelajahi
dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan sains diarahkan untuk
“mencari tahu” dan” berbuat” sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman
yang leih mendalam tentang alam sekitar.
Berdasarkan hal tersebut maka perlu
ditetapkan metode pembelajaran yang sesuai pada setiap kompetensi dasar agar bisa memotivasi siswa dan memingkatkan
pemahaman terhadap kesiapan dan ketuntasan belajar siswa di sekolah. Berangkat
dari masalah tersebut diatas maka penelitian tindakan kelas ini mengambil
judul “Peningkatan Pemaahaman Belajar
IPA Dengan Pembelajaran Friend Giving Siawa Kelas VII-E SMPN 2 Pilangkenceng
Madiun Tahun Pelajaran 2011-2012”
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan
uraian dalm latar belakang masalah tersebut diatas, maka masalah dalam
penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1.
Bagaimana metode pembelajaran Friend Giving dapat mengoptimalkan minat
belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA (fisika) kompetensi dasar wujud zat
dan perubahannya?
2.
Bagaimana menggunakaana model
pembelajaran Friend Giving mampu
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA(fisika) kompetensi
dasar wujud zat dan perubahannya?
C.
Rumusan Masalah
Dengan
memperhatikan latar belaakang di atas, maka yang ingin dipecahkan dalam
penelitian ini dalah “ Adakah peningkatan pemahman belajar IPA dengan
pembelajaran Friend Giving siswa kelas VII-E SMPN 2 Pilangkenceng Madiun
Tahun pelajaran 2011-2012 ?
D.
Tujuan Penelitian
- Untuk
mengetahui bagaimana metode pembelajaran Friend Giving dapat mengoptimalkan minat belajar siswa
terhadap mata pelajaran IPA (fisika) kompetensi dasar wujud zat dan
perubahannya
- Untuk
mengetahui bagaimana menggunakan model pembelajaran Friend Giving mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA( fisika) kompetensi dasar wujud zat dan perubahannya
E.
Manfaat Penelitian
1.
Bagi guru: dapat membantu guru
dalam menilai kemajuan siswa.
2.
Membantu guru dalam mengambil
keputusan tentang pembelajaran atau perbaikan pembelajaraan.
3.
Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk belajar aktif
4.
Metode Pembelajaran Friend
Giving merupakan catatan jangka panjang tentang kemajuan pemahaman siswa,
sehingga siswa mengetahui perkembangan belajarnya.
Metode Penelitian
Metode Penelitian adalah cara yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto,
1997,151) Oleh karena itu penelitian yang bersifat ilmiah dalam pelaksanaannya
menuntut suatu sistematika tertentu untuk mendapatkan suatu pemecahan masalah
yang diajukan, termasuk didalamnya metode penelitan, karena dalam metode
penelitian terkandung petunjuk petunjuk tentang bagaimana seorang peneliti
melakukan penelitian sehinga memperoleh hasil yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan
secara
ilmiah.
Siklus Penelitian
Siklus penelitian terdiri dari 2 siklus, masing –masing
siklus pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ada 4 langkah yaitu (1)
Rencana Tindakan, (2) Pelaksanaan Tindakaan, (3) Observasi, (4) Refleksi (
Kemmis & Taggart, 1889)
Tahap rencana, Guru
merencanakan pembelajaran dengan menyusun rencana pembelajaran serta instrumen
tindakan yang diperlukan dalam pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas.
Tahap Pelaksanaan, langkah-langkah
yang dilakukan dalam metode “Friend
Giving” sebagi berikut:
1.
Pembentukan kelompok. Setiap
kelompok diberi tugas dalam waktu yang telah ditentukan.
2.
Semua kelompok dikumpulkan untuk
berdiskusi sesama kelompok sembari menyempurnakan hasil pekerjaan masing
–masing dan diberi kesempatan untuk menilai hasil pekerjaan dari kelompok lain
dengan menggunakan lembar penilaian siswa.
3.
Semua pekerjaan siswa
dipresentasikan dalam ruang kelas
4.
Siswa diberi kesempatan untuk
mempresentasikan hasil tugasnya, dan guru memberi refleksi dan memberi
kesimpulan akhir.
Hasil Siklus I:
Hasil
observasi kegiatan siswa pada saat KBM siklus I
No
|
Kegiatan
|
Siklus
I
|
1
|
Analisis
siswa dalam mengikuti jalannya proses pembelajaran
|
Baik
|
2
|
Analisis
siswa dalam melaksanakan tugas kelompok sesuai dengan materi yang diperoleh
|
Cukup
|
3
|
Antusias
siswa dalam mengikuti KBM dengan
menggunakan metode pembelajaran Friend
Giving
|
Cukup
|
4
|
Ekspresi
siswa yang mendapat tugas, umpamanya sebagai evaluator dan juru bicara saat berdiskusi kelompok
|
Kurang
|
5
|
Keaktifan
siswa di masing-masing
kelompok saat awal memahami materi
|
Kurang
|
6
|
Keaktifan
siswa di masing-masing
kelompok ketika KBM berlangsung
|
Cukup
|
7
|
Keaktifan
siswa di masing-masing
kelompok saat akhir KBM
|
Kurang
|
8
|
Tanggapan
siswa terhadap KBM dengan menggunakan metode Friend Giving
|
Baik
|
Data
angket untuk siswa siklus I
No
|
Pertanyaan
|
Siklus
I (%)
|
|
Ya
|
Tidak
|
||
1
|
Apakah
pembelajaran dengan menggunakan Friend
Giving menyenangkan?
|
55,56
|
44,44
|
2
|
Apakah
pembelajaran dengan metode Friend
Giving membuat kamu mudah memahami materi?
|
66,67
|
33,33
|
3
|
Apakah
kamu senang menjadi ketua kelompok evaluator dan juru bicara saat berdiskusi
?
|
44,44
|
55,56
|
4
|
Apakah
kamu mengalami kesulitan dalam menjalankan tugas sebagai ketua kelompok
evaluator dan juru bicara?
|
33,33
|
66,67
|
5
|
Apakah
kamu sudah mempelajari materi yang akan didiskusikan dengan kelompok. Apakah kamu merasa kesulitan menerangkan
/mempresentasikan hasil pekerjaan kamu dihadapan siswa dan guru?
|
77,78
|
77,78
|
6
|
Apakah
kamu merasa kesulitan menerangkan/ mempresentasikan hasil pekerjaan kamu
dihadapan siswa dan guru?
|
33,33
|
66,66
|
7
|
Apakah
kamu merasa kesulitan dalam mengisi lembar penilaian siswa?
|
44,44
|
55,56
|
8
|
Apakah
kamu merasa kesulitan dalam mengerjakan soal-soal
post test
setelah presentasi, berdiskusi dan setelah mengisi lembar penilaian siswa?
|
77,78
|
22,22
|
Hasil
rata-rata postest siklus I menunjukkan
69,64
Dari hasil
pengamatan awal siklus I ditinjau dari segi pemahaman materi siswa dirasa
kurang, tampak dari nilai rata-rata siswa masih ada dibawah SKBM. Untuk
mencapai kompetensi yang sesungguhnya maka masih perlu pelaksanaaan penelitian
pada siklus berikutnya.
Siklus II
Tahap Perencanaan
Dalam
perencanaan penelitian tindakan kelas ini peneliti melkukan hal-hal sebagai
berikut:
1.
Menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran yang memuat
a. Memberi
rangkuman materi
b. Membagi
kelas menjadi beberapa kelompok
c. Menentukan
ketua kelompok
d. Memberi
tugas memahami tentang wujud zat dan perubahannya
e. Setiap
kelompok mengumpulkan hasil tugasnya
f. Masing
masing kelompok mempresentasikan hasil tugasnya
g. Guru
melakukan observasi dan memberi arahan sertaa mengadakan penilaian dengan menggunakan
lembar penilaian guru
h. Guru
melakukan postest pada akhir siklus.
Hasil observasi kegiatan
siswa pada saat KBM siklus II
Hasil
observasi kegiatan siswa pada saat KBM siklus II
No
|
Kegiatan
|
Siklus
I
|
1
|
Analisis
siswa dalam mengikuti jalannya proses pembelajaran
|
Baik
|
2
|
Analisis
siswa dalam melaksanakan tugas kelompok sesuai dengan materi yang diperoleh
|
Baik
|
3
|
Antusias
siswa dalm mengikuti KBM dengan menggunakan metode pembelajaran Friend Giving
|
Baik
|
4
|
Ekspresi
siswa yang mendapat tugas, umpamanya sebagai evaluator dan juru bicara sat
berdiskusi kelompok
|
Baik
|
5
|
Keaktifan
siswa di masing masing kelompok saat awal memahami materi
|
Cukup
|
6
|
Keaktifan
siswa di masing masing kelompok ketika KBM berlangsung
|
Baik
|
7
|
Keaktifan
siswa di masing masing kelompok saat akhir KBM
|
Cukup
|
8
|
Tanggapan
siswa terhadap KBM dengan menggunakan metode Friend Giving
|
Baik
|
Data
angket untuk siswa siklus II
No
|
Pertanyaan
|
Siklus
I (%)
|
|
Ya
|
Tidak
|
||
1
|
Apakah
pembelajaran dengan menggunakan Friend
Giving menyenangkan?
|
88,89
|
11,11
|
2
|
Apakah
pembelajaran dengan metode Friend
Giving membuat kamu mudah memahami materi?
|
88,89
|
11,11
|
3
|
Apakah
kamu senang menjadi ketua kelompok evaluator dan juru bicara saat berdiskusi
?
|
88.89
|
11,11
|
4
|
Apakah
kamu mengalami kesulitan dalam menjalankan tugas sebagai ketua kelompok
evaluator dan juru bicara?
|
33,33
|
66,67
|
5
|
Apakah
kamu sudah mempelajari materi yang akan didiskusikan dengan kelompoapakah
kamu merasa kesulitan menerangkan /mempresentasikan hasil pekerjaan kamu
dihadapan siawa dan guru?
|
88,89
|
11,11
|
6
|
Apakah
kamu merasa kesulitan menerangkan/ mempresentasikan hasil pekerjaan kamu
dihadapan siswa dan guru?
|
33,33
|
66,67
|
7
|
Apakah
kamu merasa kesulitan dalam mengisi lembar penilaian siswa?
|
22,22
|
77,78
|
8
|
Apakah
kamu merasa kesulitan dalam mengerjakan soal soal postest setelah presentasi, berdiskusi dan
setelah mengisi lembar penilaian siswa?
|
22,22
|
77,78
|
Hasil
rata-rata postest siklus II menunukkan 72,86
KESIMPULAN
Dari uraian diatas maka dapat penulis simpulkan
Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai berikut:
1.
Metode pembelajaran Friend Giving menjadikan siswa lebih
aktif dan meningkatkan minat, sikap, serta kerjasama siswa dalam proses
pembelajaran khususnya dalam memahami materi mata pelajaran IPA (fisika) pada
kompetensi dasar wujud zat dan perubahannya.
2.
Dengan menggunakan Friend Giving memberikan suasana yang
menyenangkan bagi siswa, hal ini terlihat dari antusias siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran.
3.
Dengan keaktifan siswa dan suasana
yang menyenangkan saat pembelajaran IPA
( fisika ) pada kompetensi dasar wujud zat dan perubahannya, sehingga
hasil belajar/ tes semakin meningkat dari siklus ke siklus. Hal ini menunjukkan
adanya pengaruh positif antara peningkatan minat dan sikap dan kerja sama
terhadap nilai ulangan siswa.
Saran-saran
Dari keismpulan yang didapatkan,
maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1.
Penelitian tindakan Kelas ini bisa
ditindaklanjuti oleh peneliti atau guru lain
2.
Metode Friend Giving dalam
penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif metode pembelajaran IPA.
DAFTAR
PUSTAKA
Depdikbud. 1999 Badan Pelatihan Penelitian Tindakan ( action
research) Jakarta : Dirjen
Dikdasmen dan
Dikmenum.
Departemen Pendidikan
Nasional Kurikulum 2006. SD Pedoman
Khusus Pengembangan
Silabus dan Penilaian Matematika.
Dr. E. Mulyasa,M.Pd, 2005. Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Priyatni, Endah Tri. 2002. Konsep dan penerapan Penilitian Tindakan
Kelas. Malang: UM
Suharsini Arikunto,1992. Prosedur Penelitian, Jakarta : Bina
Aksara
Tabrani Rusyan Atang
Kuswidja, 1989, Pendekatan dalam proses
Belajar mengajar,
Bandung: CV
Remadja Karya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar